5

53 4 0
                                    

Hari itu Kiara sedang sibuk sibuknya. Kiara dan Amel, teman satu prodinya ditunjuk untuk mendampingi siswa yang akan ikuti lomba OSN tingkat Kota. Ya ampun, Kiara deg degan. Pasalnya selama tiga minggu ini mereka juga ikut membimbing siswa itu dalam belajar.

Yang ikut lomba tuh ada 3 orang. Satu yang ikut OSN Matematika, satu yang ikut OSN IPA, dan yang satu lagi ikut OSN IPS. Karena dari Universitasnya hanya ada Mahasiswa Pendidikan Matematika saja, jadi mau gak mau Amel dan Kiara yang ikut mendampingi mereka.

"Tegang amat, Ra."

Kiara terima sebotol air mineral yang di sodorkan saat menunggu para siswa yang sedang tes.

"Gue takut dia gak lolos seleksi, Ka"

Azka terkekeh karenanya. Di lihat lihat Kiara lucu juga ya. Ekspresi tegangnya bikin Azka gemes.

"Santai kali, Ra. Amel juga biasa aja tuh."

Iya. Amel mah selow orangnya. Lagian kalau gak lolos bukan salah Mahasiswa PPL kok. Mereka kan sudah berusaha. Siswa yang ikut lomba juga pasti berusaha semampunya. Tapi mungkin, memang keberuntungan yang belum berpihak. Lagian berdoa saja supaya semuanya berjalan lancar dan sesuai rencana. Gitu sih Amel mah.

"Lo tahu ga, Ka. Daritadi tuh Kiara ada kali 10 kali bulak balik ke toilet." Cerita Amel.

"Iya, gitu?"

Amel angguki. Azka tuh dari tadi mondar mandir gak jelas bareng Bapak kurikulum sekolah. Mungkin urus ini dan itu. Jadi dia gak tahu kalau ternyata Kiara sepanik itu.

"Sekarang lo ngasih dia air minum, semenit lagi juga dia ke toilet lagi."

"Ya ampun, lucu bangat sih lo, Ra"

Kiara mematung di tempat. Azka katakan itu sambil mengacak rambutnya Kiara. Jantung Kiara rasanya berhenti berdetak. Interaksi macam apa ini?

Hey, kaum adam. Anda tahu tidak. Yang tadinya tidak ada rasa, kalau tangan anda sudah mendarat di kepala, kaum hawa bisa kepikiran kemana mana. Tolong dong tangannya di kondisikan. Kiara salah tingkah.

"Pegangin. Gue mau ke toilet." Langsung ngibrit gitu aja.

"Tuh kan, gue bilang juga apa. Emang beser tuh anak."

Azka yang pegang botol minum senyum senyum deh tuh liat kelakuan Kiara yang menurutnya aneh. Ada gitu ya cewek kayak Kiara. Bikin Azka penasaran aja.

****

Berkali kali Kiara tarik nafas dan hembuskan nafasnya. Kali ini tegangnya nambah berkali kali lipat.

Ini semua terjadi karena Azka berikan senyuman untuk Kiara. Apa itu tadi? Habis ngacak ngacak rambut terus senyum manis gitu. Azka ngapain sih? Bisa bisanya juga Kiara gugup di depan seorang Azka. Tapi, ah. Kiara kan emang gitu orangnya. Ngerasa semua cowok suka sama dia hanya karena wajahnya yang cantik.

"Gak boleh baper, Ra. Inget. Lo punya Reno" gumamnya sendiri saat bercermin di toilet.

Memang benar, saat ini hubungan Kiara dengan Reno sedang ada di fase ketidakpastian. Tapi Kiara harus ingat, jika dia masih menginginkan Reno, Kiara gak boleh macem macem sama cowok lain. Kalau sampai Reno salah paham lagi. Kelar sudah.

Oke. Setelah ini, dia gak boleh gugup di depan Azka. Mau cowok itu senyum atau skinship apapun Kiara harus inget posisi. Ada hati yang harus dia jaga.

Tapi, ah. Omong kosong. Kiara balik badan waktu Azka nongol di depan toilet.

"Ra."

Aduh. Kenapa Azka pegang tangan Kiara? Pipi Kiara pasti merah kayak tomat deh.

"Mau kemana?"

*** WHEN I'M WITH U ***Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang