Sebulan sudah, cepet ya. Tau tau udah mengulang tanggal di bulan lalu. Gak ada yang spesial kok. Cuma hari ini Kiara deg degan setengah mati.
Gimana nggak, hari ini Azka bilang mau ajak Kiara ke kolam renang. Dia udah persiapan nih, bawa baju renang gak ketinggalan juga sama sunblocknya biar kulit gak belang. Tapi pas sampai lokasi ..
"Gimana kabarnya Ra? Ngajar dimana sekarang?" Oh itu kalimat tanya dari Mamahnya Azka, Bu Rika yang dulu pernah Kiara temui di tempat PPLnya.
Kiara salami dengan mencium tangannya, sambil menjawab, "Sehat, Bu. Saya ngajar di SMP deket rumah. Ibu sehat?"
Tak lupa Kiara salami pula pria tua di samping Bu Rika. Papahnya Azka. Ada Kakak beserta istri dan anak anaknya pula. Mereka sekeluarga berkumpul di salah satu tenda besar pinggir kolam. Membuat Kiara panas dingin di tempat.
Kenapa sih Azka gak bilang dulu kalau di tempat tujuan ada keluarganya. Kiara kan jadi gak punya persiapan. Atau setidaknya Kiara kan harus bawa buah tangan. Kiara takut membuat kesan negatif di pertemuan pertama.
"Sehat. Panggil Mamah aja, gak usah sungkan. Kan udah nggak di sekolah. Siapa tahu besok jadi mantu"
Nah kan, sekarang Kiara malah mengsalting. Ini emak sebelas dua belas sama anaknya nih. Demen godain anak orang. Kiara kan jadi malu. Pipinya merona di merahnya wajah karena terik matahari.
"Di restuin nih, Mah?"
"Anak cantik gini gak boleh di lepas, Dek." Bahkan Papahnya Azka juga ikut ikutan mendukung. Padahal baru pertama bertemu.
"Ra, Gas lah, ke KUA sekarang"
"Eiy, sembarangan!" Sambil di keplak kepalanya oleh sang Kakak. Azka kalau ngomong emang kadang suka gak pake mikir. "Mau di kasih makan apa anak orang? Gaji kamu masih 300ribu, Dek."
Ya maklumlah ya, pegawai honorer memang begitu. Jangan di lihat kalau guru kerjanya enak karena cuma setengah hari dan nyantai. Sebab uangnya juga teramat nyantai. Apalagi pas awal tahun, bisa tiga bulan puasa yang ada. Sedangkan terkadang yang namanya guru muda, suka di bantai sama kerjaan. Ya begitulah.
****
"Gak ikut renang, Ra?"
Kiara menoleh pada wanita cantik di sampingnya. Ibu dari dua anak yang katanya guru TK ini adalah menantu Bu Rika. Riska namanya.
Dia baru saja naik dari kolam setelah bergantian menjaga bungsunya dengan mertua. Anaknya dua, satu perempuan yang usianya sekitar 7 tahun, sedang asik bermain bersama sang paman. Dan satu lagi masih usia 3 tahun, laki laki.
"Nggak deh, Mbak. Aku disini aja?"
"Kenapa? Malu karena baru pertama? Santai aja, Ra. Fisca aja dulu pas pertama Azka kenalin langsung akrab sama keluarga."
Demi langit yang inginnya Kiara turunkan hujan saat ini juga. Kenapa Kakak iparnya Azka menyebalkan sekali? Harus bangat gitu sebut nama Fisca.
"Oh iya, Fisca itu mantannya Azka."
Di perjelas.
Tahu, kok. Kiara sudah tahu siapa itu Fisca. Tapi kenapa harus di bahas. Membuat tidak nyaman saja. Masih banyak loh topik lain yang lebih menarik.
Beneran bikin keki. Kiara hanya bisa senyumi. Meski dongkol dalam hati. Sepertinya, Mbak Riska ini punya maksud tersembunyi. Kiara kan jadi overthinking sepanjang hari.
Yang mana Azka tegur saat ini, "Kamu kenapa, Yang?"
Kiara terkesiap di tempat.
Mereka di dalam mobil. Di parkiran kolam renang. Acara temu keluarganya sudah selesai. Bahkan mereka juga sempat makan siang bersama setelah berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
*** WHEN I'M WITH U ***
RomanceJadi selama ini kita ngapain? Jagain jodoh orang?