Kirito (POV)
"Jadi..ini dia ibu kota?" gumanku sambil melihat dari jendela kereta kuda yang menjemput kami. ini memang mirip selayaknya kota lantai satu. Iya benar,tidak salah lagi keramaian dari para penduduk yang bertransaksi kepada penjual selayaknya player dan npc. Walaupun begitu entah kenapa tempat ini masih agak jauh bersih dari pada ibu kota di kekaisaran manusia ditambah dengan jumlah manusia yang jauh lebih banyak, aku berharap tidak ada bangsawan yang suka menyiksa seperti mereka raios dan humbert orang-orang sesama asrama yang sangat kurang ajar sampai aku tidak ingin menyebutkan nama mereka yang telah menyiksa ronie dan tize. Jika sekali lagi ada akanku tendang bokong mereka!
"kenpa kirito? Apa kau sangat menikmati pemandangan di ibu kota tercintaku?" kata gazef-san yang sedang mengawal kami dengan menaiki kuda disamping kereta kami.
"oh...iya, aku jarang melihat kota seperti ini begitu ssederhna,ramai dan dipenuhi percakapa dengan sesama."
"memang itulah ibukota disini banyak sekali pendagang,hotel dan sangat banyak bar minuman yang dibangun disini. Karena itu sering banyak gelak tawa dari penduduk yang senang karena bisa hidup di kerajaan ini. walalupun begitu,kerajaan ini bukanlah negara yang sempurna terkadang ada selalu organisasi jahat yang mengganggu ketentraman ini yang berisi banyak orang yang tidak bertanggung jawab."
"begitu,ya?" memang ya. Hal itu sama juga ada di underword.
"selama ada kesedihan pasti ada juga kesenangan, karena itulah hal yang diemban oleh raja kami rja ramposa III. Omomg-omong sola sedih kenapa istrimu tadi diam saja?"
Oh iya, asuna yang berada di sampingku tadi diam saja. Sepertinya ini tentang yuuki. Aku mendekati asuna yang sedang bersandar di kaca jendela dan memegang pundaknya.
"asuna....kamu tidak apa-apa? Apa ini tentang yuuki?"
Dia membalasanya dengan suara yang rendah yang terasa terbebani.
"iya....aku masih bingung apa yang akan terjdi dengan yuuki. Lalu, apa yang akan bisa aku lakukan dengan dia."
"tenang saja, kita kam lebih mengetahui lebih luas dengan dunia ini kita pasti akan menemukan cara agar mengembalikan semuanya menjadi sedia kala...oke?"dia Cuma membalasanya dengan anggukan.
"kamu juga kenapa,,pada saat itu" aku seperti mendengar suara dari asuna yang sangat pelan.
"kenapa,asuna?"
"tak apa,aku cuma tiba-tiba ingat sesuatu." Sepertinya dia terlalu sedih aku harus kembali disisiku.
"pasti sulit,ya? Mempunyai istri seorang pejuang."
"iya, sekali dia sering memukulku." Kata itu tentu saja langsung membuat gazef menahan tawa. Kurang ajar! Aku harus benar-benar menahan kata-kataku.
"sayangnya kalian pasti sudah melakukan itu selama ratusan tahun." Sebnarnya kami Cuma baru melakukan ini selama beberapa tahun.
"iya kami sudah 200 tahun melakukan ini." maaf aku harus bohong,ya. Aku juga tidak tahu harus berbicara apa, aku mungkin biasanya tidak menahan mulutku tapi, asuna benar-benar mencoba untuk membungkamku untuk saat ini.
"kirito, kita sudah sampai."
Ini dia aku harap aku bisa menjaga mulutku disini.
,,,,,,,,,,,,,,
Di karapet merah semerah mawar para penjaga berbaju khusus untuk upacara dengan desain bahkan hampir setara dengan bangsawan mereka berdiri menunduk memberi hormat setelah di panggilnya para elf dari pintu megah yang berukiran rumit dengan di cat selayaknya emas. Para elf itu terkagum dengan apa yang mereka lihat karena mereka tidak pernah benar-benar melihat istana sebenarnya selain di game vrmmorpg. Terlihat sang raja sudah duduk ditahta sedang menunggu mereka yang lalu menyapa mereka dengan hangat dan senyuman suka cita.
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasykirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...