Chapter 31 : the wrong choice

107 5 3
                                    


"kau...kau....KAU!...." dia menggertakan giginya sampai gusinya mengeluarkan darah yang mengalir dari mulutnya. Tubuhnya benar-benar terbakar api amarah yang cukup panas untuk mencairkan besi apapun dlam sekejab. Melihatnya...melihat keluarganya dipenjara dan tersakiti di depan matanya. Jantungnya terus berdetak sampai tidak bisa berhenti lagi. Dia menggenggam tangannya sampai semua gumpalan darah memenuhi telapak tangannya dan pecah mengalir yang membentuk luka yang sudah tidak dia pikirkan lagi.

"gail...tenangkan dirimu!" kirito mencoba menenangkannya tapi...

"DIAM!...BERISIK DAN MENYEBALKAN....BERANINYA KAU MASIH MENYURUHKU TENANG. SEOLAH KAU JUGA AKAN TENAG JIKA ORANG YANG KAU CINTAI DIPERLAKUKAN SEOLAH-OLAH HEWAN!!!"

Tentu,saja. Dia juga pasti akan melakukan dan berekspresi sama persis dengan apa yang dia lakukan jadi....dia memang tidak pantas melakukan itu. Dia yang akan terus maju walaupun dia tahu akan mati dan bergantung dengan keajaiban untuk berhasil.

"mau bagaimana lagi,aku memang harus melakukan ini....kalau tidak kami pasti tidak akan bisa membunuh kakak. Jika tidak menggunakan kelemahan kakak,kan? Kami khawatir jika kakak melawan dan harus membuat kami membunuh kakak dengan kejam dan brutal. Lebih baik begini,kan?"

"sudah cukup! apa-apaan kalian ini...aku kelama-lamaan mulai kehilangan simpati kepada kalian. Kalian sudah menyerang rumah mereka....tempat semua ingatan...sedih...senang. semua telah kalian hamcurkan dan sekarang kalian ingin memaksa gail dengan cara seperti ini?....kalian sudah benar-benar keterlaluan!!"

,,,,,,,,,,,,

Kirito (POV)

Sekarang kami harus bagaimana? Tujuan utama musuh adalah membunuh gail tetapi aku tidak ingin membiarkan gail untuk dibunuh karena dia masih punya waktu yang berharga dengan kenangan bersama erisa-san dan eruka. Aku tidak akan memngorbankan siapapun untuk apapun. Sekarang gail sudah jelas hampir tidak bisa mengendalikan amarahnya,sebisa mungkin aku tidak akan membuat dia terpancing dengan pancingan dari musuh...hmmm...aku sudah mengecek level mereka tapi...aku Cuma bisa melihat tulisan yang di blur dan tidak mungkin aku bisa membacanya. Tapi dilihat dari pertarungan antara eugeo dan aura mereka seperti bisa dikatakan seimbang. Jadi mungkin yang satu lagi yang sepertinya adalah saudara kembarnya memiliki level yang sama seperti eugeo.

"ayo kita bermain,ka!"

Jadi begitu bagaimanapun mereka tetap cumalah anak kecil yang tetap masih ingin bermain,ya?

"pemainan apa yang kau inginkan?"


"mudah kok jadi gini kita akan bermain jaga benteng. Kakak cukup untuk menyentuh bagian sangkar dari teman kakak ini agar bisa lepas. Tapi,kakak harus melewati adiku mare agar bisa menyentunya. Bagaimana,mau ikut? Atau kalian bisa menyerahkan kak gail untuk menggantikan mereka,bagaimana?"

"kami tidak akan tertipu olehmu!"

"tidak eugeo, kita akan menerimanya."

"tapi..kirito?!"

"APA-APAAN KAU INI! KAU CUKUP MEMBIARKAN AKU MATI AGAR MEREKA BEBAS ITU JUGA CUKUP!! KAU TIDAK HARUS SOK PAHLAWAN LAGI!!"

"aku tidak akan memibiarkan kalian mati....kalian semua harus bisa hidup dan mengambil impian kalian di dunia ini kalian semua bahkan para dark elf kembar itu. Kalian semua pantas untuk menikmati itu...kalian semua."

"ki-kirito...."

"JANGAN BERCADA BAGAI..."

"baikalah~ kalau kakak bilang begitu tapi,agar adil akan kusuruh chimera untuk pergi darisini,ok? Ayo kita mulai"

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang