23

32 2 0
                                    

"Mau kemana sih? Katanya mau makan."

Kalau jalan yang mereka lalui gak sepi kayak kuburan, gak cuma jalanan yang di liat, gak banyak semak semak. Kiara gak bakalan nanya kayak gitu.

Ekspetasinya kan setidaknya di ajak makan di mall atau resto pinggir jalan gitu oke lah. Lah ini, sejauh mata memandang cuma jalanan lurus, trus kayak lapangan hijau tapi banyak pohon sama semak. Kan serem.

"Iya. Kan gue mau makan lo."

"Ka.." lama lama ngeselin nih Azka. Bercanda mulu deh.

"Apa sayang?"

Tuh kan. Bercandanya bikin Kiara baper. Kan ga wajar. Untung Kiara di belakang Azka. Pipinya jadi leluasa memunculkan warna merah. Gak perlu tuh di tahan tahan.

"Bercanda mulu deh, serius dong."

"Kan udah gue bilang, lo mau ga di seriusin sama gue. Lo nya malah bilang gue bercanda." Ada kekehan setelahnya

Gimana mau percaya kalau begitu adanya. Ya sudah lah abaikan saja. Kiara lebih fokus pada keadaan sekitar, karena menurutnya "Serem tau, Ka"

"Serem apanya?"

"Ya serem. Jalan sepi gini. Takut gue." Kiara bahkan tengak tengok sampe ke belakang. Siapa tahu tiba tiba ada orang jahat muncul.

Tapi Azka malah hentikan mesin motornya. Dia agak berputar walau tubuh tetap hadap depan. Dengan tatapan tajam dia katakan, "Lo takut di begal atau takut di culik sama gue?"

Sumpah demi apapun, Kiara merinding di tempat. Ini yang di takutin kan ada orang jahat muncul. Kok aura jahatnya malah muncul dari orang yang ada di hadapannya.

Yang tadinya membuat merona sekarang malah jadi menakutkan.

Tapi Azka suka. Dia gak tahu Kiara sepenakut itu. Sampai akhirnya dia tertawa terbahak sendiri. Membuat Kiara kesal karena emosinya telah di permainkan. Maka jangan salahkan jika gadis itu memukul punggung lebar di hadapannya.

"Azka!! Gak lucu ih"

Terus saja tertawa. Merelakan tubuhnya di pukul manja oleh seseorang yang tidak pernah dia sangka.

"Tapi serius gue pengen nyulik hati lo. Biar abis itu gue bisa milikin orangnya."

Ey mulai lagi. Tanpa tanggung jawab membuat Kiara merona. Azka lajukan lagi motor maticnya. Kiara gak pernah ketemu orang segombal Azka. Semasa hidupnya meski sering gonta ganti pacar di belakang Reno, gak ada tuh yang gombalnya kayak Azka.

Paling juga gombalnya sebatas 'kamu cantik banget deh hari ini.' Yang menurut Kiara sebenarnya itu kenyataan. Karena dia tahu bahwa dirinya memang cantik. Tapi yang seperti Azka. Ya cuma Azka.

****

Azka matikan mesin motornya ketika motor maticnya terparkir di satu halaman sebuah restoran. Ternyata di balik perjalanan yang sepi dan menyeramkan, ada tujuan yang menyejukan mata. Sebuah restoran bergaya klasik di pinggir danau yang asri. Kok Kiara baru tahu ya ada yang seperti ini di dekat tempat tinggalnya. Bahkan ada taman bermain untuk anak anak pula.

Azka ajak Kiara duduk di saung tepi danau. Karena mereka cuma berdua, jadi tempatnya cukup luas.

"Kalau kesini enaknya sama keluarga, Ka." Seru Kiara setelah memesan beberapa makanan.

Karena jam makan siang, jadi Kiara banyak melihat beberapa keluarga beserta anak anak kecil yang datang untuk tujuan yang sama dengannya disana.

"Iya, nanti kita kesini lagi sama anak anak kita."

Ya udah lah ya. Kiara capek ladeninnya. Udah paham deh Kiara sekarang.

"Disini juga sering di jadiin tempat prewedding juga, Ra. Biasanya tiap minggu ada aja yang prewed disini." Lanjut Azka.

*** WHEN I'M WITH U ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang