Chapter 27: just want to help

179 5 3
                                    



Terbakar...

Abu...dimana-mana.....bertebangan di....di udara ke langit yang mulai dipenuhi awan gelap yang mulai membuat suasana menjadi hampir seperti malam dengan kilat yang terus menyambar.
Cahaya merah dicampur dengan warna hitam membakar semuanya. “neraka” kurang lebh begitu sebutanya. Neraka itu terus membakar yang mengeluarkan rasa sakit...teriakan....wanita terbakar....pria hangus menjadi arang dengan posisi kaku dengan mulut sedang berteriak.

Ini....gila.

Grraaarhhh!!!!

Evileye(POV)
Ini tidak salah lagi...Cuma dengan kemunculanya setelah beberapa menit setelah aku kirim kirito dan gail pasukan ini sudah hampir tidak ada harapan.....aku mahkluk ini dia sudah pasti memiliki kekeuatan setara dengan raja iblis. Aku melihat salah satu dari naga mereka mencoba untuk menyerangnya dengan mencoba untuk membakarnya sekarang.

Tapi....percuma golem itu Cuma diam dan naga itu mencoba untuk menjatuhkanya secara langsung. Tetap saja,percuma golem itu langsung menangkap dan mengoyak kepalanya lalu menginjak tubuhnya....cih. timku sudah mulai kehilangan tenaga sihir untuk mengobati. Aku tahu kekekuatan mereka..para elf yang memeiliki asal yang sama dengan kirito mereka semua membuatku heran karena mereka bukan anggota keluarga kerajaan elf. Kekuatan mereka benar-benar setara dengan pahlawan. Karena itu aku juga percaya dengan kalian terutama...kau kirito. Aku merasakan musuh dar arah erisa yang mungkin adalah pimpinan meraka dan aku tahu...kalian bisa melakukanya...menghabisinya...karena kalian adalah harapan yang kami percaya.


Silica (P0V)
“Nona silica tolong.....”
mereka terus memangilku aku mendatangi mereka...memanggil pina dan menyembuhkan mereka.

“tolong!”
“i-iya” aku mendatangi dia...salah satu orang yang ku “selamatkan”
Kali ini dia adalah seorang yang memiliki sebuah pedang yang menancap di dadanya...darah mengalir terus dan terus. Aku sama sekali bukan dokter.....aku cumalah anak smp yang suka bermain vrmmorpg yang menyayangi kucing dan naga kecilku yang mereka berdua bernama pina. Aku...hampir tidak tahan semua ini...aku sudah sulit untuk ceria akhir-akhir ini. Aku sekarang sudah melihat banyak hal yang seprtinya....tidak memang tidak boleh. Aku pernah melihat semuanya terutama di hari itu.

Aku sebelum bertemu dengan sinon-san,argo-san dan yang lain. Aku terpanggil di dunia ini. Di daerah kekuasaan baharuth empire. Aku saat pertama kali datang di dunia ini yang Cuma bisa kursakan hanyalah kebingungan. Aku pernah mencoba untuk meminta tolong kepada semua orang di sebuah desa pada malam hari di sebuah desa. Tapi cuma kalimat itu yang mereka ucapkan...

“kami tidak punya makanan” tapi aku mencium bahwa dia memiliki semangkuk sup dan daging panggang disampingnya dari jendela.

“kau tidak boleh memungut sisa makanan disini!” mereka membiarkan tikus memakanya.


Aku lapar....sampai saat itu...aku memakan rambutku sendiri. Disebuah pohon apel di sore hari yang dipenuhi hujan deras. Aku menjambak rambutku...menelanya. kepala ku terasa sakit tapi, dengan pikiranku yang sudah kacau aku terus menelannya sambil,aku mengacuhkan sesuatu yang mendatangiku.

“halo” akupun mendengar suara yang benar-benar indah yang pada awalnya itu adalah bidadari.

“....” aku Cuma bisa diam melihat seorang gadis yang memiliki rambut biru seperti langit dengan mata hijau sehijau daun.

“kamu...pasti kelaparan dan namaku mana. Terus kamu siapa?”
Akupun malah pingsan dan mengira dia adalah malaikat mautku. Setelah lama kehilangan kesadaran akupun mencoba membuka mataku aku....merasa telah terbangun dengan tempat yang sudah lama kulupakan yaitu kasur. Aku saat itu benar-benar terkejut yang kulihat adalah kamar dengan hiasan yang begitu mewah,aku Cuma bisa terdiam sambil melihat kekanan dan kiri seperti orang ling-lung sampaI terbukanya  pintu yang mendatangkan gadis itu. Aku Cuma diam karena takut saat dia datang dan duduk disampingku di tempat tidur walaupun aku tahu bahwa dialah yang sudah membersihkan tubuhku karena aku masih bisa menciun baunya ditubuhku.

“hai..nama ku Mana”

“a-aku...silca.. diman....” sebelum ini aku sudah serng ditipu oleh banyak orang yang Cuma ingin memanfaatkanku sebagai bahan alat perdagangan.

“aku Cuma ingin membantu kok dan kamu berada di kediamanku...kamu pasti ingin bertanya kenpa ya. Sebenarnya pertanyaan itu gampang kok. Membantu adalah hal lumrah yang dilakukan oleh mahkluk hidup dan tidak manusia saja. Hewan,demi-human....bahkan monster sekalipun. Selama mereka punya nyawa ada hal lemah mereka masih mau menolong, walupun itu...diri mereka sendiri.”

“jadi kamu...menolongku karena kau lemah.”

“tentu saja...karena sudah wajar bagi ada yang lemah untuk di tolong.”

Aku tahu.....aku memang lemah. Aku tidak bisa melakukan apapun jika tidak bersama pina. Karena pada saat itu aku baru bsa bertemu dengan pina saat bertemu dengan sinon-san. Aku....bahkan tidak bisa menolong dirku sendiri.

“terimakasih...eee..?”
“Mana.”
“Oh iya.”
Hal itu adalah hal normal jadi apa aku ini adalah hal yang tidak nor...bukan aku mungkin hanya tidak menyadarinya. Karena aku cumalah seorang gadis yang tidak mengerti...semua itu. Tapi mana tahu itu. Aku tahu itu karena kau telah  merawatku sampai berbulan-bulan. Aku baru sadar bahwa dia sebenarnya hampir seumuran denganku. Kami mungkn Cuma berumuran berbeda 2 tahun. Dia menyeka lukaku,memberiku makan,menyuruh pelayannya untuk memandikanku. Kami terus berbicara. Dia mengatakan bahwa keluarganya adalah salah satu bangsawan di baharuth empire yang terkenal adalah bangsawan paling ramah dan dermawan bahkan sudi untuk membersihkan kandang kuda milik rakyatnya. orangtuanya sepertinya tidak pernah khawatir dengan keberadaanku bahkan mereka sudah menganggap aku sebagai salah satu dar keluarga mereka. Aku semakin dekat denganya dan sesekali kami saling mengikatkan rambut disebuah kebun bunga tulip dibelakang kediamanya dan ikat rambut yang kupakai sekarang yang menjadi ingatanku denganya. Kami pun semakin dekat, aku kembali merasakan hidup kembali dengan keluargaku lagi.

“apa...aku bisa menolong juga...” kataku sambil diikatkan rambut oleh Mana. Aku ingin sekali membalas keluarga ini suatu saat nanti dan juga membantu orang lan.

“tentu saja...karena itu adalah hal normal, selama ada orang lemah kamu bisa menolong termasuk dirimu sendiri.”




Dia adalah gadis lemah...sama seperti aku, dia dan orang tuanya menganggap menolong adalah hal wajar...dan baik...tapi..kenapa....

Mereka...harus...mati....

Dikarenakan mereka terpaksa untuk mengambil sebagaian uang negara yang mereka bagikan untuk orang miskin....mereka dipenggal,orang tua mana dipenggal tepat dimatanya yang menodai kebun bunga dengan darah mereka yang juga dimakan oleh anjing yang membuatnya syok dan bunuh diri dengan membenturkan kepalanya ketembok didepan mataku. Mereka semua....lemah. mental mereka....kebaikan...mereka....aku. itu juga yang membuatku lari,lari....lari karena prajurit empire mengejarku.....aku tahu itu...hal benar yang seharusnya tidak kelihat, hal yang seharusnya tidak kupedulikan sebagai gadis muda...yaitu, betapa lemahnya aku yang membuatku tidak pernah tenang,akan kelemahanku,tapi......

Aku merasakan ada sesuatu menjialati telingak...tentu saja itu pina yang membangunkanku dari bayangan masa laluku di dunia ini.

“maaff ya pina, seharusnya kita fokus untuk menolong orang karena kita dan semua orang itu lemah.” Aku pun memeluk pina dan melanjutkan tugasku sebagai tenaga medis.

Aku mersakan adanya pergerakan di yang dengan cepat mendatangi yang membuat aku langsung melemparka dagger kepada mahkluk itu....mahkluk yang berwujud seperti manusia tapi terbuat dari daun yang memiliki tangan dari akar seperti tentakel.


“aku mungkin lemah....tapi itu bukan berarti aku itu selemah dirimu.”

Aku akan terus membantu walaupun selemah apapun akan kebantu, selama tubuh in mash berguna akan kubantu....bahkan itu dunia ini!






sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang