Chapter 38 : new demon, before dinner

91 6 0
                                    


 "ge-gelap....."

Kegelapan membuka dan menutup dengan cahaya yang melihatkan objek buram di malam hari yang terselimuti cahaya lilin. Mata yuuki terus mencoba untuk terbuka. Dia seteah bisa melihatnya yang dia lihat adalah pemandangan yang sudah sering dia lihat pada pagi hari.

"a....aduh aku dikamar,ya?"

Dia menoleh kekanan dan kekiri dia melihat ruangan hitam yang diterangi lilin. Dia merasakan sesuatu di kakinya seperti ada yang tidur disampingnya. Rasanya hangat yang sudah pasti adalah mahkluk hidup.

"a-asuna,kenpa kamu tidur disini?"

Asuna tidur dengan menaruh kepalanya di tempat tidur saja semenara dia Cuma duduk dilantai. Dengan mata yang agak berat dia terbangun dan mencoba untuk menggosok matanya agar dia bisa bangun.

"yu-yuki maaf, aku seharusnya membiarkan kamu tidur sendirian tapi aku malah mengantuk."

"oohh...terus kenapa kamu menjagaku dan kenapa yang seharusnya aku mengunjungi putri dari bibi penjual roti malah tertidur lalu bangun pada malam hari?"

"kamu,Cuma terpleset appel saja jadi kamu pingsan,deh. Jadi,aku harus mengendongmu kesini."


"aduh,maaf ya!"

"iya tidak apa nanti hati-hati ya?" dia memberikan balasan lembut dengan senyuman manis.

"i-iya."

Api lilin bergoyang dengan pelan ditiup oleh angin dingin malam yang masih kurang cukup untuk memadamkanya,serangga kecil mengelilinginya dengan berjaga agar tidak terbakar. Rasa hening benar-benar terasa malam itu sangat gelap awan menutupi bulan dan bintang di malam dimana dua orang gadis bukan manusia bertatapan dengan hening.

"ka-kamu bohong,kan."

"loh...ke-kenapa kamu bilang begitu!"

"asuna yang kukenal pasti akan memarahiku jika aku ceroboh. Tapi kamu Cuma tersenyum yang sudah pasti Cuma ingin membuatku merasa nyaman dan tidak memikirkan apa yang sebenarnya terjadi."

"bi-bicara apa kamu ini?" dia mencoba unutk tenang tapi,malahmembuat dia terbata-bata dalam mengucapkan katanya.

"....." yuuki menatap asuna dan seperti dilihat getran kecil di pupilnya yang menandakan dia sadar sesuatu yang dilanjutkan dengan wajh yang turun kebawah.

".....jadi begitu..."

"yu-yuki....."

"ak-aku...*hiks.' Air mata keluar dengan tatapan mata yang berkaca melihat asuna.

"yuuki...."

"a-aku membunuhnya....lalu memkannya kan?..."

Angin dengan cepat lansung meniup rambut mereka yang bersamaan dengan ekspresi terkejud asuna.....

Siangnya....

"tu-tunggu momon-san ini biicara apa?! Alasannya kamu bisa berbicara seperti itu i-ini tidak masuk akal dia itu Cuma gadis elf biasa."

"ok~ benarkah?'

"lihat! Bahkan di tangannya tidak ada yang berlumpuran darah sama sekali, dia Cuma gadis periang biasa kenpa kamu bisa mengatakan itu! Aku tidak terima ini!" katanya sambil menunjuk yuuki yang sama sekali tidak di perhatikan oleh momon yang terus menatapnya.

"....."

"i-ini bukan salah yuuki dia Cuma gadis periang! Aku percaya dia, dia tidak mungkin melakukan itu!"

"katamu itu bukan untuk membela tapi,berbohongkan? Kau memakai beberapa katayang diulang-ulang karena kau sendiri merasa terpojok dan bingung. Kau juga sudah mulai terlihat berkeringat. Aku sebagai seorang karyawan yang sering melihat orang dimarahi atasan dan memncoba untuk membela diri sendiri sudah terlihat jelas dari wajahumu."

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang