“sebas-san sudah berapa lama anda bersama majikan anda berada di kerajaan ini?”
“sudah....*mengusap janggut...berapa lama,ya? Maaf saya sudah tua saya agak lupa. Alice-sama.”
“tak apa,saya bisa pahami itu.”
Mereka bertiga mengobrol di ruang tamu dengan 4 cangkir teh dimana orang yang seharusnya meminumnya berada diatas.
“hmm...sudah,2 bulan sepertinya..mungkin?”
“bagaimana lingkungan kota ini menurut sebas-san?”
“bagi bangsawan atau orang kaya seperti pendagang seperti majikan saya lumayan bagus menanganannya. Tapi...anda lihat sendiri disini sering terjadi bebagai macam diskriminisasi,kejahatan dan semua hal buruk bagi mereka yang miskin.”
“jadi begitu.” Kata alice sambil mengambil secangkir teh lalu meminumnya.
“kenapa anda ingin mengetahui keadaan negeri sekutu anda?”
“karena kami ingin tahu bagian mana yang bisa kekaisaran kami bantu dan separah apa negara ini yang membuat sepantas mereka di bantu....”
“apa pada awalnya kalian tidak ingin membantu negara ini?”
“bu-bukan seperti itu...karena banyak hal yang harus kami bayar sebagai hutang budi bagi negara yang pertama memiliki kontak langsung dengan negara kami setelah lama tertutup. Kami Cuma ingin tahu sebanyak apa yang bisa kami bantu demi negara ini. ditambah mereka memiliki nasib yang duli hampir sama dengan negara kami.”
“hutang budi dan karena kesetaraan nasib...hmmm...sepertinya pemimpin kalian adalah orang yang sangat baik.”
“iya dia bernama cardinal-sama....dia melakukan itu karena semua harapan yang ingit di berikan untuk jiwa dan ingatan manusia di seruluh seperti pahlawan yang menyatukan kami...” katanya sambil tersenyum melihat kesamping atas tempat tangga menuju ke lantai atas.
“omong-omong dia aga terlalu lama biar saya jemput keatas karena sudah waktu tsuare untuk tidur.”
“iya terimakasih.”
Sebas berdir dan menuju ketangga dan menaikinya. Dia agak terkejud karena merasakan keheningan yang luar biasa di lantai atas. “ada apa ini?” dia terus berjalan dan saat dia hampir sampai ke kamar tsuare dia melihat kirito sedang bersandar di pintu dengan wajah menunduk kebawah. Dia berhenti sejenak karena heran dan berjalan lagi mendekati kirito lalu jongkok didepan elf itu.
“ada apa?”
“.....”dia Cuma terdiam
“saya ulangi lagi ada apa?” dai mulai membuka mulut dengan perlahan.
“kek...sebas,apa menurutmu aku ini pantas hidup....bersama keluarga saya.”
“saya tidak mengerti..apa yang terjadi jadi lebih baik kita bicarakan ini dibawah.”
“.....” dia berdiri dan langsung memukul tembok yang mengakibatkan diamlubanginya. Otot mulutnya menahan dirinya untuk tidak berteriak. Dia hampir dalam mode membunuh sekarang karena nafas mendengus sudah keluar dari hidungnya. Walaupun begitu sebas dengan tenang mencabut tangan kirito dari tembok.
“baiklah...lebih baik kamu memukul tembok dari pada saya.”
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Beberapa minggu sebelumnya...........
Di sebuah mansion yang memiliki halaman yang sangat luas seorang gadis kecil memandangi langit malam di jendela jeruji di ruang bawah tanah
Yui (POV)
Dinginya......
Oh,iya jadi ini namanya dingin...aku baru tahu itu.
Disini rasanya keras...jadi aku memang berdiri di tempat yang terasa keras sensasinya jauh berbeda rasa nya lebih buruk dari bayanganku....ditambah dengan kasarnya pasir yang menjadi alasku untuk tidur di malam yang dingin ini. aku Cuma disediakan baju untuk ganti sebagai maid dan satu ember berisi air untuk mandi dan lubang untuk buang air. Aku masih belum tahu ini memang adalah dasar kebutuhan mahkluk hidup atau bukan, tapi kurasa ini memang bukan...
Aku meringkuk di pojokan kamar sel ini,aku mencoba untuk meraih cahaya bulan yang melewati sela-sela jeruji besi yang mengingatkanku dengan aku yang kembali bertemu dengan papa di ALO . Indahnya dan senangnya aku sangat ingin terbang kesana tapi,jika aku nekat untuk terbang sebuah bola api akan terlempar kearahku sama seperti seorang maid yang hancur karena bola api itu atau maid yang tertusuk oleh pedang yang terus memohon dengan menjerit sampai menangis yang tertusuk sampai 200 kali sama seperti hitungan pembunuh bayaran itu. Apakah bisa kembali bertemu dengan papa,mama...leafa-san....kamu sekarang ada dimana aku saat ditangkap oleh para manusia itu aku di masukan ke dalam kereta kuda dan mereka langsung meremparku ke panggung untuk di lelang. Pada saat itu mereka semua menginginkanku sampai menawar dengan koin emas untuk mendapatkan diriku ini. aku sangat ingat semua yang direkam di mataku dan pengelihatanku ini...
50 koin emas!!...seorang bertubuh kurus
75 koin emas! Seorang bertubuh gendut yang entah kenapa dia memiliki banyak wnaita
Ada tawaran lagi?
Para pengikut lelang pun terdiam...
Baik kalau begitu akan saya hitung...3...2...
100 koin emas!
sampai pada akhirnya aku pun di menangkan oleh seorang wanita berambut pirang....hilma-sama. Dialah yang membeliku sebagai budak untuk menjadi maid di mansionnya di tarik dengan kejam di ruangan kumuh ini aku Cuma bisa memandang langit dengan cahaya bulanya.
Aku mendekati jendela dengan jeruji besi lalu berdiri dan mengepalkan tanganku.
“papa...kumohon kemarilah...aku merasakan semua perasaan mahkluk disini...aku tidak ingin merasakan depresi disini...ini jauh lebih parah dari SAO....kumohon papa,mama dan leafa-san...”
“hei!!!...”
Aduh! Ada yang melemparkan batu ketubuhku dari belakang...ini sebenarnya sudah biasa...karena memang ini adalah jadwal tidurku...jadi para penjaga pasti akan melemparkan batu jika aku tidak tidur. Aku pun kembali meringkuk ke pojokan yang sangat dingin ini.
“papa....kumohon yui sangat merindukan keluarga.”
,,,,,,,,,,,,,,
Yui membersihkan tubuhnya dengan lap yang sudah dia sediakan. Dia sebenarnya tidak pernah bisa membersihakan diri....karena dia tidak pernah di program seperti itu. Bahakan jika dia bisa itu tetap memjadi hal berat untuknya. Dia tetap cumalah seorang anak kecil yang Cuma...dan ingin semua orang di sekitarnya bahagia dan hidup bahagia bersamanya.
Dia membasuh dan membasuh dengan lembut seluruh tubuhnya dan setelah selesai dia memakai baju maid yang disediakan setiap hari. Selain itu yang dia pakai Cuma baju kumuh yang tertutupi oleh debu. Dia membuka pintu yang terbuat oleh kayu yang sudah lapuk bahkan sebenarnya Cuma dengan batu dua bisa pergi dari sini. Tapi,dia tahu sendiri bahwa dia akan di menjadi makanan anjing dan pupuk bunga di taman.
“ayo jalan.” Orang yang menunggunya adalah kepala pelayan yang memiliki perawakan seorang wanita tinggi yang begitu anggun dan memiliki harga diri tinggi dengan ditunjukan tubuh tegak yang telah diatur menurut proporsi seorang pelayan kelas atas. Yui mengikutinya dengan pelan sementara wanita tinggi itu berjalan selyakanya sebuah pohon yang tidak bisa di tumbangkan dengan badai apapun. Mereka berjalan ke sebuah tangga ke lantai diatas ruang bawah tanah tempat yui di kurung.
“berhenti.” Kata sang wanita tinggi dengan tiba-tiba yang membuat yui agak menabrak nya.
Tanpa basa-basi wanita itu menendang yui sampai tersungkur ke lantai dengan sangat keras dan dengan tatapan tidak peduli yang sangat dingin sedingin es.
“ke fokusanmu dalam berjalan sangat dipertanyakan! Kau sebagai seorang maid yang melayani tuanya harus selalu fokus saat berjalan agar tidak menumpahkan hidangan yang disajikan. Lalu,dengan posisi tubuh yang melambangkan keanggunan dan pengabdian bagi tuanya adalah hal yang utama dan apa ini!? kau tadi wajahmu terus menunduk yang menunjukan bahwa kau ini tidak berdiri tegak untuk tuanmu...aku malu,sebagai seorang pembimbingmu dan pemimpinmu malu sekaligus heran! Karena kenapa nyonya menganggapmu sebagai maid tersayanganya!! Dilihat dari apapun kau Cuma gadis elf rendahan pada umumnya.....cukup basa-basinya aku ingin kau segera bersihkan seragamu dari debu dan kembali mengikutiku.”
Dengan badan yang lemas dan wajah penuh kesedihan dia berdiri.
“baik...nyonya margaretha.”
Mereka pun berjalan ke tempat yang jauh lebih mewah bagian utama mansioan milik dari pelacur kelas elit hilma cygneaus mereka berdua berjalan menuju aula utama yang sudah banyak maid yang lain yang sudah berbaris menjadi 3 barisan yang rapi menunggu pengunguman dari pemimpin mereka. yui pun memasuki barisan yang paling depan dan paling tengah.
“baik,para maid sekalian ada alasan khusus saya mengumpulkan kalian semua untuk hari ini pada pagi hari yang masih belum ada tanda-tanda sinar mentari menyinari mansion ini dengan alasan yang tidak salah lgi untuk menyambut kedatangan tamu yang menjadi pelanggan milik nyonya kita. Mungkin kalian kemarin sudah membersihkan mansion ini tapi saya ingin lebih lagi, jadi sekarang cepat bekerja dan berikan apa yang nyonya kita harapkan.”
Suara serenatk dari semua maid terdengar denan penuh semangat api pekerja. Mereka semua mengambil semua peralatan yang diperlukan dan mengambil peran masing-masing dengan cekatan tanpa perasaan malas dan ragu sedikitpun. Bahkan yui pun merubah dirinya menjadi seorang gadis yang langsung dengan cekatan membersihkan jendela. Dia mengambil lap lalu membersihkan jendela dengan segera. Dia terus dan fokus menggosok tanpa sadar ada maid lain yang menemaninya.
“yui...apa kabar?” seorang maid dengan rambut pirang mendekatinya lalu menyapanya dengan lembut sambil terus menggosok jendela.
“oh...tsuare-san! Aku baik-baik saja.”
“kelihatannya luka lebammu sudah mulai baikan.”
“iya..terimakasih dengan perhatianya...” katanya sambil mengelus pipinya.
“saat kamu dilukai setidaknya,minta bantuanku aku bisa membantumu untuk mengobatinya,kan?”
“aku...tidak ingin kamu juga terpuruk ke masalah yang aku dapatkan jadi,lebih baik aku sendiri..saja yang...”
“jangan bicara begitu...kamu adalah maid yang memiliki tubuh paling lemah disini! Aku tidak bisa membiarkan kamu terus begini.”
“......aku tidak pantas mendapatkan bantuanmu..”
“tidak pantas? Hei,kamu sendiri yang membantuku sebelumnya. Masa aku akan membiarkan orang yang telah menyelamatkanku menderita begitu saja.”
“tsuare-san...”
Tsuare memberikan senyuman kecil kepada yui yang dibalas dengan senyuman balik. Tapi mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan langsung terdiam dan fokus kembali dengan pekerjaanya. Suara langkah kali dari margaretha yang berjalan dengan tatapan dingin pun melewatinya dan akhirnya menjauh. Mereka pun saling berbisik satu sama lain.
“kamu sudah memperbaiki celemekmu?”
“sudah,aku sudah memperbaiki nya jadi sudah tidak sesak lagi.”
“syukurlah.”
Mereka pun terus berbicara sambil bekerja dengan suara berbisik. Dia bisa merasakan semua perasaan di tempat ini dan Cuma tsuare sajalah yang baik padanya. Semua yang mereka lakukan terus terulang seperti sebuah roda kencana yang terus di putar.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di suaatu tempat yang tidak diketahui di distrik bawah tanah di erantel....
Tempat dimana memang itu yang sudah menjadi kodratnya tempat yang seharusnya dan harus gelap karena memang tempat itu di buat untuk merahasiaanya tempat yang di penuhi segala kegelapan di kerajaan yang menopang dari kebusukan bangsawanya sendiri di kota bawah tanah yang sangat kumuh yang dipenuhi prostitusi dan kejahatan. Banyak pelayan bar yang hamil muda karena kehidupan di tempat ini yang memaksa mereka untuk memberikan anak mereka untuk menjadi makanan anjing liar.
Di ruangan gelap dengan Cuma penerangan di sebuah meja bundar yang di duduki beberapa orang dan tertampang jelas simbol dengan lambang telapak tangan merah dengan 8 jari di pajang di tembok.
“baik,mari kita mulai pertemuan hari ini. seperti biasa kita akan membahas beberapa hal penting terutama dengan misi khusus yang memiliki hadiah 250 keping emas pelh bangsawan langgananya. Zero,bagaimana hasil dari misi khusus mu itu?” kata orang yang adalah pemimpin mereka yang di jawab oleh seorang yang berbadan besar botak dengan abnayak tato binatang di badanya. Oranng itu terlihat aga kecewa dan kesal.
“...gagal....”
“bagaimana mungkin six arm sebagai kekuatan tempur terkuat dari kegelapan negara ini bisa gagal. Coba jelaskan itu?”
“pokoknya ada alasan.....aku tidak mau membahasnya.”
“kasian~” kata seorang wanita yang berbaju mewah berambut pirang dengan rokok di tangannya. Dia berbicara dengan nada mengejek dengam sedikit sombong yang tentu saja membuat zero naik pitam untuk sesaat.
“apa katamu lonte murahan!!”
“semua lonte kan memang murahan,kau ini. masa begitu saja kau tidak tahu. Dari otak mu yang penuh otot itu sudah jelas kau kalah dengan para ksatria yang pintar bahkan mungkin lebih tampan darimu.”
“kenapa kau sekarang membahas dengan penampilan,hah!”
“yang pokoknya intinya kau kalah karena kau jauh lebih bodoh dari mereka. coba pikir seorang yang memiliki kekuatan dan otak seperti hewan buas sepertimu melawan pasukan dari gereja yang bahkan dirumorkan setara dengan slane teocracy melawan macam kalian apa tak heran kalian kalah.”zero tiba-tiba berdiri dan mencoab untuk tenang karena merasa bahwa kata lacur memang benar.
“bangsat...cih!..baik-baik aku tahu itu, seandainya saja ksatria itu tidak dibantu temanya..”
“katanya, sudah tahu sekrang ngeles lagi.”
“diam!! atau kau ku...”
“sudah cukup, zero kau memang gagal karena itu akan kumaklumi untuk kali ini saja. Karena kau Cuma kali ini gagal dan hilma kau seharusnya yang di tegur untuk yang satu ini.”
“hah,apasih! Kan Cuma pembakaran ladang itukan. Selain itu tak ada yang lain, kenapa aku harus di tegur lagi. Karena aku juga sudah menemukan ladang narkotika baru,kan?”
“bukan itu, yang jadi masalah adalah lelang yang kau hadiri.”
“hah? Lelang? Kenapa sampai disangkut-pautkan dengan lelang itu? Ini aneh sekali.”
“bukan lelangnya tapi,apa yang kau dapat di lelang itu.”
“oh,maksudmu gadis elf itu? Dia adalah gadis dengan wajah sangat menawan aku ingin bisa melatih dia menjadi pelacur keras atas seperti diriku ini. jadi apa yang salah dengan dia.”
“menurut informasi dari informan terpercaya dia adalah anak dari salah satu petualang adamantite plate.”
“siapa...tunggu! jangan-jangan!”
“putri dari salah satu anggota sekaligus pasangan dari pemimpin sword fairy kirito sang black swordman.” Mereka semua terdiam sesaat dan hilma kembali memberikan wajah sombong seolah mereka membicarkan petualang kelas iron.
“heaa....malah bagus dong karena kita bisa menjadikan putrinya sandera dan membuat mereka di pihak kita,kan.” Dia berbohong walau dengan wajah sombong dia sebenarnya khawatir dengan nasib hartanya.
“aku melihat kekuatan dia dengan mata dan kepalaku sendiri, saat aku ingin berlibur dengan menaiki kereta kuda aku melihat di bertarung dengan petualang lain yaitu black raven yang bahkan getaranya bisa kurasakan dari kejuhan. Aku sediri zero belum tentu bisa mengalahkanya,iyakan?” kata sang pemimpin melihat zero.
Iya,aku akui itu. Tidak ada petualang yang lebih kuat dari dua kelompok itu....tapi, walaupun begitu aku tidak akan pernah mengangkui aku kalah dengan mereka tahu!” dia tetap ingin menjaga kehormatan six arm sebagai tentara bayaran terkuat.
“jadi,apa kau ingin menambah pasukan selain gorila hutan ini?”
“untuk itu bisa kalian serahkan kepada ku~”dia adalah lelaki botak tapi memiliki sifat anggun selayaknya wanita.
“cocodoll bisa apa kau?”
“aku tadi mendapatkan tawaran bantuan pengawalan dari seorang berjas yang kutemui di bar.dia berkata dia punya item sihir yang bisa mengalahkan sang black swordman.”
“apa dia bisa dipercaya?”
“bisa,sih dilihat dari aksennya. Dia bilang selama dia bisa mengalahkan sword fairy maka akan kulakukan.”
“jadi,sejenis dendam....baiklah mau tak mau kita harus coba dan sebagai jalan pintasnya kita kan berbicara dengan dark raven apa mereka bisa menerima permintaan kita. Lalu, untuk jaga-jaga kami ingin kau hilma untuk tidak membiarkan gadis itu pergi atau kau sendiri akibatnya.”
“cih! Baik-baik...akan kubuat dia tidak akan berani mengeluarkan sedikitpun kakinya dari mansionku...*menyeringai...”
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasykirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...