Dulu, ketika bersama kamu semua terasa indah. Namun kebersamaan dan kebahagiaan kita tidak bisa di rasakan oleh keluargaku.
Dulu, ketika bersama kamu, rasanya aku bisa melawan hukum alam. Melakukan apapun yang tidak masuk di akal asal bisa bersamamu.
Tapi itu dulu, yang kini sudah berbeda.
Kiara rebahkan diri di kasur. Lelah. Acara Silva sudah selesai, begitu pun Kiara yang baru saja selesai membersihkan diri. Seharian ini, dia gak sempet kabar kabaran sama Azka. Hanya sekali di pagi hari saat acara belum di mulai.
Azka udah pulang belum ya? Apa Kiara telpon saja? Sudah pukul 9 malam, soalnya. Kiara inisiatif menelpon. Rindu, sebab seharian orangnya sering di bicarakan namun tak nampak di pandangan.
Lama Kiara menanti jawaban teleponnya. Tapi tak kunjung di terima oleh si empunya nomor. Belum pulang? Atau sudah tidur saking lelahnya? Tapi masa sih gak ngabarin Kiara sama sekali.
Huh. Nyebelin.
Padahal kan Kiara belum ngantuk, meski kaki rasanya mau patah karena mondar mandir seharian. Dia pengen cerita ini dan itu sama Azka. Tapi orangnya gak tahu kemana.
Sampai ponselnya berdering, Kiara cepat cepat ambil kembali yang sebelumnya dia simpan di meja rias. Tapi yang muncul di layar ponselnya adalah nomor yang tidak di kenal. Nomor siapa?
"Halo.."
"Halo Ra.. Ini Reno."
Kiara terbelalak. Bahkan mengorek kupingnya. "Ya?! Siapa?"
"Reno, Ra.."
Demi bintang - bintang yang malam ini bersinar terang. Kiara gak salah denger? Coba lihat nomornya? Di ingat ingat. Apa iya ini nomornya Reno? Ah Kiara lupa, tapi kayaknya sih iya. Tapi kan bukannya nomor Kiara di blokir ya? Eh, apa udah di buka blokirannya? Sosial medianya juga kan sudah tidak terblokir. Berarti bener dong ini Reno?!
"Eung.. Ya.. Ada apa ya?" Kaku bangat kayak kanebo kering.
Kiara bingung harus berbicara seperti apa. Mendengar suaranya saja sudah membuat Kiara keringat dingin.
Tahukah kamu?
Dulu aku menunggu kamu menghubungiku. Sebegitu keras usahaku untuk bisa bicara denganmu. Tapi kamu mengabaikan segala bentuk usaha itu. Lalu sekarang, tiba tiba saja kamu hadir kembali. Mengingatkanku tentang seberjuang apa aku untuk kamu yang tak kau indahkah.
So what do i call you now?
Harus panggil apa? Sekarang kita jadi orang asing. Apa gak apa apa kalau cuma panggil nama? Please, Kiara pusing harus manggil Reno apa?
"Udah di rumah, Ra? Atau masih di tempat Silva?"
Tuhan. Kenapa sih Reno harus telepon. Sumpah demi apapun Kiara gak sanggup. Jantungnya berdebar kencang. Melebihi peserta lomba balap maraton. Kiara gak tahu kenapa begini. Perasaan macam apa ini?
Sembari menggigit bibirnya dengan rasa tak menentu Kiara hanya menjawab singkat, "Di rumah." Gak tau ah Kiara bingung harus bilang apa.
"Aku.. ganggu? Kalau ganggu aku tutup teleponnya."
"Enggak kok, A. Aa gak ganggu sama sekali, malah."
Damn!! Barusan bilang apa?
Aa??!!
Kenapa sih mulut, otak, sama hati gak bisa singkron? Kiara jawab pertanyaan Reno tanpa jeda. Parahnya pake nyebut Aa.
Mati lah.
Ngerti gak sih rasanya di telpon mantan yang putus pas lagi sayang sayangnya? Susah untuk di jelaskan.
Reno di seberang sana mentertawakan. Malu..
KAMU SEDANG MEMBACA
*** WHEN I'M WITH U ***
RomanceJadi selama ini kita ngapain? Jagain jodoh orang?