chapter 65 : sibling

44 3 1
                                    

"di-dimana...kenapa...aku?"

Kirito mencoba membuka mata nya yang berat untuk keluar dari pandangan gelap. Perlahan tapi pasti,dia mulai melihat sebuah atap kayu yang sangat sederhana. Dia meraba sekitar dan yang dia rasakan adalah sprai yang halus dengan sedikit debu. Dia sadar,kalau dia sedang berada di sebuah kamar yang sama sekali tidak dia ingat. Dia bangun dengan tubuh di penuhi perban ditubuhnya,perut,tangan dan kepalanya sudah diperban dengan rapi. Dia bingung dan mengeluarkan satu pertanyaan di pikiranya

kenapa aku disini? Seharusnya aku berada Bersama yui...

Dia sangat mempertanyakan hal yang sudah terjadi. Apa misi penyergapan eight finger sudah selesai atau gagal. Dia ingin bergerak,tapi setengah dari tubuhnya sudah rusak parah dan hampir tidak bisa digerakan. Tapi dia tetap keras kepala dan mencoba untuk keluar dari kasurnya,walaupun harus menahan rasa sakit nya.

"yu-yui...aku harus bertemu dengan yui..."

Dia ingin memaksa kan tubuhnya tapi sia-sia. Di terlalu lemah samapi dia tidak mendengarkan suara langkah kaki yang datang.

"kamu memang tak pernah berubah ya?"

Terdengar suara wanita yang familiar dari balik pintu. Kirito tahu suara itu dan tidak percaya bahwa suara itu akan kemari...dan tepat pada saat seperti ini.

"....ka-kamu?"

Suara decitan pintu pun terdengar dengan terbukanya pintu kayu. Terlihat datang seorag elf dengan rambut pirang dan membawa nampan berisi makanan dan obat.

"memang kamu ini tak bisa berubah atau diubah! Iyakan? Kakak?"

"s-sugu...kamu..."

"jangan bilang kamu masih ingin menanyakan kenapa aku kesini."memotong perkataan kirito lalu menaruh nampan di samping meja kirito.

"kau merimanya?"kata kirito dengan nada agak besedih.

"iya dong! Dari burung kecil yang terbuat dari petir yang memiliki suara seperti kakak."

"maafkan aku."

"...."

Kirito mencoba untuk bicara dengan mulut yang sangat berat dan dipenuhi rasa ke khawatiran.

"sugu,aku minta maaf aku saat itu mebuatmu terluka. Aku minta maaf dengan apa yang aku..."

Kirito memngatakanya dengan rasa penuh bersalah tapi sugu..

"*pshhh..."

"kenapa?"

Dia malah tertawa terbahak-bahak dan mencoba untuk menahanya. Karena bagaimanapun dia adalah wanita. Dia terus tertawa,sampai di harus merasakan rasa sakit sedikit diperutnya dan membersihkan air matanya.

"ka-kakak ini...ya-ampun memang tak bisa berubah!"

"...?, apa kau tidak merasa sedih atau marah?"

"a-apa,an kakak ini...*membersihkan air mata...tentu saja tidak!"

"...!?"

Kirito bingung dan kaget.

"kau tidak marah! Tidak sedih...atau apapun!?"

"tidak,tidak~" mencoba untuk berhenti tertawa.

"kakak ingat? Saat kakak masih baru di adopsi. Aku saat itu tidak terlalu mengerti dengan computer dan pertama kali melihatnya saat kakak membawanya di rumah. Saat kakak pergi sekolah sementara aku libur karena sekolah sedang direnovasi. Aku mencoba untuk meihat computer milik kakak tapi,saat itu aku tanpa sengaja menjatuhkan es krim yang kubawa di atas pc milik kakak. Lalu saat kakak pulang aku langsung dengan cengengnya meminta maaf dengan kakak dengan dipenuhi berlinangan air mata. Kakak terdiam melihat pc kakak yang konslet dan kakak bilang...kalau ini tak apa..akupun mencoba meminta maaf tapi kakak mengulanginya sekali lagi kata-kata kakak dengan suara agak ditinggikan. Aku pun terdiam dan mencoba untuk membiarkan kakak untuk sendiri. Saat malamnya aku mencoba membuatkan makanan kesukaan kakak agar kakak bisa memaafkanku. Tapi anehnya saat makan malam kakak malah menangis? Meminta maaf kepadaku? Ayolah kak kazuto...ini sudah terjadi berkali-kali. Tidak Cuma denganku tapi setiap orang dan setiap kejadian...kakak selalu menyalahkan diri,dari setiap kesalahan di sekitar kakak dan menahanya sendiri."

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang