Di tengah kota terdengar suara music bergema sampai kepenjuru kota,kota yang biasanya gelap sekarang telah diisi oleh terangnya cahaya lampu bertenaga sihir. Hentakan tari dari penari antara sepasang kekasih juga terdengar begitu indah. Semua orang senang,canda-ria tanpa adanya perasaan negative seakan menjadi manifestasi dari festifal panen suci di erantel. Banyak bazar yang didirikan menjajikan makanan yang berupa roti dari gandum dan daging yang menjadi isiannya tercium harum sampai beberapa meter jauhnya. Serta ada beberapa kios yang menjual souvenir berwujud malaikat dengan 6 sayap yang memakai kerudung dan memegang kendi lambing dan berwujudan malaikat pelindung erantel.
“puja heiiliz!,puja heilliz!”
Pujian itu terus di teriakan oleh para warga saat saling menyapa. Itu adalah nama dari malaikat pelindung mereka dan juga tak jarang mereka juga memuji axel.
“uwahhh~ramainya!”
Yuuki berjingkrak-jingkrak dengan senang melewati jalan yang di penuhi orang.
“ayolah…bisa tidak kau bergerak tidak membuat perhatian orang?!”
Nigredo dengan wajah ilusinya memarahi yuuki dari belakang dengan mencoa untuk menjaga jarak dengan orang lain. Yuuki berbalik dengan kedua tangan di pinggangnya.
“hehe~mana mungkin aku tidak senang telah membuat kawanku mau keluar dari kamarnya!”
“*menarik nafas pelan…iya-iya makasih.”
“yey! Sekarang makan!” dia berlari ke kios makanan,nigredo mecoba menghentikanya lagi tapi di cegah oleh agnesia yang berada di sampingnya.
“tenang kok,dia akan baik-baik saja.”
“s-siapa…juga yang ped-peduli denganya….humph!” dia menyilangkan tangannya di dada dan langsung berpaling dari agnesia yang Cuma membalasnya dengan senyuman.
“kamu ini,memang sangat dengan dia ya?”
“si-siapa coba…ak-aku….dan dia hubunganya~Cuma dirawat dan yang merawat saja~”
“hehe,kamu ini. Jadi bagaimana? Kamu sudah bisa bersosialisasi dengan orang di kota ini?”
Kembali ke mode normal dan mulai berjalan beriringan dengan agnesia.
“aku maish belum bisa,jujur saja perasaan saat di samping orang banyak masih menjadi sebuah hal yang sulit.”
“Namanya juga masih belajar. Nanti,suatu saat kamu akan bisa kok.”
“seperti dia?”
“oh? Maksudmu yuuki.”
Melihat kearah yuuki yang memborong puluhan roti daging dan membawanya langsung karena lupa membayar.
“iya,aku jujur saja aku marasa dia itu….sempurna. dia memiliki wajah yang cantik,tubuh yang kuat serta ideal dan lebih bisa besosialisasi. Aku…sangar menjadi sosok sesempurna dia…atau pahlawan yang kau ceritakan itu.”
“semua orang pasti ada kekuranganya masing-masing dan dia pasti punya.”
“wanita sesempurna yuuki? Emang iya?”
“iya,bahkan para dewa juga memiliki kekurangan yang membuat kekuatanya di curi.”
“sebagai seorang suster,kata-katamu itu seakan merendahkan dewamu.”
Agensia langsung menggaruk bagian belakang kepala.
“bagaimana ya~ aku ini sebenarnya tidak pernah meyembah mereka. Menurutku mereka cumalah bisa dijadikan sebagai idola atau penginspirasi saja. Karena kekurangan mereka dan kenyataan bahwa mereka sudah lama tiada membuatku merasa tidak perlu terlalu memuja mereka.”
“bahkan dewa ya?”mulai mengingat kan nigredo dengan tuannya.
Dari kejauhan yuuki sudah bertemu dengan asuna.
“hei semuanya!”sapa asuna sambil melambaikan tangan dari kejauhan.
“iya! ayo kesana!”
“ayo.”
Saat mereka mendatangi asuna,dia sedikit milirik terkejud melihat nigredo sesaat dan kembali melihat ke yang lain.
“kalian juga ada disini? Senangnya~”
“iya! uwaku ywang ajwak.” Kata yuuki yang masih mengunyah makanannya.
“tak heran kenapa kalian bisa sampai kesini karena memang yuuki lah yang mengajak,kalian dan kuharap kalian bisa senang disini seperti aku.”
“sepertinya kamu sangat menikmati acara ini ya?”
“iya,walaupun kiritp-kun tak ada disini sih? Oh iya,maaf nih. Suster agnesia dan yuuki bisa kalian membiarkan ku Bersama nigredo sebentar,aku ingin menanyakan sesuatu dengan kondisinya.”
“iya! Ayo agnesia! Bye nigredo!’
Dia langsung berlari menuju kios bazar.
“permisi.”kata agnesia berjalan menyusul yuuki.
“sekarang nigredo bisa kamu ikut aku.”
“iya.”
Seharusnya dia curiga tapi dia tidak merasa hal negative dari asuna. Mereka pun berjalan memasuki sebuah bar dan memesan meja dengan dua jus anggur di depan mereka. Asuna memulai pembicaraan dengan pertanyaan yang masih sederhana.
“jadi? Bagaimna hubunganmu dengan yuuki?”
“kami Cuma yang dirawat dan yang merawat. Kenapa kau menanyakan itu?”
Asuna menaruh tanganya di meja dan menyangga kepalanya dengan penasaran.
“kamu ini,memang tsundere ya?”
“a-apa yang kau maksud ini!!”dia memerah malu.
“*terseyum…iyakan,sama persis yang aku lakukan ke kirito. Kamu tahu,kamu ingin tahu alasan kenapa yuuki menangis melihat wajahmu?”
Nigredo terkejud dan kembali bertanya.
“sihsir di wajahmu itu akan menyesuaikan dengan wujud tengkorakmu dan tepat sekali wajamuitu mirip dengan wajah kakaknya yang sudah meninggal.”
“…!”
“dia itu memang suka menahan hal buruk yang dia miliki atau alami. Entah itu sesakit apapun dan sesedih apapun dia akan menahanya. Tak kukira,dia bakal sekuat ini melihat kakaknya yang sudah lama tidak bisa dia sentuh bisa berada di dekatnya lagi.”
“kakak…ya?”dia menunduk karena dia sadar kalau dia juga punya adik di nazarick.
“kenapa?”
“kamu teman yuuki,kan? Sekarang jelaskan kenapa dia bisa mengerti perasaan banyak orang?”
Asuna tersenyum karena itu adalah pertanyaan yang hampir sama ingin dia katakana dulu. Diapun menjalaskan semuanya,tentu saja dengan sedikit kebohongan dan clue bahwa dia berasal dari dunia lain. Kecuali bagian kalau dia itu iblis…tapi…
“benarkah itu? Dia awalnya bukan iblis.”
Asuna benar-benar terkejud dan langsung berdiri. Tapi dia melirik kesekitar dan melihat bahwa banyak orang yang melihatnya membuat dia duduk kembali.
“kenapa kamu bisa tahu?”dia berbisik ke nigredo.
“aku ini,memiliki semacam talenta yang bisa tahu tentang keberadaan iblis atau undead di sekitarku akubat aku yang terlalu dekat dengan aura negatif di kuburan. Karena itulah aku menanyai itu,dia sebagai iblis bagaimana bisa mengerti dengan orang di sekitarnya yang pada dasarnya iblis adalah mahkluk yang hidup Cuma untuk membenci kehidupan saja.”ucapnya dengan pelan tapi itu mmebat asuna semakin khawatir dengan keadaan yuuki.
“dia benar-benar ada seorang elf. Tapi,dia entah kenapa pergi dari kampung halaman kami dan tiba-tiba kami menemukan dia menjadi seperti ini. Kumohon ini bukan kebohongan,dia benar-benar awalnya bukan iblis dan kumohon jangan beritahu ini ke orang lain. Aku mohon,ya?”
“*menghela nafas…iya,tak akan kubeberkan ini. Lagipula aku yang tak punya apa-apa,wajah buruk rupa dan tidak bersosialisasi ini tidak akan pernah dipercaya atau dipedulikan oleh orang lain.”
“tidak.”asuna menolak perkataan nigredo.
“apa maksudmu.”
“ada….ada orang yang peduli dan percaya denganmu. anak-anak di panti yang kudengar mereka sangat ingin dengan keberadaanmu maka karena itu dia sangat percaya dengamu. Yuuki…dia menganggapmu bukan Cuma sebagai orang yang sama-sama menderita kesepian akiabt penyakit yang menderita…dia percaya bahwa kau adalah kakaknya dan karena itu aku percaya dengamu!”
Dengan cepat asuna langsung meraih tangan nigredo dengan kedua tanganya dan mengenggam dengan halus.
“maka kumohon,tetaplah Bersama dengan nigredo aku…aku tak tahu apa yang akan terjadi denganya setelah ini…jadi sebagai perwujudan sempurna sebagai kakaknya,kumohon!”
“tapi…”
“kumohon,aku tak akan bisa menjadi kakakny jadi kumohon,jagalah yuuki!”
,,,,,,,,,,,,,,
Setelah itu nigredo yang bingung berjalan luntang-lantung di sebuah gang.
Nigredo (POV)
KURANG AJAR!!
Diding disampingku menjadi target pukulanku.
Apa-apaan ini…ke-kenapa….kenapa harus mereka! Aku kira dengan menuruti apa yang dia mau Cuma akan membuat dia puas lalu pergi setelah memainkanku! Tapi….kenapa kau membawa k uke panti itu dan kenapa aku haruspunya wajah yang mirip seperti kakaknya.
Aku tak ingin ini…aku tidak ingin dipercaya oleh mereka. Aku tak ingin…mereka adalah orang pertama yang tak takut kepadaku serta peduli selain albedo.
Kenapa harus mereka yang suatu saat kuhianati!!!
KENAPA!!
Kenapa aku harus mendapatkan kepercayaan dari mereka.
,,,,,,,,,,,,
Nigredo terus berjalan karena merasa bersalah dengan menudukan wajahnya kebawah yang membuatnya yang telah menabrak ainz yang berpakian momon didepanya. Setelah sadar siapa yang dia tabrak dia langsung bersujud serta minta maaf.
“ma-maafkan saya!”
“tak apa. Sekarang berhenti bersujud.”diapun berdiri.
“aku punya tugas untukmu,nigredo.”
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Yuuki Bersama dengan yang lain sudah berkumpul Bersama dengan para anak panti asuhan sedang mengelilingi api unggun di alun-alun kota Bersama dengan penduduk yang lain. Mereka semua sedang mendengarkan sambutan dari pria bangsawan yang telah mengadakan acara ini dan penguasa wilayah erantel yang berisi segala pujian atas dewa pelindung mereka axel yang dilanjutkan oleh tarian yang di dansa secara berpasangan antara semua pasangan di erantel.
“aduh…ini sulit.”sarah terlihat kesulitan saat berdansa dengan adiknya sendiri Kenny yang baru saja tutup toko.
“tenang kak,ada aku yang bisa membantumu.”
“humph…dangan remehkan aku ya! Aku ini sebagai wanita harus bisa menari.”
Kenny merasa ada sesuatu dan menanyai kakaknya.
“kakak tak biasanya mau ikut acara seperti ini. Apa ini jangan-jangan karena….erghhh! sakit!”sarah menginjak kaki Kenny.
“diam dan ayo kita lanjutkan.”
“i-iya…”kata Kenny menahan sakit.
Sementara itu asuna yang Cuma bisa melihatnya dari kejauhan Cuma bisa melihat dengan perasaan sedikit cemburu. Karena kekasihnya yang pergi tanpa dia ketahui alasanya sementara Lizbeth juga yang adalah sahabatnya sedang tidur akibat kelelahan.
“kak,asuna?”tanya salah satu anak panti.
“iya?”
“kenapa kakak tidak berdansa dengan kekasih kakak?”
“maaf,dia sedang pergi untuk sebuah quest.”
“kalau begitu dengan aku saja!”
“ehhhh!”
Anak itu menarik asuna dengan paksa yang membuat asuna sendiri terpaksa untuk berdansa dengan anak yang jauh lebih pendek darinya. Asuna memang akrab dengan para anak panti,hal itu di karenakan dia dulu juga pernah diajak ke panti oleh yuuki.
Semua orang sedang bersenang-senang dan di penuhi suka cita sampai hampir subuh. Mereka masih bersuka cita dia saping hangatnya api unggun. Dari luar kebahagian itu,nigredo berjalan mendekati yuuki yang masih makan dan duduk Bersama agnesia. Yuuki melihat kebelakang ke nigredo yang berjalan kearah mereka.
“nigredo-chan!” yuuki langsung berlari kearah nigredo dan menarik taganya. “kamu kemana saja,sih. Semuanya sudah menunggumu,loh.”
Yuuki menarik tangan nigredo yang malah melepaskan pegangannya.
“kenapa kamu melepaskan tanganku?”yuuki bingung.
Nigredo menjawabnya dengan gagap dan penuh perasaan berat.
“a-ku….a…aku punya tempat cocok untuk kita semua!”sentak nigredo.
“oh,benar kah?”
“i-ya,tempatnya ada di tengah padang rumput di sana adalah tempat yang cocok untuk melihat bintang di angkasa. Ja-jadi…”
“oh benar kah? Kalau begitu ayo kita ajak yang lain!” dengan positif sekali dia menjawabnya yang malah membuat nigredo pucat seketika.
“ya-yang lain…aku…”
“iya! Akan tak menyenangkan jika Cuma beberapa orang ayo!”dia berlari sebelum nigredo berhasil mencegahnya.
Sementara itu di lantai 10 nazarick,ruang tahta ainz sedang Bersama wanita dengan tubuh sempurna dengan kulit putih seputih susu yang memiliki sayap sehitam sayap gagak yaitu adik dari nigredo,albedo.
“bagaimana menurutmu kerja dari kakakmu itu?”
“sangat sempurna paduka,dia benar-benar telah berhubungan dekat dengan para elf itu yang membuatnya bisa dengan mudah mencari informasi dari mereka. Seperti yang diharapkan dari saudari tertua saya.”
“iya.”
Mereka sedang mengawasi nigredo yang sedang Bersama dengan yuuki,asuna,agnesia dan anak-anak panti.
“ada anak panti paduka?”tanya albedo dengan agak khawatir.
“iya,kenapa?”
“maafkan saya,tapi,kakak saya sangat sensitive dengan anak kecil. Saya tidak ingin,kakak saya yang memiliki mental yang lemah terkena emosi yang sangat kuat dan tidak bisa mengndalikan keganasanya.”
“tenang saja,akan kujamin keselamatan anak-anak itu. Tapi,seandainya terjadi apa-apa akan kuusahakan mereka untuk mati secara tidak merasakan sakit.”
“apakah akan lebih baik jika,kita membuat anak-anak itu tidak dilibatkan,lagipula mereka tidak ada gunanya?”
“aku suka cara pikirmu,tapi asal kau tahu anak-anak itu sangat berguna untuk rencana ini.”
“i-iya…”dia tersipu malu.
Ainz ool gown (POV)
Rencana ini adalah untuk memaksa yuuki untuk bertarung dengan sepenuh kekuatan dan mengetes seberapa kuat dia melawan mahkluk yang memilki kekuatan suci yang setara denganya. Ini memang kejam,tapi selama ini berguna aku tak masalah.
Anak panti itu,tak memiliki keluarga dan orang yang menunggu mereka. Akan sia-sia jika mereka hidup terus tanpa orang. Jujur aku lebih suka membunuh mereka dan memaksa yuuki yang sudah berhubungan dengan mereka mengamuk.
Tapi sayangnya ada nigredo disana. Aku tidak bisa menjalan misi ini kecuali mebuat mereka keluar dari erantel agar tak ada kerusakan yang tak di inginkan. Setelah ini akan kubiarkan dia untuk libur kembali ke kastilnya. Karena menurut progam dia Cuma bisa hidup di kastil nya,tapi apa itu masih berguna sekarang? Apa dia bisa berkembang juga? Tapi saat kutanya.
Saya masih sulit berhubungan dengan warga erantel.
Kalau begitu lebih baik dia kembali,daripada menderita kan?
Baik,rencana ini harus berhasil bagaimanapun juga. Aku berharap nigredo bisa berfikir lebih logis karena ini semua penting bagi nazarick.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Mereka semua berjalan di bawah cahaya bintang yang membuat sekitar terlihat kebiruan. Asuna berjalan di paling depan yang diikuti oleh agnesia Bersama dengan anak-anak panti sedangkan yuuki berjalan di belakangnya sambil melipat tangan di belakang kepala dan tentu saja nigredo berjalan di belakang sambil merenung dan kebingungan akan tindakannya. Yuuki melihat nigredo yang sedang merenung sedih dan mendatanginya lalu mengintip wajahnya yang sedang bersedih dari bawah.
“hei! Kamu kenapa kok diam saja dari tadi?”
“ma-maaf.” Dengan nada rendah.
“ayolah kamu kan yang mengajak kami tapi kok sekarang kamu yang diam saja dari tadi?”
“ta-tak apa.”
Merekapun berjalan beriringan.
“yuuki?”
“iya?”
“sebenarnya,kau…menganggap aku ini sebagai apa?”
“hehe~apa? Kata *apa* mu itu membuatmu seolah barang saja? Kau ini seharunya mengunakan *siapa* bukanya *apa*.”
“maaf,aku memang sulit untuk berbicara dengan orang lain.”
“tenang saj kamu-“
“apa ini tempatnya!?” asuna berteriak sambil menunjuk ke sebuah bukit yang berada di samping sebuah danau kecil yang memantulkan cahaya bintang. Mereka bertujuan ingin berkemah di sana untuk menikmati cahaya bintang dan melihat matahari terbit Bersama. Merekapun langsung membakar kayu bakar yang mereka bawa dan langsung berkumpul mengelilingi api ungun yang dimulai dengan membakar sosis dan cerita dari agnesia yang sama seperti yang dia ceritakan sebelumnya yang bercerita soal malikat heiliz dan axel tetapi,ditambah dengan sedikit dramtisir yang membuat para anak-anak sangat senang menikmati cerita itu. Semuanya berekumpul dan tertawa di balik hangatnya api unggun kecuali,nigredo yang duduk di pinggir danau.
Dia sedang melihat sebuah kristal kaca yang berbentuk seperti seperti tetesan embun yang seukuran telapak tangan bayi. Itu adalah alat pemanggil yang ainz temukan Bersama malaikat itu yang dimana jika benda itu jatuh dan pecah maka akan mengteleport malaikat itu setelah saut menit di tempat pemanggil berpijak.
“apa…yang harus kulakukan?”
Nigredo langsung berdiri karena kaget karena suara yang tiba-tiba muncul dari belakangnya. Itu adalah suara langkah kaki yuuki.
“nigredo? Boleh aku duduk di sampingmu?”
Dia bingung harus menjawb apa karena sekarang sudah mau waktunya. Tapi tanpa dia sadari diapun berkata.
“duduklah.”
“oh,terimakasih.”
Dia lansung duduk dengan yuuki dengan beratanya…
Kenapa aku bisa sebodoh ini!? Apa yang telah kulakukan?!
Dia kesal dan Cuma bisa duduk disamping yuuki yang melihat langit tanpa berbicara apapun. Yuuki mulai berbicara tetapi dengan nada yang lebih tenang dari biasanya.
“hei,nigredo? Apa kamu ingin ke dunia luar? Atau terbang ke angkasa?”
“aku…aku tak tahu. Aku selama ini Cuma bisa hidup di satu tempat. Membuatku tidak tahu itu.”
“lah,apa seharunya karena itu kamu harusnya ingin melihat keluar?”
“hah?”
“iya,seperti kamu tidak pernah makan itu…maka kamu ingin makan itu dan jika kamu tidak pernah melihat itu.”
“tapi….tapi kau tidak mengerti! Betapa kejamnya dunia ini! Sudah kubilang kan bahwa Cuma dengan sedikit kesalahan kau-“
“emang sulit,aku tahu.”
“apa?”
“aku tahu semuanya…termasuk seperti apa kamu itu? Kamu sama seperti aku kan? Kamu bukanlah manusia atau elf tetapi…seorang monster.”
Hening pun muncul antara mereka. Yuuki masih melihat angkasa sementara nigredo merasa tak percaya.
“bagaimana kau?!”
“tentu saja aku tahu,iblis sepertiku yang telah hidup selama 400 tahun mana mungkin tahu itu. Aku juga sudah menguping apa yang telah kamu bicarakan dengan asuna. …hehe…dia memang baik,ya? Dia mencoba membuat orang lain mengerti soal diriku,kan?”dia memberikan senyuman yang bersinari cahaya bulan dan bintang.
Wajah nigredo mulai terkejud….wajahnya mulai merasa ingin berteriak,matanya mulai terbuka dengan pupil mengecil dan mulutnya mulai terbuka.
“ka-kalau begitu,kena kau bertingkah seperti itu? Kau tah sendiri jika mahklauk seperti kita yang tak saling kenal bertemu!?”
Yuuki Cuma menjawab dengan santai.
“aku tahu,aku tahu,kok. Kita akan saling membunuh dan mencabik satu sama lain.”melihat telapak tanganya. Ketenangan itu membuat nigredo merasa aneh dan mulai marah.
“kau tahu aku akan menghinati suatu saat nanti dan kau masih baik! Hei,dengarkan aku! Kau ini iblis tapi kenapa kau sanagt percaya dengan diriku dan semua manusia yang ada di sekitarmu!”
“karena….*terseyum kecil…karena aku tak sendiri. Mereka selalu ada dan selalu bersamaku. Kerena juga aku percaya denganmu.”
Dia semakin marah dan merobek wajah palsunya dengan sihir lalu menunjukan wajahnya yang sudah taka da harapan lagi.
“kau lihat wajah ini!! Lihat-lihat!!!....HEI!” dia menarik kerah baju yuuki dan tanpa sadar telah menjatuhkan alat untuk memanggil malaikat itu yang langsung pecah saat menyentuh tanah.
“kenapa?”
“hah?....YUUKI!!”
“karena itulah aku percaya dengan mu. Kau memilki rasa sakit yang membuatmu kesepian…kita sama…aku,aku sangat bersyukur bisa bertemu denganmu.”
“aku..aku…”dia melepaskan yuuki dan berpikir keras.
Aku tidak bisa melakukan ini…aku tak bisa kenapa….kenapa harus mereka yang percaya dan peduli denganku….KENAPA.
“yuuki…cepat katakana siapa aku?”
“jangan bodoh,kamu adalah temanku.”dia mengulurkan tangan ke nigredo yang mulai menangis dan mulai mencoba memegang balik tapi…
Apa aku bisa dipercaya atau bisa hidup diluar Bersama orang lain…
Tapi,apa aku bisa walaupun malaikat ini datang?
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasykirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...