52

29 4 0
                                    

Sebab asmara itu terlanjur terjalin lama, hingga orang orang lama pun mengira jika hubungan itu masih dirajut sampai saat ini. Di tambah mereka sama sama menjadi pendamping pengantin. Maka siapa pun akan berfikir jika mereka masih terikat dalam satu hubungan.

Layaknya teman yang bertanya, "Kalian kapan nyusul? Jangan kelamaan. Kan udah dari jaman SMA. Belom kenyang emang pacaran?" Teruntuk Azka dan Fisca, yang kebetulan Azka sedang membantu Fisca membawakan makanan untuk pengantin.

Maklumkan saja, yang bertanya adalah teman SMA yang selepas perpisahan, tinggal dan kuliah di luar negeri. Kisah kasih Azka dan Fisca begitu viral pada jamannya. Maka wajar jika ia penasaran.

"Doain aja ya, Sis. Biar gue cepet nyusul."

Fisca terbelalak, mendengar ucapan Azka barusan. Gak salah denger? Atau mungkin Fisca salah mengartikan kalimat barusan? Sampai sampai dia lemas dan hampir menjatuhkan piring yang di pegang kalau saja Azka tak cekatan menahannya.

"Hati hati Fis!" Kentara sekali wajah khawatir Azka.

Sebentar.
Fisca takut salah tangkep dengan apa yang baru saja terjadi. Begitu juga dengan Siska yang mungkin saja akan berfikir serupa.

Makanya Fisca coba menjelaskan "Sis, gue sama Azka .."

"Siska!!!"

Tapi orangnya di panggil oleh teman yang lain.

"Eh, gue kesana dulu ya. Nanti jangan lupa undang gue kalau nikahan."

Azka berikan senyuman disebelum Siska beranjak pergi. Ah. Fisca kehilangan kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman.

Yang kemudian Fisca pukul lengan Azka. Sembari berkata, "Kamu kenapa bilang gitu sih sama Siska!"

"Bilang apa?"

"Itu sih tadi, kamu malah bilang, Doain ya biar gue cepet nyusul."

Lah. Emang salah?
"Kan aku bilangnya gue, bukan kita"

Deg.
Sakit tapi tak berdarah bestieee. Azka mematahkan harapan Fisca yang ingin kembali bersatu. Lelaki itu memperjelas hubungan mereka saat ini.

Ngomong ngomong. Hubungan mereka mulai membaik. Tidak setegang sebelumnya. Azka sudah mulai menerima kehadiran Fisca yang tidak bisa di pungkiri mereka akan bertemu di lain kesempatan. Secara tinggal di kota yang sama pun dengan teman teman yang sama. Meski hati tidak bisa di bohongi masih ada luka yang membekas karenanya.

Tak apa. Setidaknya Azka harus berdamai dulu dengan keadaan. Menjadikan Fisca seorang teman. Ya. Itu saja dulu.

Ya. Tak apa berteman saja dulu. Tapi sekarang masalahnya "Siska gak gitu mikirnya, Ka!"

"Biarin aja, suka suka dia mikirnya gimana." Yang mana Fisca langsung di tinggalkan. Azka pergi menuju Gian. Pengantin laki laki yang daritadi ribut kelaparan.

****

Lain lagi dengan Kiara. Dia yang lebih aktif di media sosial membuat teman temannya tahu kalau gadis⁸ cantik itu sudah tak lagi bersama Reno. Malahan saat teman temannya bertemu dengan Kiara yang di tanyakan pertama kali adalah "Ra, cowok lo mana? Gue pengen ketemu. Kalau liat lo berdua sama dia di sosmed gemes bangat tau. Mana ganteng pula."

Ada juga yang bilang, "Ra, cowok lo suruh kesini lah. Gue kan pengen liat real nya kayak apa. Ganteng bangat soalnya. Punya abang gak dia? Boleh dong kenalin ke gue abangnya"

Dan pertanyaan pertanyaan sejenis lainnya.

Uh, pusing Kiara menanggapinya. Semua penasaran dengan sosok Azka yang selalu Kiara umbar di media sosialnya. Sayang sekali sosok itu tidak bisa hadir di kesempatan kali ini. Padahal kan Kiara juga pengen pamer, sesempurna apa pacarnya yang satu itu.

*** WHEN I'M WITH U ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang