Pukul 8 malam. Kiara guling sana guling sini di kasurnya. Sudah seperti kambing guling yang sedang di bakar. Dia resah, sebab tak ada notifikasi satu pun dari pacar.
Bulak balik dia buka ruang chatnya dengan Azka.
Online.
Nampak disana.
"Chatingan sama siapa coba??? Sama Fisca?? Ih nyebelin bangat!!!"
Jadi buruk sangka akhirnya.
"Mbak, mau mati lo! Yakin gak mau menikmati kelezatan sambel goreng hati?"
Itu adalah sabda Gardion Danadipta Hirawan untuk kakaknya yang tersayang. Ya mau gimana lagi kan, namanya juga Dion. Dahlah gak usah di perjelas.
Dion berteriak dari balik pintu sambil gedor gedor. Padahal gak di kunci. Cuma ya, kalau dia masuk sembarangan kan gak sopan. Kecuali kalau dia tahu sebelumnya sedang apa Mbaknya itu. Sedangkan saat ini Kiara belum terlihat batang hidungnya sejak pulang tadi sore. Dia mengurung diri di kamar.
Sudah di panggil untuk makan malam sebelumnya. Tapi jawabannya, "Belom laper. Duluan aja." Tidak seperti biasanya.
Kebetulan hari ini Papah sedang di tugaskan di luar pulau untuk beberapa hari, jadi Kiara tidak ada yang menentang. Ya meskipun saat Papah ada Kiara tetap jadi anak yang agaknya sedikit membangkang.
Sampai kini, ketika Mamah dan Dion beres makan, Bungsu keluarga itu di perintahkan Mamah untuk memanggil Kakaknya makan.
"Gue tadi udah makan sama Silva pulang kerja. Abisin aja kalau lo mau!" begitu balasan Kiara akhirnya.
"Ya udah, jangan ngamuk ya kalau nanti malem lapar gak ada makanan!" Yang selanjutnya Dion tinggalkan.
Ah, boro boro mau makan. Yang ada Kiara gak nafsu makan karena gak di kabarin seharian. Salah siapa coba?
Andai Kiara gak buat kesalahan. Dia pasti gak bakalan gengsi buat chat duluan. Lagian Azka juga kenapa gak ngabarin sih. Nyebelin.
Harusnya kan Kiara yang marah karena pacar berhubungan lagi sama mantan. Ya gak berhubungan sih, tapi mantan yang ngehubungin. Tapi kan intinya, sama aja lah. Mantan hadir lagi.
Eh, atau jangan jangan Azka marah gara gara ulah Kiara kemaren makanya dia gak ngehubungin Kiara hari ini?
Aaareghh Kiara malu kalau mengingat ingat kejadian kemarin. Semua ini kan karena Azka juga. Sebab cemburu buta Kiara jadi ...
"Ra.. Hmph.. Aah.."
Duh, meresahkan. Itu semua suara suara yang keluar dari mulut Azka.
Memang sih, sore itu Kiara yang mulai, sampai akhirnya Azka mendominasi. Tapi kok lama lama Kiara makin menjadi Azka sampai tidak bisa mengimbangi.
Maunya Azka sih menerima dengan pasrah. Tapi kan gak lucu kalau kepergok sama yang punya kamar. Atau parahnya sama yang punya rumah. Kiara menyerang Azka dengan tidak tahu tempat.
Biarpun ini ulah anaknya, tapi tetap saja Azka yang akan disalahkan. Meskipun jika di lihat dari posisi saat ini, Kiara yang duduk di atas Azka yang terbaring. Sudah bisa di tebak kan, siapa yang memimpin. Paha ramping nan mulus itu bahkan terpampang nyata. Yang sempat Azka usap sebelum dia tersadar. Ya ampun! Pokoknya, jangan sampai dia kebablasan meski pusakanya sudah berdiri tegak dengan kokoh. Duh jangan dulu deh.
Makanya Azka paksa lepas tautan bibir itu. Berikut merenggangkan jarak tubuh mereka. Azka dorong tubuh mungil yang menindihnya.
"Ra! Kamu kenapa sih?!"
Tersentak.
Kiara tidak sadar atas apa yang telah dia perbuat. Semua karena rasa cemburu butanya. Hingga nafsu menyusup di antara kobaran api cemburunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
*** WHEN I'M WITH U ***
RomanceJadi selama ini kita ngapain? Jagain jodoh orang?