“Ayolah kakak, bisa diam dikit enggak?”Leafa mencoba untuk menahan Kirito yang sedang menyiap kan semua peralatan karena tak tahan untuk ikut membantu. Memasukan pedangnya ke sarung di belakangnya, memakai sarung tangannya dan memakai baju dengan mantelnya.
“Maaf leafa aku tidak bisa diam saja melihat yang lain. Apa lagi aku mendengar kenalanku baru saja ikut disana.” Dia sudah siap untuk pergi, dia pun ingin keluar dari pintu tapi langsung di hadang oleh adiknya.
“Eits… jangan buat aku mengejarmu lagi ya. Aku tidak ingin mengejarmu lagi pada saat di great quest.”
“T…tapi!”
“Pokoknya enggak! Ingat ya... *menunjuk kearah kirito… kakak ini sudah tidak boleh bertingkah kayak anak kecil lagi. Aku tidak ingin membuat Asuna-san sedih karena kakak. Yui juga baru saja kembali dan butuh dukungan mental dari orangtuanya, apakah kakak tega untuk meninggalkan dia lagi!?
“A-aku…”
Terdengar suara mendekat. Suara pijakan dari seorang teman yang berambut merah. Klein baru saja datang untuk mengunjungi sahabatnya dan menyapa Kirito saat baru saja masuk ruangan.
“Hoiiii~… loh? Ada apa ini?” dia bingung melihat dua saudara itu sedang bertengkar sambil mengaruk dua kepalanya.
“Ini… kakakku yang payah ini masih ingin nekat keluar!”
“T-tapi.. bagaiamana dengan orang yang menyerang tuan putri?”
“Oh, dia?” Klein menepukan tangannya karena memang dialah yang mengejarnya.
“Kamu yang mengejarnya kan? Terus bagaimana, apakau tahu sesuatu dengan dia?”
Klein mencoba untuk mengingat
“Hmmm… dia saat itu kabur bergabung seolah bergabung dengan bayangan. Tapi yang pasti, dia adalah salah satu rekan kita.” Klein terlihat serius saat mengucapkan bahwa kuro adalah rekan mereka… sesame player dari Alfheim.
“Tunggu… dia adalah peri sama seperti kita? Eh, kalian jangan bilang begitu. Aku tak ingin sampai kita…” leafa mengengam tangannya karena khawatir.
“Iya makanya aku ingin keluar. Tapi, tetap saja.. aku merasakan hal yang berbeda dari dia. Jadi aku harap bahwa anggapanku ini salah, jadi kumohon aku harus kesana.”
“Tapi. Masih bahaya dong. Kita tak tahu siapa musuh kita kali ini. Jika memang dia adalah player ALO dia mungkin adalah titik terang kenapa kita bisa ada di sini. Tapi, kemungkinan yang berhubungan dengan dia adalah seseorang yang berbahaya-“
“Sepertinya… aku tahu…”
“Tu-tunggu… apa?”
Mereka berdua kaget, tiba-tiba Kirito mengungkapkan ucapan yang benar-benar membuat mereka bingung. Tapi Kirito juga sebenarnya bingung… karena saat dia mengatakan itu cumalah terasa potongan ingatan yang seolah dia tahu akan apa yang terjadi…. Sebuah glich yang selalu di isi oleh sebuah mata merah terang yang membakar.
“Apa maksud kakak.”
“E…eaahhh~ maaf Cuma sepertinya ada sebuah ingatan yang penah kulupakan saat kemari yang juga terasa seperti…”
“Kematian.”
‘’…!”
Keluar dari belakang Kirito. Kuro langsung mencoba untuk menusuk leher Kirito, tapi berhasil di tahan oleh pedang Kirito.
“Kau.. datang juga.”
Mata belati menyinggung bagian tubuh pedang hitam Kirito yang membuat percikan api. Kuro menendang Kirito untuk membuatnya mejauh.
![](https://img.wattpad.com/cover/231664783-288-k165971.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasikirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...