Chapter 9: meet darkness.

231 18 0
                                    

Di pinggir sebuah hutan dimana banyak bunga yang tumbuh dengan indahnya disana berwarna-warni mengelilingi sebuah pasukan kerajaan yang beristirahat setelah pertarungan mereka. Di dekat api unggun Lizbeth dan gazef sedang duduk berbincang-bincang tentang masalah yang dihadapi Lizbeth dan Asuna.
“Jadi kalian berdua bukan dari Elf kingdom?”
“iya, kalau bisa dikatakan kami dari.... negeri yang jauh.”
“Rata-rata Elf disini memiliki telinga agak lebih panjang dan sulit untuk ditemukan diluar Elf kingdom.”
“Oh, begitu.”
“Omong-omong dimana Asuna?”
“Dia menemani teman kami yuuki.”
“dia pasti merasa sedih bertemu dengan teman yang dikira sudah meninggal dan ditemukan ditangkap oleh penjahat.”
Mereka membohongi kenyataan bahwa yuki adalah iblis yang menggangu desa itu agar yuuki tidak diburu dan dibunuh oleh para prajurit.
“Yuuki benar-benar sudah mengajarkan dan memberikan banyak kenangan dengan Asuna.”
“oh, benarkah. kurasa aku akan mendatanginya agar dia tidak sedih lagi.”
“Jangan biar aku sa-“
“Tidak apa-apa aku juga ingin tahu seperti apa hubungan mereka.”
Gazef berjalan menuju Asuna yang sedang memegang tangan Yuki dengan tangan kanannya dengan yuuki yang tertidur di matras.
“bagaimana keadaan nya Asuna?”
“Ga-Gazef-san.....dia baik-baik saja.”Terlihat dari matanya sudah berkaca-kaca sekarang.
“sepertinya kamu sangat menyayangi nya,ya?”
“ya.. tentu saja dia telah merubah diriku.... semuanya.....dia.. adalah gadis yang sangat kuat dia dulu memiliki penyakit yang membuat dia menderita, bahkan dia masih bisa ceria walaupun pada keadaan sekarat....*hiks*....dia terus bersemangat sampai membuat dia menjadi zekken. Pemain pedang terhebat... yang pernah ada.....”dia mulai meneteskan air matanya dan mulai membasahi pipinya.
“sehebat apa dia?”
“Tidak ada yang bisa mengalahkannya...... bahkan orang yang paling kukenal yang adalah play.... pengguna pedang yang terhebat dulu bisa dia kalahkan. Dia kuat sekali... benar-benar kuat...*hiks*.... dari kemampuan berpedang bah-bahkan dari semangatnya....terus aku apa...”air mata semakin deras dan dia mulai menggenggam tangan kirinya.
“...aku cuma bisa menangis dan bahkan ingin bunuh diri.....saat ada masalah besar..... dihidupku.... bahkan aku ingin bunuh diri jika.... salah satu orang yang kucintai mati.....tapi dia....*hiks*..... bertahan walaupun sekarang dia menderita.... bahkan sampai pikirannya mulai hilang....dia terus berusaha untuk bertahan hidup.... sampai sekarang.....”Dia menaruh tangan Yuuki dipipinya.
“kamu bukanlah orang yang lemah setidaknya sekarang. Dipeperangan kita bisa mendapatkan teman, kenangan dan alasan untuk berjuang. Dulu pada awalnya aku cuma  penduduk biasa yang mencoba untuk memegang pedang dan akhirnya menjadi ksatria sampai sekarang karena siapa.. teman-temanku dan keluarga ku yang menyemangatiku. Jadi aku mengerti perasaanmu aku juga pernah kehilangan orang yang kucintai di medan perang dan jika bertemu lagi pasti akan sepertimu. Tetapi,kalau bisa aku akan tidak terus bersedih dan terus berusaha karena semangatnya terus ada dihati walaupun dia mati.”dia memegang pundak Asuna dan membuat dia tenang.
“Terima kasih, seandainya aku bisa membalasmu gazef-san.”
“hmm..apa ya?..oh iya.sebentar lagi waktunya untuk makan malam bagaimana kalau memaksakan sesuatu untuk kami.”
“baik.”asuna sudah mulai membaik dan ceria lagi dan memasakan makanan untuk para prajurit yang sedang kelelahan setelah bertarung dengan bahan yang berasal dari persediaan makanan yang diberikan oleh desa yang baru mereka selamatkan dan setelah hampir dua jam masakan nya pun selesai.
“ma-makanan apa ini!”salah satu prajurit langsung terkejut dengan satu sendok sup yang masuk kedalam mulutnya.
“Hei,hei,hei bahkan istriku sendiri tidak bisa memasak seenak ini!.”
“Luar biasa!, sungguh luar biasa!” mereka semua kegirangan dan memakan sup itu dengan sangat cepat, bahkan gazef stonnof sangat menikmati sup yang dibuat oleh Asuna.
“Benar-benar hebat Asuna! Tidak kusangka seorang petarung tangguh seperti dirimu bisa memasak seenak ini!”
“Itu mah sudah biasa,Asuna memang pintar sekali dalam memasak.”
“eh...liz! Jangan begitu!”
“nona Asuna! Apa anda masih lajang? Kalau iya apa kita bisa berkencan bersama?”kata salah satu prajurit yang agak tua
“ehhh......”
“maaf paman! Dia hatinya cuma untuk satu orang.”
“Liz.. hentikan!” Asuna mulai tersipu malu.
“oh... tidak apa-apa kalau begitu.”
“jadi kamu sudah memiliki kekasih atau jangan-jangan suami ya, Asuna?”
“I-tu...anu.....i-iya”
“Hoh......pasti dia adalah pendekar pedang yang hebat sampai bisa mendapatkan hatimu Asuna?”
“Tentu saja dia adalah pendekar pedang yang dijuluki the black swordman dan dia adalah pendekar pedang terhebat dari asal kami.”
“c-cukup..Liz... hentikan!”Asuna mulai tambah malu dengan lizbeth yang menceritakan hubungannya dengan kirito.
“Hem.. sepertinya dia memang pendekar pedang yang hebat,aku sepertinya ingin bertemu dan berduel dengannya suatu saat nanti.”kata gazef sambil melihat pedangnya.
Setelah bercakap-cakap dengan mereka Asuna kembali memeriksa kondisi yuuki dan menaruh sup disampingnya dan saat dia ingin menaruh sup...
“Kamu masih memiliki banyak teman seperti dulu,ya Asuna.” Yuki terbangun dari tidurnya dan langsung tersenyum kecil ke Asuna.
“Yuuki!..iya.”
“Aku saat pertama disini aku sangat kebingungan aku merasa sesuatu yang aneh pada diriku tubuh ku terasa berubah dan tidak itu saja jiwaku entah kenapa tidak tertarik lagi dengan manusia ataupun mahkluk hidup lainnya saat aku mencoba mencari bantuan tetapi yang kulihat cuma hutan dan tubuhku mulai kelaparan yang membuat aku kehilangan kesadaran lalu membunuh semua manusia yang kulihat dan akhirnya aku bertemu dengan mu.... kakak.”
“Tenang Yuuki aku akan selalu bersamamu sampai kapanpun dan menuruti janji kita yang dulu.” Dia memeluk Yuuki dengan pelukan hangat tetapi,dihati Asuna merasa agak aneh seharusnya kondisi jiwanya tidak liar. Tetapi, entah kenapa Yuki memiliki jiwa yang berbeda dan dia ingin mencari bagaimana cara untuk menghilangka nya
Aku tidak tahu apa yang terjadi kepada Yuki akanku kucari tahu dan kutemukan cara mengembalikannya kembali kepada kemanusiaannya, pikir Asuna.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Asuna (POV)
“Jadi ini Erantel ?” entah kenapa kota ini mengingatkanku kepada kota dilantai satu di Sao.
“Sekarang kalian kutinggal disini dan untuk tempat guild petualang tempatnya disamping alun-alun kota.”
“Terimakasih gazef-san. Atas pertolongan nya beberapa hari ini.”
“Iya, terimakasih juga dan semoga kita bisa bertemu lagi.”
“iya, sampai jumpa!” gazef-san pergi bersama prajurit-prajurit nya menuju ke ibu kota.
“Baik.sekarang ayo kita ke guild petualang.”
“Apa kamu yakin Asuna?”
“Tenang saja Liz! Gazef-san sudah memberitahukan tentang seperti apa itu petualang.”
“ok lah kalau begitu!”
“Terus untuk mu Yuki?”
“Siap lah!” aku bersyukur Yuki sudah seperti dulu lagi.
Sekarang kami akan menjadi salah satu dari mereka, para petualang. Aku sebenarnya awalnya tidak suka dengan menjadi seorang petualang karena apa yang telah mereka lakukan terhadap nyonya pemilik penginapan itu tetapi, gazef-san sudah menjelaskan bahwa mereka tidak semuanya jahat ada dari mereka yang menjadi petualang untuk membantu orang lain. Petualang,entah kenapa juga membuatku merasa seperti perkerjaan seorang player di video game dimana kami membunuh monster dan menyelesaikan quest untuk mendapatkan uang,material serta exp. Apa aku juga bisa mendapatkan exp di dunia ini? Karena bahkan di dunia ini memiliki banyak persamaan dengan game mmorpg.
“apa ini,ya?” aku melihat bangunan yang banyak orang yang keluar-masuk dari bangunan tersebut dan mereka memakai pakaian benar-benar selayaknya seorang player yang masih berlevel rendah dan juga sepertinya ada juga yang memakai pakaian seperti seorang penyihir jadi,di dunia ini juga ada sihir? Pikirku.
Aku berada tepat didepan pintu masuk tapi....ya ampun, aku gugup sekali walaupun begitu aku harus berani agar bisa lebih banyak mendapatkan informasi dan sebagai petualang aku bisa mengenalkan nama kami keseluruh dunia dan menemukan player lain dan masih banyak pertanyaan dipikiranku. sebenarnya bagaimana bisa kami terkirim di dunia in.....
“Asuna awas!!”
“aduh!...” ada yang menabrakku dari depan. Kenapa sih aku harus melamun di sini! Aku terjatuh ketanah dan ada seseorang yang mengulurkan tangannya kepada ku.
“apa kamu tidak apa-apa nona?”dia memakai baju zirah hitam di seluruh badannya dengan jubah merah, membawa dua pedang besar dan ada kalung dengan plat tembaga dilehernya.
“Ti-tidak apa-apa.”dia memegang tanganku dan langsung membantuku berdiri dan disampingnya ada seorang wanita cantik yang melihat dengan tatapan penuh kebencian kearahku. Ya ampun, kenapa belum apa-apa sudah dapat masalah lagi.
“Nabe.” Dia sepertinya menyebut nama wanita itu dan wanita itu langsung mengangguk dan bersikap lebih tenang.
“tolong maaf kan rekanku dan diriku, aku benar-benar minta maaf akan apa yang kami lakukan.” Dia menundukkan kepalanya yang membuat aku merasa disanjung lagi.
“tolong jangan menundukkan kepala, seharusnya aku yang meminta maaf.”ya ampun aku merasa tidak enak seharusnya aku yang minta maaf.
“Bagaimanapun,harus aku yang minta maaf karena kesalahanku karena telah menabrak kamu.”
“Tidak,tidak, tidak kumohon jangan malah merasa bersalah seharusnya aku yang merasa bersalah!” Ya ampun, buruk sekali diriku membuat orang ini yang sepertinya lebih tua dariku untuk minta maaf.
“tapi tetap saja, tolong maafkan kami.”Tolong bisa hentikan aku tidak ingin terlalu disanjung lagi.
“Iya, tidak apa-apa.” Iyain aja deh.
“Omong-omong sebagai rasa terima kasihku....”apa lagi ya tuhan. Tolong tuhan,jangan buat aku merasa berdosa.
“Sepertinya,kalian ingin menjadi petualang aku juga baru mendaftar bagaimana kalau kalian kuantarkan ketempat pendaftaran lalu kubantu mendaftar dan setelah itu kutraktir makanan di bar.” Sebenarnya aku tidak tahu cara mendaftar dan butuh bantuan tapi...
“Makanan,aku mau!”ya ampun yuuki!
“Tidak apa Asuna dari pada tambah tidak enak kita.”orang ini terlihat sangat baik sepertinya akan tambah jahat jika aku menolaknya.
“Baik, terimakasih tuan...”
“Momon.”
“baik,Momon-san dan aku Asuna.”
“baik sekarang ikuti aku.”
Kami pun segera mengikuti Momon-san dan memasuki guild petualang dan Yuuki langsung pergi dahulu dan melihat sekeliling.
“Wah disini ramai banget.”
Dan benar saja, semua orang didalam sini langsung menatap kami dan mereka mulai membicarakan tentang kami dan aku mendengarnya sedikit.
“hei,hei,hei itukan elf.”
“Banyak banget lagi dan lihat pakaian, mereka penuh warna dan disesuaikan dengan rambut mereka.”
“bagaimana mungkin Elf seperti mereka bisa memiliki baju sebagus itu.”
“Mungkin dari mencuri atau malah karena mereka sering melayani pemilik mereka jadi, dibelikan baju bagus,iyakan?”aku harus mengacuhkan mereka agar tetap fokus dengan tujuanmu.
“apa kamu tidak apa-apa Asuna?”
‘'tidak apa-apa, Momon-san.”
“Tenang saja orang disini memang seperti itu aku saat pertama kesini juga diperlakukan begitu.”
Kami mendekati sebuah tempat pendaftaran dan disana ada seorang wanita yang sedang sangat sibuk memeriksa banyak kertas dan dia langsung menoleh kearah kami.
“Momon-san, ada yang bisa saya bantu.”
“nona-nona ini ingin mendaftar menjadi petualang.”
“oh iya, selamat datang di tempat guild petualang Erantel, dimana setiap petualang memiliki peringkat dibagi yang dimulai dari terendah yaitu copper ,iron , silver, golden, platinum,mythril, orihalchum dan yang paling tinggi adalah adamantite dan setiap peringkat cuma diperbolehkan mengambil misi menurut peringkatnya masing-masing dan silahkan mengisi semua administrasi disini.”
Dia menjulurkan kertas ke kami dan tentu saja kami tidak bisa membaca dan cuma bisa menatapnya.
“Ehemm...bisakah kamu menuliskan administrasi ini kepada nona-nona ini?”
“Tentu saja.” Momon-san...kamu...
“sekarang sebutkan nama kali...maaf saya terlambat menyadarinya tapi anda sekalian adalah elf” dia terlihat terkejut setelah melihat telinga kami.
“iya,apa kami tidak diizinkan menjadi petualang karena kami adalah elf?”
“Tidak Apa-apa, cuma jarang bisa melihat Elf sebanyak ini...ehemm....saya ulangi tolong sebutkan nama kalian.”
“Asuna”
“lizbeth”
“Yuuki!”
“cuma tiga orang ya?,baik silahkan tunggu sampai pendaftaran selesai dan maaf jika lama karena ada banyak pendaftar hari ini dan termasuk tuan momon, jadi mohon untuk bersabar .” bagus sekarang tinggal kami tunggu selesai administrasi dan kami pun bisa menjadi petualang.
“sambil menunggu bagaimana kalau kita berbicara dulu di bar dan aku yang traktir.”oh iya,aku lupa dengan janji Momon-san.
“Yes,makan!”ya ampun yuuki.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Disuatu bar di kota Erantel.
Yuuki memakan dengan lahap makanan yang dibelikan oleh momon, lizbeth dan Asuna terlihat agak malu-malu tetapi orang berzirah hitam itu tetap mamaksa  mereka dengan halus yang semakin membuat mereka semakin merasa tidak enak dan akhirnya mereka makan makanan yang dibelikan Momon.
“Jadi kalian, ingin mencari mahkluk sebangsa kalian ya?”
“Kurang lebih begitu kami ingin mencari teman kami,saat datang di dun... tempat ini kami terpisah dari mereka.”
“hemm.... mungkin akan sulit karena disekitar negara ini sulit ditemukan Elf, walaupun begitu aku doakan kalian agar bisa bertemu dengan mereka.”
“Momon-san tidak makan.”
“maaf sekali. aku tidak bisa karena sebentar lagi aku ada urusan yang penting dan sepertinya administrasinya sudah hampir selesai dan kami akan ke guild petualang sekarang.”Momon memanggil pelayan dan meminta tagihan makanan itu.
“Momon-san terimakasih telah membantu kami dan semoga saat berpetualang kita bisa bertemu lagi.”
“bukan masalah dan aku juga tidak sabar bisa berpetualang dengan kalian. Asuna, lizbeth dan yuuki sampai bertemu lagi.”
“sampai bertemu lagi.”
Momon dan nabe keluar dari bar itu meninggalkan mereka bertiga disana. Asuna merasakan bahwa Momon mengingatkan dia dengan orang yang dia cintai.entah kapan mereka bisa bertemu tetapi, semoga segera dan dia tidak akan menyerah sebelum bisa bertemu dengan kirito.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di gang sempit Mom.....bukan,lebih tepatnya ainz ool gown dia sedang bersama neberal gamma sedang berbicara tentang tamu yang mereka temukan.
“Seharusnya mereka lima orang empat laki-laki dan satu perempuan dan disini mereka bertiga adalah perempuan.”
“maafkan hamba. Tapi bagaimana anda bisa tahu kalau mereka adalah orang yang berasal dari tempat yang sama.”
“Perlengkapan mereka sungguh berwarna seperti yang digambarkan shalltear.” Dia tidak pernah melihat item seperti itu di yggdrazil tetapi, entah kenapa pakaian serta pelengkapan mereka seperti dari game mmorpg. Dia berpikir juga untuk mencari data lagi di perpustakaan di lantai 10.
“game lain ya? Hemm.......menarik, aku ingin tahu bagaimana cara kau bermain, Asuna.”

(Note: kalau ada yang baca saya ingin minta saran tentang kelanjutan fanfiction ini dan terima kasih telah membaca.)

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang