Dilangit....terlihat sosok berjubah hitam dengan keagungan yang memancar disana dia memakai topeng merah dengan aura kematian yang seakan menyeret semua jiwa di sekitarnya untuk ke neraka. Disampingnya ada seorang pejuang wanita yang di tutupi armor hitam dengan tanduk di kepalanya mereka berdua terbang melayang tepat diatas eldrie yang Cuma bisa melihat dari bawah dengan tubuh penuh luka bakar.
Eldrie (POV)
Mereka ini siapa?...sejak kapan mereka ada disini? Aku tadi melihat sambaran petir yang membentuk naga yang membakar semua pasukan musuh mereka semua terbakar menjadi abu dan ada juga yang sampai meleleh tubuhnya menjadi darah yang menggenangi tempat ini siapa...orang ini? aku sendiri tidak pernah melihat seseorang yang memiliki ilmu setinggi ini selain nona administrator...apa yang di atas sana setara dengan beliau? Dunia ini memang penuh dengan kejutan. Aku merasakan kekuatan besar dari mereka berdua aku tak sampai sekuat apa mereka tapi...yang lebih menonjol adalah orang yang kuanggap sebagai entitas setara dengan nona administrator. Dia bersama mungkin bawahanya turun dari udara dan berada tepat dibelakangku memblakangiku. Perasaan berat macam apa ini? keringat dingin terasa ditanganku..aku merasa ingin menjauh dari mereka sekarang! aku rasa mereka terlalu memberikan hawa mengancam sebagai seorang penolong.
“apa-apaan ini?! siapa kau!?” mereka sepertinya merasakan juga terutama yang satu itu,orang yang terus dari tadi melemparkanku bola api terdiam tanpa gerakan sama sekali. Orang berjubah misterius itu meririk kebelakang kearahku untuk beberapa saat kembali menatap kearah musuh tanpa kata sama sekali.
“hei,devanoch? Apa yang harus kita lakukan?” mereka mulai kelihatan ketakutan mata mereka melirik kesegala arah dengan keringat berkucuran di wajah. Mereka semua mengeluarkan ekspresi kecuali pemakai teknik itu yang Cuma melamun entah kenapa?
“hei! Kau kenapa!?” salah satu dari mereka yang berambut merah mengoyangkan bahu nya tapi dia Cuma diam....lalu...”
“[teleportasion]” dia mengatakan mantranya dengan sangat tidak berpikiran seakan Cuma dapat instruksi selayaknya bidak. Temanya mulai panik denga keluarnya lingkaran yang mirirp dengan lingkaran suci untuk teknik suci yang kami perajari. Mereka panik dan mencoba menyadarkan temannya yang sudah kakau lalu bersama menghilang entah kemana. Apa ini karena hawa keberadaan orang in? Sebenarnya siapa dia? Lalu kenapa dia menolong kami?
Dia berbalik kearah ku...ya ampun,apa yang harus aku lakukan denga berhadapan mahkluk yang bahkan mungkin setara dengan nona administrator? Tapi..apa ini dia membungkuk dan mengulurkan tangannya?
“apa anda tidak apa-apa?”
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Ainz ool gown (POV)
Heaa....berhasil juga ternyata,masuk akal juga sih! Aku sebagai ras ovelord yang menjadi ras tertinggi undead pasti akan dengan mudah mengendalikan undead dengan level rendahan seperti dia...baik. sepertinya aku bisa berbicara dulu dengan ksatria ini. aku meririk sedikit dia tadi sepertinya aku harus memberikan dia sedikit penawar racun. Aku pun menawarkan sedikit bantuan dengan uluran tangan.
“apa anda tidak apa-apa?”
“.....”
Kenapa? Apa dia takut? Mungkin saja sih, aku juga barusan membantai 400 pasukan musuh dengan sekali serang. Apa dia masih tidak bisa percaya dengan ku? Itu bisa jadi karena bisa dilihat dia pasti terlihat ragu-ragu saat aku mengulurkan tangan. Aku yakin dia pasti mencoba untuk mencari cara agar tidak terlalu berhubungan denganku dan yang paling para dia bisa saja menganggap aku sebagai orang yang juga mencari kepala mereka yang membunuh persainganya bisa dilihat dari lirikan matanya yang melirik ke segala arah dia pasti ingin mencari pasukanya dan langsung kabur dengan sedikit pengalihan. Aku sudah menyiapkan 500 death knight yang siap melindungiku...semoga ini berhasil.
Sementara itu kembali ke isi pikiran eldrie.......
Syukurlah semuanya tak apa...hampir semua prajurit selamat aku bersyukur orang ini telah membantu kami. Awal nya dia mungkin terlihat mengerikan tapi setelah kulihat sangat terasa kebijakan dari orang ini aku ragu untuk memegang tanganya aku sebagai ksatria yang gagal tidak pantas menjabab seseorang yang terlihat lebih tinggi yang bisa dilihat dia pasti bangsawan yang menjadi tuan tanah tempat ini darinya apa lagi membuat dia membantu urusan ksatria ini...aku mungkin harus memberika sesuatu kepada dia,apa ya? Aku mencoba kembali untuk melihat sekitar mungkin ada yang bisa kujadikan alat pemintaan maaf.
Kembali ke sisi ainz.....
Apa aku harus bertanya lagi? Itu mungkin bisa memberikan kenapa dia terluhat begitu khawatir. Lalu seandainya dugaanku benar akan kujadikan mereka bahan undead baru ku atau makanan untuk para peliharaan aura tanpa perasaan sama sekali karena aku undead.
“ada apa? Apa ada masalah?” dia langsung terkejud dan langsung melihat kearahku sepertinya dia memang memiliki banyak pikiran.
“bukan tapi...tolong maafkan kami!!” ehhhhh!!...kok dia malah sujud kearah ku sih!?
“..i-iya?”
“tolong maafkan kami yang telah membuat tuan tanah dari daerah ini terganggu! Tolong maafkan kami,tolong berikan waktu untuk kami agar memberikan benda yang bisa mengganti kerugian anda!”
Eh....ehhh!! lah kok malah minta maaf sih! Bahkan dari belakang ada prajurit yang ikut bersujud! Lah..skill pasif sebagai undead ini memukul mundur perasaan panikku.
“ehem...tak apa aku juga disini murni Cuma ingin membantu anda.”
“be-benarkah! Apa akan aneh seorang bangsawan seperti anda melakukan hal kotor macam ini?” dia mengangakat kepalanya dengan cepat kearah ku meminta jawaban...mulai deh, kalau bukan dengan skill pasif ini aku pasti sudah gila ini.
“tak apa tuan-tuan sekalian saya buka bangsawan saya cumalah penyihir yang kebetulan lewat.”
“hoh...kalau begitu terima kasih akan bantuanya.”
“iya saya senang kalian tidak apa-apa.”
Tidak juga aku Cuma ingin tahu informasi dari kalian dan dengan sepertinya kalian yang pasti ingin membalas aku tahu kalian mungkin bisa memberikan informasi secara Cuma-Cuma.
“omong-omong nama anda siapa.” Katanya yang merubah posisinya dengan kembali berdiri dengan bantuanku.
“nama saya ainz ool gown, saya akan senang tuan-tuan sekalian memangil saya ainz.”
“hoo...sungguh nama yang agung cocok sekali dengan anda. Lalu perkenalkan nama saya eldrie syntetis one. Salah satu ksatria yang melayani pendeta agung cardinal-sama pemimpin axiom empire.” Pendeta agung,ya? Jadi negara dengan ke religiusan tinggi. Aku sebagai atheis harus bisa sangat menjaga perkataanku dan sikapku aku takut mereka bisa saja pemuja kepercayaan yang ekstriam yang akan menganggapku sebagai musuh jika berprilaku sesuai perintah tuhan mereka. dia memberikan tangannya untuk berjabat tangan akupun ingin memulai berjabat dengan dia tapi.....
“tuan eldrie!!”
Ada seorang prajurit yang berlari kearah kami dari belakang,sepertinya ada suatu hal yang penting.
“ada apa?”
“tu-tuan renly....” wajahnya mulai kusam dengan wajah kaget di penuhi rasa bersalah dia langsung lari kearah dimana prajurit itu datang. Ada yang gawat disini aku harus melihatnya.
“ayo albedo.” Albedo merespon dengan sedikit hormat dan kami pun berjalan kearah mengikuti ksatria yang bernama eldrie itu.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di sebuah tempat yang sudah hancur karena hantaman dan tinjuan, batu hancur,pohon patah dan tumbang. Eldrie melihat sebuah retakan dengan tatapan yang begitu penuh penyesalan dia melihat kebawah dengan tangan mencoba menahan dirirnya untuk menusuk dirinya sendiri melukainya sampai mati. Ainz yang menyusul juga dari belakang melihatnya....
“sungguh posisi yang mnyedihkan...dia seperti sangat mencoba meraih sesuatu dengan tanganya yang sangat dia inginkan bahakan sampai dia mati tanganya mengarah keatas, dia sepertinya mati dengan bahagia atau sedih karena ada air mata yang masih berada dipipinya dari mata kosong tak bernyawanya.”
“aku gagal lagi...sampai kapan aku gagal lagi....guru kenapa aku bisa separah ini!...kenapa! sampai renly menjadi korbanya!” dia menunduk meratapi setidak bergunanya dia sementara ainz datang perlahan dari belakang.
“maafkan saya, siapa beliau?”
“dia adalah salah satu ksatria rekan saya.....maafkan saya....saya malah meperlihatkan ketidak berguaan saya kepada anda,orang yang baru saya kenal.”
“gagal...ya?” ainz berjalan melawati eldrie dan mendekati mayat renly yang sudah kaku dengan kepala berumuran darah. Diapun memeriksa mayat renly hal itu membuat eldrie kaget dengan hal yang ainz lakukan lalu menjadi benar-benar waspada.
“a-apa yang anda lakukan!? Tuan penyihir!”
“sudah kubilang nama saya ainz. Tenang saja,saya disini Cuma ingin membantu ksatria muda ini.”
“menolong? Bagaimana mungkin dia kan sudah mati? Maafkan saya tapi jika berkenan anda harus perg dari sini. Saya tidak suka melihat teman saya di sentuh oleh orang yang baru muncul entah dari mana!” dia mulai bersiap menyabut pedangnya yang membuat albedo bersiap untuk menebas eldrie tapi di hentikan oleh ainz yang mengambil sebuah tongkat dengan sebuah mutiara hijau besar diatasnya.
“tenang saja,akan saya bantu dia.” Ainz menyembuhkan luka mengembalikan tangan renly yang ternyata tertusuk pedang yang terlempar saat ada pertarungan yang menjadi patok tangannya agar tetap berdiri keatas.
“sudah bagus sekarang........[resurection]” dia mengetuk tubuh renly dengan tongkat itu. Keluar lingkaran sihir yang becahaya yang mengeluarkan percikan cahaya yang dengan lembut menghinggapi tubuh renly. Ribuan percikan cahaya bintang menyelimuti renly dan saat cahaya itu hilang....nafaspun kembali keluar dari tubuhnya...terlihat dadanya langsung membang menyedot udara sebanyak-banyaknya.
“a-apa ini...” eldrie langsung berlari mendatangi renly yang mulai bergerak tubuhnya. Eldrie langsung berlutut dan menyangga kepala renly
“tuan renly...anda...”
Renly dengan mata berat, mencoba untuk membukanya dan mulut yang awalnya kaku mencoba dia buka.
“a-aku....aku tadi....seperti di tarik keangkasa lalau memasuki awan-awan menuju cahaya. Aku takut apakah ditempat menuju aku akan sendirian...”
“tak apa kamu...tidak akan sendirian dan tidak perlu takut lagi...*senyum kecil..”
“be..gi..tu...ya...” dia kembali mejamkan matanya.
“ren-renly!?” eldrie mulai panik dan mencoba untuk membangunkan renly lagi.
“tenang saja, dia Cuma pingsan aku masih merasakan hawa kehidupannya.”
“a-anda...sebenarnya siapa...apaka anda-“
“aku bukan dewa atau nabi pokonya....*memegang pundak eldrie...kita bahas ini dengan santai.”
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di suatu kedai di baharuth empire......
“ee...argo kau tau dimana silica?”
“enggak tuh,aku Cuma melihatnya sedang memberikan makan periharaannya tadi. Sekrang aku
Tidak tah dia kemana”
“beneran nih, kamu tidak tau?”
“enggak. Oh itu tuh ada imina tadi dia memberi makan dengan dia.”
“imina apa kamu tau silica?”
“emangnya kenapa?”
“ada bangsawan yang ingin mencari obat-obatan langka. Lalu,ku tawarkan bantuan dan dia mau
Lalu setauku silica tau soal obat-obatan aku ingin minta bantuanya”
“oh begitu, dia tadi bilang pergi mau mengunjungi temanya di kerajaan jadi dia pergi bersama naga kecilnya.”
“ayolah masa pada saat seperti ini?”

KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasykirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...