Cewek mah gitu. Seneng bangat cari masalah. Padahal lagi adem. Harus bangat ya bikin panas?
"Kenapa?"
Itu pertanyaan Kiara saat Azka terdiam tanpa kata.
"Bu, sabaraha jadina?"
"10rebu, Cep."
Azka keluarkan isi dompetnya. Uang lembaran senilai yang di sebutkan Ibu warung.
"Nuhun, Bu."
"Nya, mangga. Sami sami."
Azka genggam tangan Kiara. Mengintruksi untuk bangun dari duduknya. Menuntunnya pergi dari tempat. Tanpa bicara, apalagi menjawab pertanyaan Kiara. Langkahnya tidak terburu buru. Tidak layaknya menyeret Kiara dari tempat. Namun, pun tidak sesantai sebelumnya.
Lelaki itu juga masih memberikan senyuman, kala mereka bertatapan. Masih dengan setia menggandeng sampai ke parkiran. Pun membukakan pintu mobilnya ketika hendak tinggalkan gantangan. Hanya saja yang berbeda adalah tidak adanya suara yang Azka keluarkan.
Sampai di tengah perjalanan, lampu merah mencegat mobilnya untuk berjalan. Kiara tatap wajah Azka yang tidak mengalami perubahan. Dia pun tidak berani keluarkan perkataan. Hanya bisa memperhatikan.
Sadar di tatap seintens itu, Azka menoleh. Membelai surai hitam milik kekasihnya. Tak lupa berikan senyuman. Bahkan sempat sempatnya mengecup bibir Kiara walau sekilas. Sebelum dia tanyakan, "Mau makan apa, Sayang?"
Oh, Azka bersuara. Tadinya Kiara takut, Azka akan terus diam sampai lelaki itu antarkan Kiara ke rumah. Lalu selanjutnya Azka tidak memberi kabar, hingga hubungan mereka menggantung, dan berakhir begitu saja. Begitu pikirannya sedaritadi.
Maka Kiara berikan senyuman, selanjutnya menjawab, "Katsu spicy cheese roll yang ada di Kuma Cafe." Masih sama jawaban Kiara. Dia mau ke Kuma Cafe.
Hufth
Suara desahan itu terdengar jelas di telinga Kiara. Lampu kuning menyala, Azka lagi lagi berikan senyuman sembari mengusap sisi kepala Kiara sebelum dia bersiap lajukan mobilnya ketika lampu hijau menyala.
Mau tahu apa yang ada di dalam pikiran Azka saat ini?
Ya. Azka gak habis pikir sama permintaan Kiara. Bisa bisanya dia kepengen makan disana? Kuma Cafe. Yang mana itu adalag Cafenya sang mantan. Kiara gak mungkin gak tahu dong. Mereka saling follow. Meski Azka sudah memblokir semua akun sosial media mantan.
Apa gak ada tempat lain?
Itu yang ingin Azka tanyakan untuk Kiara. Tapi tak bisa tersuarakan. Makanya dia hanya bisa diam. Maunya Kiara apa? Mempertemukan Azka dengan mantan? Lalu setelah itu apa? Mencari keributan di ketentraman hubungan ini? Dengan cara membahas mantan. Asli. Azka gak ngerti jalan pikiran cewek yang begini. Persaan Azka gak enak. Sumpah. Kiara kayaknya lagi ngetes Azka deh.
****
Mobil berjalan melambat. Sedang di depan mata sudah terlihat dengan jelas plang Kuma Cafe yang berbentuk kepala Rilakkuma. Karakter kesukaan Kiara. Kiara tidak bisa menyembunyikan rasa exited-nya. Jujur, terlepas dari siapa pemilik Cafe itu, Kiara ingin sekali mengunjunginya. Cafe yang terkenal dengan interiornya yang unik. Ya meskipun tidak seiconic seperti Rilakkuma Cafe yang ada di jepang, singapura, atau taipei tapi Cafe ini cukup instagramable.
Mata Kiara berbinar, saat bersuara. "Mas, itu mas!" Serunya. Menunjuk patung selamat datang di depan Cafe. Rilakkuma besar
Kalau begini, bagaimana Azka bisa menolak? Gak bisa dong Azka kedepankan ego. Dia harus mengesampingkan egonya demi kesenangan kekasihnya. Kiara prioritasnya saat ini. Ya sudah lah. Azka juga yakin, Kiara gak punya maksud lain selain karena Rilakkumanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
*** WHEN I'M WITH U ***
RomanceJadi selama ini kita ngapain? Jagain jodoh orang?