Chapter 18: hard reality

146 7 4
                                    


Dingin...tapi....juga panas.

Abu berterbangan selayaknya menjauhi tempat itu. Gelapnya malam yang seharusnya indah malah ternodai kobaran cahaya api yang membakar daging serta tulang.
Teriakan rasa sakit...

“To.. tolong... tangan..ku...”

Tangis ketakutan...

“I...ibu...!”

Terdengar pada malam itu di sebuah desa yang berada di tengah hutan yang terlahap api yang menerkam dedaunan. Didalam api itu keluar mahkluk yang bertubuh seperti kadal yang berjalan dengan kuku yang dipenuhi dengan darah yang mewarnai kukunya dengan tangan kanan menyeret tubuh seorang demi-human melalui ekornya dan untuk melemparkannya ke bara api.
“Le...Lepa..s.....” dia adalah seorang wanita yang cuma bisa menangis dan pasrah dengan takdirnya. Tiba-tiba dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat lizardman itu ada mahkluk yang memenggal kepalanya yang langsung terlempar ke bara api. Tubuhnya terjatuh dan diatasnya adalah seorang peri ras cait sith yang berambut pirang. Dia adalah pemimpin mereka Alicia rue, dia mendatangi gadis itu dan mencoba untuk membopongnya.
“Kamu tidak apa-apa.”
“Ma..af.. pemimpin.....kami.....malah...”
“Tak apa, sekarang kamu pergi bersama yang lain ya.”
“Iya.. pemimpin!”
Tiba-tiba dia mendorong rue sampai tersungkur ke tanah dan panah langsung menusuk ke kepala orang yang harusnya rue selamatkan. Dia terjatuh.... darah mengalir, mengambang didepan rue. dia mencoba meraih orang yang seharusnya dia selamatkan tapi....gadis itu langsung tertindih oleh pohon yang terbakar. Keluar dari kedalaman kegelapan para lizardman yang memanah gadis itu.

“HE...HEAAAAA!!!!”

Rue dengan kecepatan yang tidak bisa lizardman lihat langsung memotong semua kepala lizardman itu. Darah segar bercucuran ketanah, memadamkan bara api disekitarnya ,tercium bau darah yang kering menjadi keras. Sudah 500 dari mereka yang telah dibantai oleh rue.
Dia berada diatas tumpukan mayat lizardman dan menatap langit malam dan bertanya....

“Kenapa kami.. harus....disini...”

Dia tiba-tiba mendengar suara teriakan seorang wanita dia berlari mengacuhkan mayat teman-temannya yang terkapar ditanah. Dia melihat seorang wanita yang memiliki rambut perak yang sedang bersama yang lain. dia dikejar oleh beberapa lizardman dan kembali rue membantai mereka....tetapi kakinya terasa sakit karena harus sering berlari dengan kecepatan tinggi.
“Kalian tidak apa-apa.”
Mereka semua mengangguk dan rue langsung mengajak mereka ke tempat yang jauh dari kemalangan itu.  Di pinggir tebing bawahan satu-satunya yang terkirim bersamanya yang memiliki naga menunggu untuk membawa pengungsi yang lain dan terlihat rue, gadis berambut perak itu. Gadis itu menaikkan beberapa dari teman mereka tapi tiba-tiba dari Kejauhan para lizardman berlari kearah mereka ratusan anak panah melesat tapi dengan cekatan langsung mengeluarkan sihir {balier} dan menahan serangan mereka.
“Sekarang kalian pergi!” tubuhnya sudah hampir tidak bisa menahan sihir itu.
“Ta-tapi pemimpin!”
“Cepatlah pergi! Gail jagalah mereka.”
Gadis itu langsung ditarik oleh bawahannya rue dan langsung membawa mereka pergi. Terlihat rue sudah tidak bisa menahan sihirnya karena rasa sakit sudah menjalar keseluruh tubuhnya dan secara perlahan pelindung cahaya itu hancur selayaknya kaca yang pecah menjadi kepingan kecil dan puluhan anak panah menancap ke badannya dia berbalik melihat mereka yang berhasil kabur.....dia melihat mereka dan tersenyum...
“kuserahkan kepada kalian...” dari belakang langsung ada tombak yang menusuknya yang langsung mengeluarkan jantungnya. Gerombolan lizardman langsung mengerumuninya dan mereka mencabik-cabik tubuhnya, mereka menarik kepalanya sampai putus dengan rahangnya, mereka mengoyak badannya dan terlihat dari sudut pandang Erisa si gadis rambut perak ada dari mereka yang melemparkan tangan rue ke tebing dan itulah cerita dan masa lalu yang diceritakan oleh Erisa kepada semua yang berada di tempat itu sekarang, wajah mereka yang diceritakan oleh Erisa terlihat suram dan Keheningan menyelimuti ruang kerjanya.
“Saat itu... player yang terkirim kesini rata-rata adalah seorang pemula mereka semua awalnya kesenangan karena menganggap ini adalah bagian dari update terbaru tapi.... saat ada salah satu dari mereka yang membunuh seekor goblin mereka semua ketakutan karena melihat darah, ditambah dengan adanya dari mereka yang mencoba untuk log out dengan terjun dari jurang tapi tubuh mereka tetap berada di dunia ini yang meningkatkan kepanikan dan ketakutan dari mereka. bahkan rue sendiri kewalahan menangani mereka dan aku juga salah satu dari mereka.....Mereka yang tidak bisa mengerti keadaan ditambah dengan....”
Tiba-tiba ada seorang lelaki yang masih muda dengan warna mata Semerah darah dengan telinga kucing dan rambut pirang yang mendobrak pintu. dia memakai baju yang sama dengan bawahan pemimpin dari ras cait sith tapi tidak memakai topeng.
“Sudah cukup jangan sampai tanpa sengaja kau mengucapkan itu!”
Lelaki itu benar-benar memarahinya dan tidak cocok sama sekali jika dia adalah bawahannya.
“dan apa-apaan ini! Sejak kapan ada orang luar yang dibolehkan kemari,ha!? Cuma karena aku meninggalkan kau sebentar untuk berburu kau sudah mengijinkan orang asing untuk memasuki wilayah kita!”
“Tapi..Gail dengan bantuan mereka kita bisa keluar...”
“Keluar kemana!... keluar kemana! Kedunia itu yang telah membunuh dan memperbudak kawan-kawan kita? Sudah cukup, kalian harus pergi dari sini!”
“tolong Gail berikan mereka kesempatan...” sinon mencoba membela kirito dan yang lain.
“TIDAK!! Jika mereka tetap ada disini cuma akan menjadi beban saja kita itu sudah kelaparan dan kau ingin menambah orang lagi agar kita lebih kelaparan lagi hah?!!”
“aku mohon mungkin dengan ini kita bisa menjadi harapan untuk kita bisa hidup di dunia luar dan bisa menyelamatkan kita semua.”
“kita semua katamu?! *Mendekati Erisa*Kata-katamu itu persis dengan para manusia itu yang memiliki lambang 8 jari yang memberikan kata-kata manis bahwa kita bisa hidup tenang  jika bersama mereka dan apa jadinya? Mereka yang menerima ajakan para manusia itu malah menjadi mayat yang kutemukan di sungai yang berarti anggapanmu bahwa bisa menyelamatkan semua orang itu adalah omong kosong!”
“itu salah! Semua hal tidak ada yang omong kosong! Dengan harapan Erisa-san kita semua pasti bisa hidup disana!” kirito berteriak untuk menyangkal perkataan Gail yang langsung berbalik dengan tatapan mata penuh amarah.
“kau lagi....jangan mentang-mentang kau adalah veteran Sao kau bisa bicara seenak jidat gitu... kirito dan anehnya kenapa Erisa bisa percaya denganmu,hah! Orang yang membuat banyak teman-teman ku menderita cuma untuk menyelamatkan orang payah yang memiliki banyak wanita seperti kau! Orang yang hidup enak dan selalu ditemani banyak orang seperti kau itu tidak pantas untuk ditolong tau?”
“Maaf kurasa kalian harus tunggu diluar, aku akan bicara dengan Gail dulu.”
“Sudah kubilang aku ingin..”
“iya nanti mereka pasti akan pergi!.. tapi kumohon bisakah kita bicara sebentar.”
Mereka pun keluar dari tempat itu dan di lorong kirito mendapatkan pukulan keras oleh Asuna.
“Sudahku bilang jangan bicara ngawur!”
“iya.... bagaimana lagi dia juga tidak salah kan?”
“Kami tahu kalau kirito-kun juga ingin melakukan hal yang sama seperti Erisa-san tapi, setidaknya jangan terlalu terbawa emosi lagi seperti tadi mengerti?”
“Iya,iya aku mengerti.”
“Maaf ya, Gail memang kasar orangnya. tapi jangan khawatir jika kalian bisa membantu...tapi kalian bisakan ? karena kalian lebih tahu dunia luar dari pada kami dan apa mungkin kalian tahu tempat dimana ada banyak makanan dan sebagai petualang adamantium plate mungkin punya banyak uang jadi tolonglah kami.”
“tenang saja sinon-non kami bisa menolongmu dan aku baru ingat aku kenal dengan kepala ksatria dari re-eztize kingdom yang mungkin bisa membantu kalian.”
“syukurlah..” perasaan senang dan bersyukur pun menyelimuti hatinya karena akhirnya ada secercah harapan yang muncul untuk bangsanya.
Saat mereka keluar terdengar suara yang sedang mengelus sesuatu dan disana hamsuke sedang di naiki oleh eruka yang juga berguling-guling di tubuh berbulu hamsuke.
“lembut nya..”
“Ini karena perawatan dari tuan ku,nona.” Dia berkata dengan sangat bangga. Pengasuhnya terlihat cemas dan mendatangi kirito untuk minta maaf tapi kirito yang juga gemas pun mengizinkannya dan membiarkan hamsuke untuk tetap disini.
“mereka akrab sekali ya?”kata sinon yang disusul dengan anggukan dari Kirito.
“Jadi ingat aku dengan pina.”
“Chip!”
Saat mereka sedang berbicara tentang perilaku mengemaskan eruka, nabe mendapatkan pesan melalui Matra{message} dari momon.
“Hei amoeba hitam! Momon-san ingin berbicara dengan mu.”
“I..iya.” setelah bertemu dengan momon. Kirito dan yang lain juga berlajar mantra {message} untuk berkomunikasi.
Kirito menyentuh telinganya dan terdengar dengan jelas suara momon-san.
“Momon-san!”
“senang bisa mendengar suaramu lagi bagaimana keadaan teman-temanmu?”
“....” dia terdiam sesaat mengingat keadaan ras cait sith.
“Kirito?”
“Ma..maaf aku cuma perihatin dengan kondisi disini awalnya hubungan kami mungkin akan renggang tapi aku yakin kami akan membaik lagi.”
“selalu positif seperti biasanya.”
“Tentu saja!”
“Dan apa benar kata nabe di sini ada sebuah akar raksasa yang terputus.” Dia baru ingat bahwa di belakang tempat pemimpin ras cait sith ada sebuah akar raksasa yang terpotong.
“Iya benar!”
“hmmmm....kurasa kamu harus hati-hati.”
“Kenapa?”
“Karena akar itu akan menjadi sumber masalah dan mungkin juga mereka akan membunuhmu dari belakang karena akar itu mungkin memiliki sumber kekuatan yang pasti akan direbutkan yang membuat semua orang semua orang bisa menjadi ancaman ditambah lagi dengan kondisi hidup mereka yang menyendiri jadi...."
“Eh.. tidak mungkin sejahat apapun mereka. Mereka tidak akan sampai sejahat itu, momon-san pasti bercanda kan?”
“Oh.. maaf iya tidak mungkin ya?  Baiklah nanti kalau ada apa-apa tolong...”
“Tunggu momon-san?”
“Ada apa?” kirito menoleh kesekitar karena merasa ada yang mengawasi.
“ maaf cuma aku merasa ada yang mengawasi kami.”
“Sudahku bilang hati-hati dan jika ada masalah tolong panggil aku.”
“Iya momon-san.”
Tanpa kirito sadari ada sebuah mata yang melayang dari dalam pohon mata itu langsung hancur saat kirito menoleh kearahnya.

Di sebuah bukit yang berjarak beberapa kilometer dari pemukiman ras cait sith ada seorang berjubah hitam membawa tongkat yang memiliki wujud seperti lambang kedokteran yang dikawal dua dark Elf kembar yang masih muda.
“Dia benar-benar naif sekali sudah jelas ada tatapan bahaya dari mata bocah pemarah itu tapi dia masih tidak curiga cuma karena mereka teman*menghela nafas*....”
“apa paduka ingin kami  menghabisi mereka” kata dark Elf yang memiliki tampang seperti anak laki-laki yang sebenarnya adalah gadis tomboy.
“Tunggu informasi yang lebih jelas lagi apa dari mereka ada yang menjadi saksi saat kita menghancurkan pohon itu. Kalau tidak tinggalkan, kalau iya musnahkan”

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang