Tidak terasa waktu sudah beranjak di penghujung liburan. Bahkan Azka kemarin sempat pulang kampung ke semarang. Tanah kelahiran Papahnya. Yang pulang bawakan oleh oleh untuk Kiara dan keluarga. Ada wingko babat, lumpia, moaci, gak ketinggalan bandeng prestonya. Banyak bangat sampe Kiara bingung bagaimana cara berterimakasihnya pada Bu Rika.
Mamah juga sungkan menerima semua dengan tangan kosong. Mereka belum pernah bertemu, hanya jumpa via telepon dan video call. Seperti hari ini waktu Azka datang bawakan oleh oleh. Mamah Kiara dan Bu Rika bersua secara virtual.
"Bu Rika, apa kabar? Keluarga Sehat? Kapan sampe dari Semarang?" Sapa Mamah Kiara sebagai pembuka.
"Sehat, Bu. Sehat semua. Semalam saya baru sampai. Jam 10 kayaknya."
"Syukur kalau keluarga sehat semua. Oh iya, makasih banyak loh ini oleh olehnya. Banyak bangat. Saya jadi sungkan nerimanya."
"Gak apa apa. Cuma oleh oleh biasa. Sekali sekali, Bu."
Basa basi seadanya, awalnya. Namun akhirnya, "Loh iya, Bu. Si Andini itu loh jadi orang kok terlalu baik. Padahal adiknya udah sejahat itu sama dia."
"Kalau saya sih, udah gak bakalan deh saya mau ketemu sama si Elisa lagi. Ini manusia jahatnya minta ampun. Mamahnya juga, udah tau anaknya salah masih aja nutup nutupin kesalahannya."
Membagongkan.
Kiara dan Azka geleng geleng kepala melihat kekompakan Mamah Mamah mereka. Bisa bisanya nyambung ngomongin sinetron di telepon. Padahal kan mereka belom pernah papasan. Apalagi ketemuan.
Dah lah biar kan saja mereka seperti itu. Justru bagus kan kalau orang tua mereka akrab. Itu artinya restu kedua belah pihak sudah di dapat.
Tunggu apa lagi sih?
Mungkin kalau melihat hubungan mereka, semuanya berjalan mudah. Tidak ada masalah berarti di antara keduanya. Azka adalah gambaran sempurna untuk seorang pasangan. Semua love language dia kasih buat Kiara.
Mulai dari yang selalu panggil Yang, Ayang, Sayang. Kuji cantik meskipun gak di sebut juga semua orang tahu kalau Kiara itu cantik. Ditambah dia yang selalu bilang, I Love you. Gak pernah ke skip kalau di akhir telepon. Oh iya, Azka tuh selalu inget tanggal jadian mereka loh. Tiap bulan di tanggal yang sama dia selalu berdoa yang terbaik untuk hubungan mereka.
Quality time? Jangan di tanya. Kalau kata Sandi Canester : Dari tujuh hari tlah ku berikan engkau dua hari. Sabtu, minggu kau bersamaku. Sabtu, minggu aku untukmu. Eh kalau Azka sih, jumat juga. Atau kadang kadang kalau ngerasa lagi kangen bangat, hari apapun dia tiba tiba nongol di depan mata.
Perhatiannya? Ya jelas jempolan. Jemput Kiara pulang ngajar. Bahkan setiap boncengan, sebelum naik motor Kiara selalu di pakaikan helm. Kalau naik mobil juga, selalu Azka yang bukakan pintu dan pakaikan seatbelt. Dan banyak hal hal kecil lainnya.
Apalagi? Kasih hadiah? Dia yang tiba tiba dateng bawain makanan termasuk gak tuh? Soalnya Kiara sering bangat tuh ga sempet makan kalau lagi super sibuk sama kerjaan. Azka sih inisiatif aja gitu, bahkan gak sekali dua kali Azka nyuapin Kiara pakai tangannya sendiri.
Oh iya, pernah nih, Azka kasih surprise hadiah ulang tahun untuk Kiara. Belum pernah di ceritakan memang moment itu. Yang mana Azka datang tengah malam bersama Galih membawakan cake beserta bunga.
Itu saja sebebenernya udah cukup sih buat Kiara, tapi nyatanya Azka belikan baju yang Kiara idamkan. Bisa sih kebeli, tapi di kondisi gaji yang tidak memungkinkan Kiara terpaksa harus nabung buat beli baju itu. Eh gak taunya malah di jadikan hadiah ulang tahun oleh Azka. Gak nyangka sih.
Padahal waktu Azka ulang tahun, Kiara cuma telpon Azka jam 12 malam dan tiup lilin via video call. Kiara juga cuma bisa belikan jam tangan yang harganya gak seberapa. Soalnya waktu itu belum gajian tiga bulan. Ups. Nasib guru honorer emang gitu. Gaji di awal tahun di rapel selama tiga bulan. Btw Azka sama Kiara cuma beda 2 bulan lahirnya. duluan Azka pastinya.
Lalu, Azka juga selalu berikan pelukan hangat untuk Kiara. Genggaman tangan, belaian rambut. Yang paling greget, dia itu suka tiba tiba narik tangan Kiara buat meluk gitu kalau di motor. Terus dia usap usap deh tuh punggung tangan Kiara di perutnya. Kalau pas di mobil, ya paling dia pegang tangan Kiara sambil di cium cium. Sementara dia menyetir dengan satu tangan.
Kalau urusan cium di wajah sih, kayaknya semua wilayah wajah Kiara sudah terjamah oleh bibirnya Azka. Mulai dari kening, pipi, hidung, bibir, yah itu sih jangan di sebut, sebab itu candunya Azka. Sampai ke pelipis dan dagu juga dia ciumin. Azka tuh kelakuannya.
Pokoknya Kiara merasa sempurna di cintai oleh Azka. Apalagi coba yang dia cari. Semua ada di Azka. Azka gak cuma sayang sama Kiara. Tapi juga keluarga Kiara. Bahkan Dion sama Papah aja bisa Azka taklukin dengan mudah.
Kiara selalu bilang, "Waktu sama kamu itu, waktu yang paling aku suka."
Karena kalau gak sama kamu. Kiara gak tahu gimana jadinya. Karena sebelum sama kamu. Aku gak bisa senyaman dan sebahagia ini.
Jadi tunggu apa lagi?
Soal menikah, gak segampang itu. Banyak hal yang harus di pikirkan secara matang. Mungkin kita merasa mengenal dengan baik pasangan kita, tapi saat dalam kehidupan rumah tangga, pasti akan ada banyak hal baru yang akan kita temui dari diri pasangan.
Begitu juga tentang konflik. Masalah dalam hubungan orang pacaran sangat jauh berbeda dengan masalah orang berumah tangga. Mungkin, di fase pacaran, galaunya cuma sekedar gak di kabarin seharian. Tapi di fase pernikahan, galaunya gak jauh jauh dari tagihan. Tagihan listrik, air, wifi, bayaran anak sekolah, sampai tagihan iuran uang sampah bulanan. Jadi, jangan cuma mikir nikah tuh enak karena bisa ngapa ngapain berdua sama pasangan.
Mungkin dulu Kiara punya niat buat nikah muda. Bahkan berniat langsung nikah setelah wisuda. Tapi kan itu dulu, waktu sama Reno.
Tapi bukan berarti Kiara gak mau nikah sama Azka. Mau kok. Mau bangat malah. Tapi gak sekarang sekarang. Sekarang tuh mereka sedang menikmati indahnya masa pacaran.
Bahkan mereka punya rencana untuk melanjutkan study S2 bareng di Singapura. Sebenarnya itu keinginan Kiara sih, Azka mah latah aja pengen ikut ikutan. Ya masa pacarnya sukses, Azka nggak. Gengsi dong. Biar kata males gini, tapi kalo sama ayang, Azka harus semangat dong.
Walaupun terkadang sering ngobrolin soal kehidupan berumah tangga, seperti "Nanti kalau kita udah nikah, aku pengennya berdua dulu ya. Setahun lah, nikmatin pacaran setelah nikah. Baru abis itu kita program punya anak." Begitu keinginan Azka yang pernah di utarakan pada kekasihnya.
Ya tapi kan itu cuma sekedar keinginan, praktiknya nanti gimana ya gak tahu. Sekarang pun Azka belum kelihatan hilalnya untuk melamar.
Azka gak mau ngajak hidup susah anak orang. Apalagi Kiara. Dia tahu seperti apa orang tuanya merawat anak gadisnya itu. Iya kali dia mau ngasih makan anak orang indomie tiap hari. Gizi buruk yang ada.
Jadi, jangan tanya kapan Azka ngelamar Kiara. Pasti kok. Cuma nanti. Ketika pundi pundi hartanya sudah mempuni. Doakan saja, sebab niat baik itu ada.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
*** WHEN I'M WITH U ***
RomanceJadi selama ini kita ngapain? Jagain jodoh orang?