13

51 4 0
                                    

Di saat Azka lagi uwu uwunya sama pacar, Kiara masih galau galaunya sama mantan pacar.

Sekarang Kiara lagi berhadapan sama kakaknya mantan. Duh masih gak ikhlas deh rasanya nganggep Reno mantan.

"Kamu apa kabar, Ra?"

Kiara berikan senyuman sebelum menjawab dengan kalimat. "Fisik sih baik. Tapi hatinya nggak, Teh."

Jadi, Teh Reni ngajak Kiara ketemuan setelah sekian lama. Kalau di hitung hitung mungkin sudah 2 bulan mereka tidak bertatap.

Reni juga sebenernya gak punya muka buat ketemu Kiara. Dia malu. Karena dia pikir Reno pasti sudah menyakiti hati Kiara sampai hubungan selama itu bisa kandas begitu saja.

Tapi masalahnya, keluarganya Reno tuh nanyain mulu pacarnya Reno yang gak nongol-nongol. Berhubung minggu depan Reni mau nikahan, jadi di rumah rame tuh sama keluarga.

Ya. Kakek, Nenek, Paman, sama Bibinya tuh udah kenal semua sama Kiara. Bahkan sepupu sama keponakannya Reno juga beberapa ada yang akrab sama Kiara. Sebab selama 7 tahun itu Kiara sering diajak Reno untuk hadiri acara keluarga.

Jadi, Reni alesan tuh ketemuan sama Kiara bilangnya mau ngasih surat undangan. Padahal mah, "Teteh bukan mau ikut campur sih. Cuma penasaran aja. Kamu.. sama Reno beneran putus? Apa gimana?"

Soalnya Reni yang kelimpahan pertanyaan sama saudara saudaranya. Setiap kali mereka nanya: Ren, Kiara mana? Kok gak keliatan?

Reno sih enak, cuma tinggal jawab : Udah putus.

Giliran di tanya kenapa, dia malah ngeluyur pergi. Nah yang kebagian getahnya kan Reni sama Emak. Yang diinterogasi lebih lanjut sama mereka.

Kalau Emak, paling jawabnya : Biasa, budak ngora. Loba tingkah. Pasea eutik isukan ge bageur deui.

Yang artinya : Biasa, anak muda. Banyak tingkah. Berantem dikit, besok juga baikan lagi. Ya seperti itulah bahasa keluarga Reno yang keturunan sunda.

Nah, kalau Reni di teror sama bibinya yang kepo juga sepupu yang seumuran. Malah di minta buat telpon Kiara supaya gadis itu dateng ke rumah. Ih, Reni mana berani, kan.

Kiara mendesah. Dia seruput es kopinya sebelum berkata, "Aku juga gak ngerti, Teh. Reno blok semua sosmed aku. Dia juga blok chat aku. Kayaknya dia emang pengen pisah sama aku, Teh."

Bohong kalau Kiara gak sedih. Dia cuma ingin terlihat tegar.

Kiara ingat betul, Reno pernah bilang : sebenernya kita ini berjuang untuk bertahan atau cuma mengulur perpisahan sih?

Yang sempat Reno katakan ketika dia hampir menyerah ketika orang tua Kiara terus terusan merendahkan dirinya.

Kalau mau di sebutkan, masalah dalam hubungan mereka tuh gak bisa di bilang sedikit. Mulai dari Kiara yang pernah main api. Reno yang jadi super cemburuan. Kiara yang tukang ngambekan. Sampai Reno yang gak di sukain sama keluarganya Kiara. Itu semua buat Reno ingin menyerah meski Kiara memaksa untuk bertahan.

Reni genggam tangan Kiara. Wajah yang Reni tahu selalu tampakkan keceriaan kali ini terlukis jelas kesedihan.

Ah, coba lihat, Perempuan dengan dress floral warna biru laut itu sangat cantik. Semua yang melekat pada tubuhnya bahkan branded. Gak kayak Reni yang kebanyakan beli di pasar malem. Atau kalau mau punya yang branded nunggu gajian. Itu pun brand lokal, yang diskonan pula.

Tapi rasa perempuan cantik itu untuk sang adik yang hanya seorang buruh pabrik dan bermotor matik sungguh luar biasa menarik.

"Ra, Teteh gak tahu masalah kalian seberat apa. Tapi, kalau kalian merasa bisa bahagia. Perjuangkan. Karena Teteh juga yakin, Reno juga pasti rasa apa yang kamu rasa. Tapi, kalau menurut kalian itu terlalu sakit. Lepasin. Karena yang namanya cinta itu apapun kondisinya pasti kita bakalan ngerasa bahagia."

Oh Kiara ragu jika sekarang Reno punya rasa yang sama dengan dirinya. Disaat Kiara bulatkan hati hanya untuk Reno, rasa cemburu lelaki itu berlebihan. Di saat Kiara tujukan hatinya hanya untuk Reno, justru kali ini Reno yang tak bisa tertuju padanya.

Baik Reni mau pun Emak, tidak memaksakan. Memang, dikata minder mereka pasti minder kalau sampai bener besanan sama orang berada seperti keluarga Kiara. Emak hanya ingin anak anak bahagia. Jika memang berjodoh, sejauh apapun langit dan bumi, pasti akan di pertemukan.

"Tapi Reno kayaknya udah punya cewek baru, Teh."

Reni mengernyit tak percaya. Masa sih? Setaunya, tidak pernah tuh Reno gandeng cewek lain selain cewek yang ada di hadapannya sekarang.

Selama dua bulan ini saja siklus hidup Reno cuma kerja, tidur, makan. Ya sesekali keluar nongkrong sama temennya. Itu pun cuma di warung depan rumah. Pun cuma sesekali, bisa dihitung oleh jari.

"Yang sempet ada di propicnya Reno.."

"Yang mana?" Reni mengingat, mungkin maksudnya "Keysha?"  Tidak yakin.

Tapi kalau cewek yang memang sering main ke rumah akhir akhir ini ya gadis itu. Ada sih beberapa kali dia minta anter pergi ke Reno. Tapi, "Itu mah masih sepupuan. Rumahnya yang di depan gang itu loh, Ra."

Oh, begitu. Tapi mereka terlihat akrab sekali sampai foto berdua dan Reno jadikan profil picture.

Sepertinya Reni menyadari sesuatu. Sangat mungkin kalau ternyata, "Kamu cemburu ya, Ra."

Langsung salting tuh Kiara. "Oh eng.." pipinya merah merona seketika. Kiara malu.

Ya wajar aja sih kalau Kiara cemburu. Reno kan gak pernah pasang poto berdua sama cewek kecuali Kiara. Kalau Reni jadi Kiara juga pasti bakalan cemburu tuh.

Reni berikan senyuman hangat dan bekata, "Cuma sepupuan kok, Ra. Kamu tenang aja. Teteh sih yakin, waktu itu Reno cuma mau bikin kamu kesel aja tuh."

Persis seperti dugaan Kiara. Reno cuma mau buat Kiara cemburu. Mungkin Reno mau tunjukkan jika dia juga bisa dekat dekat dengan cewek lain. Seperti yang Kiara lakukan. Tapi kan, Kiara dekat dengan teman lelaki pun gak punya maksud apa apa selain berteman. Sedangkan mereka sepupuan. Apalagi sering berduaan. Wajar dong kalau Kiara jadi curigaan. Banyak kok sepupu yang berakhir di pelaminan. Tuh kan jadi makin gak karuan deh perasaan.

"Ya udah gak usah mikir macem macem tentang mereka. Pokoknya, minggu depan kamu harus dateng ke nikahannya Teteh ya. Emak nanyain kamu mulu tuh. Emak sama Bapak nungguin kamu dateng ke rumah."

Duh kalau ngomongin Emak. Kiara gak bisa nolak. Keluarga Reno emang sebaik itu sama Kiara. Sampai Kiara gak bisa berpaling dari mereka. Bahkan Bapak yang jarang ngajak ngobrol Kiara pun kalau sekalinya ngobrol bisa keliatan bangat sayangnya sama Kiara.

Tuh kan Kiara makin bingung sekarang. Dia gak mau pisah sama keluarga Reno, apalagi sama Reno. Tapi Renonya pengen nyerah sama Kiara. Dan Kiara semakin galau di buatnya.

Dah lah Kiara pasrah

*****

*** WHEN I'M WITH U ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang