2

89 5 0
                                    

"Mbak! Ayo turun. Sarapan dulu."

Langsung bangun dari tidurnya. Iya. Kiara baru bangun setelah mendengar seruan Mamahnya.

Duh jam berapa nih? Kiara mengerjap. Garuk garuk kepala. Gak perduli sekarang hari apa. Dia juga masa bodo sama matahari yang sudah mulai naik di luar sana.

Tapi yang katanya selalu cantik dalam keadaan apapun. Ternyata tidak berlaku untuk hari ini.

"Astaga, Mbak!"

"Genderuwo!!"

Di toyor kepala adiknya. Enak aja ngatain Mbaknya genderuwo. "Mana ada Genderuwo cantik begini."

"Ngaca, kali. Cantik apanya?!"

Sebelnya gini, di luar sana Kiara di puji puji akan kecantikannya. Tapi di rumah, seringnya Kiara di bully oleh adiknya. Baiklah. Kiara akan bercermin pada rak piring kaca di dapur. Dia akan buktikan secantik apa dirinya.

Dan, "Mamah!!!!"

Sampai jatuh terduduk saking kagetnya lihat diri sendiri. Mau tahu penampilannya seperti apa?

Rambut hitam panjangnya kusut. Acak acakan, lebih parah dari rambut singa. Mata cantiknya bengkak. Pantas saja serasa ada yang mengganjal dimata. Lalu, selain Kiara cosplay jadi singa, dia juga cosplay jadi panda. Sebab ada lingkaran hitam di bawah matanya.

Kiara meringis, ini pasti efek bergadang karena menangisi hubungannya dengan sang pacar.

"Cuci muka dulu sana, Mbak. Mandi dulu kek sekalian."

Hufth.
Langsung lesu tubuhnya. Aduh, Kiara gak ada gairah hidup bangat tahu gak. Dia balik ke kamar dan nubruk kasurnya lagi. Padahal di suruh mandi.

Lama seperti itu sampai dia ambil ponselnya.

Sepi.
Gak ada notifikasi.

Dia buka aplikasi. Gak ada ucapan selamat pagi dari sang kekasih. Aplikasi pesannya sepi.

Ruang obrolan itu terakhir terisi kata: luph u too. Yang Reno Kirimkan kemarin, di jam makan siang.

Sedih.
Kiara nangi lagi.

Makanya dia kirimkan pesan teks yang berisi : selamat pagi pacar. Pakai emot hati dan cium.

Terkirim. Tapi tidak ada tanda tanda Reno online. Ya itu sudah pasti sih. Sudah jam 8. Reno pasti lagi gulat sama mesin. Minggu ini dia kan masuk pagi. Tapi kadang, biasanya Reno suka curi curi kesempatan buat buka ponselnya. Karena tahu Kiara sering kirim pesan di jam jam tak terduga

Ting
Ponselnya berdenting

Kiara harap itu Reno. Tapi ternyata ...

Lo ke kampus jam berapa? Pendaftaran PPL di buka nanti siang. Itu pesan dari Silva.

Sebagai mahasiswa semester 7 yang otw wisuda. Ini tuh mata kuliah wajib bagi mahasiswa ilmu pendidikan. Mereka wajib ikut Praktik Pengalaman Lapangan di sekolah untuk mengasah keterampilan sebelum nantinya benar benar terjun ke dunia pendidikan.

Kiara itu tercatat sebagai mahasiswa program studi pendidikan matematika. Iya Kiara lumayan Pintar. Cantik jangan di tanya. Dia juga baik kok. Orangnya ramah. Tapi kan gak ada yang sempurna di dunia ini. Minusnya Kiara.. ya begitu lah.

*****

Tiga hari berlalu. Ya. Ini hari ketiga Reno tanpa komunikasi dengan Kiara. Ya sebenernya sih kalau Kiara mah, masih terus terusan menghubunginya. Pesannya juga selalu ada. Bahkan isinya kebanyakan ucapan selamat pagi siang sore dan malam. Atau kalau nggak, macem ngingetin makan. Bahkan dia juga kirim pesan tentang kegiatan yang dia lakukan. Berikut fotonya.

Pokoknya seolah tidak terjadi apa apa. Seolah tidak pernah ada kata putus yang terlontar dari keduanya.

Hufth
Reno mendesah. Ini hari minggu. Biasanya Reno bakalan ajak Kiara muter muter atau sekedar jajan Bakso di pinggir jalan.

"Ren, Teteh pinjem handphone dong buat nelpon."

Reno yang baru bangun tidur dan masih setengah sadar langsung ngeluyur ke kamar mandi. Reni di cuekin. Karena Reno punya kegiatan rutin yang lebih penting di pagi hari. Nongkrong di toilet.

Ya sudah lah ya. Reno gak akan marah kok kalau ponselnya di pinjem buat nelpon doang. Nanti pulsanya di ganti kok kalau Reni udah gajian.

Waktu Reni ambil ponsel adiknya di kamar, "Ya ampun. 76 Misscall?! Si Reno kebluk amat sampe pacarnya Misscall berkali kali gak di angkat"

Tepat setelah kalimat itu tersuarakan, ponsel itu berdering lagi.

"Selamat pagi Aa sayang. Udah bangun?"

"Selamat pagi Tuan Putri. Kakandanya lagi boker." Ada kekehan yang Reni keluarkan

"Eh, Teh Reni. Kiara jadi malu."

"Gak apa apa, Neng. Santai aja sama Teteh, mah."

Yang namanya Kiara terkekeh di seberang sana. Karena mereka pacaran sudah sebegitu lama, keluarga Reno sudah menerima Kiara yang apa adanya.

Di sebut Tuan putri oleh Kakaknya Reno itu karena Kiara betulan layaknya Tuan Putri. Cantik, dan beda Kasta dengan mereka. Kelakuannya juga Tuan Putri bangat. Banyak hal yang jauh berbeda dengan dirinya dan keluarga Reno.

Contohnya, Rumah Reno itu sangat amat sederhana. Ruang tamu saja nyatu dengan ruang keluarga. Gak ada bangku, yang ada cuma tikar.

Terus Kiara kalau datang ke rumah Reno pasti gak mau minum air yang di suguhkan. Air yang di konsumsi keluarga mereka itu asli air sumur yang di rebus sendiri. Ada buih yang terkadang ikut hadir di dalam gelas. Kiara gak mau. Dia kan biasa minum air mineral kemasan. Ya, tapi keluarga Reno memaklumi sejak awal kedatangan Kiara ke kediamannya. Terlihat dari pakaian yang Kiara kenakan.

Karena di sebelumnya juga sudah Reno ceritakan, bahwa teman cewek yang dia bawa ini beda kalangan. Yang awalnya Reni tidak suka. Sebab perilaku Kiara terlalu berlebihan. Seolah merendahkan. Tapi ternyata..

"Mau jalan jalan lagi ya?"

"Eh nggak kok, Teh."

"Loh tumben. Kan hari minggu."

Reni saja hafal jadwal mereka. Karena dua duanya sama sama sibuk. Beda kegiatan pula. Paling kalau ada waktu ketemu, Kiara cuma sekedar minta jemput. Jadi kalau hari minggu wajib quality time.

"Nggak, Teh. Aku cuma mau mastiin aja kalau A Reno udah bangun."

"Oh gitu. Iya, tadi sih kakandanya baru bangun. Terus langsung Bo.."

Terputus.

"Ngapain sih?!"

Reni terkesiap ketika ponsel yang di genggam di ambil paksa.

"Pacar lo, itu yang nelpon"

"Ya ngapain di angkat?!"

Sampai mengkerut Reni. Adiknya galak bangat.

"Biasa aja kali. Biasanya juga gak gitu." Langsung ngeluyur keluar kamar.

Gak jadi minjem ponsel adiknya buat nelpon. Takut lah. Matanya Reno serem bangat. Bisa bisa dia dimakan hidup hidup sama adiknya sendiri.

Biasanya tidak seperti itu. Tapi hal yang sudah biasa itu akan Reno biasakan untuk tidak terbiasa lagi.

****

*** WHEN I'M WITH U ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang