34.

7.3K 838 32
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lups tinggalin jejakkkkk
.

.

.
❄❄❄

"

APA YANG KAMU LAKUKAN RA?!" teriaknya murka. Nafasnya naik turun menandakan emosinya sedang meluap.

Rara gelagapan. Bagaimana bisa Papanya ada di sini? Pikirnya.

Gugup. Satu kata yang mewakili Rara saat ini. "Pa-pa kenapa bisa ada di sini?"

"Kamu sudah kelewatan Rara!" jawabnya tanpa memperdulikan ucapan Rara. "Kamu hampir membunuh orang. Dan sekarang apa?! Kamu jadi simpenan laki-laki brengsek ini hah?!"

"Jaga ucapan kamu Rendro!" cerca orang yang dituntuk Rendro.

Orang itu bernama Wawan Siregar. Rekan bisnis Rendro.

Rendro menatap sinis Wawan. "Apa tidak ada gadis lain sampai kamu mengganggu anakku?!"

"Bukan aku yang menganggunya. Tapi dia yang menggangguku. Dari awal aku dan anakmu bertemu, anakmu yang selalu mendekatiku," terangnya tak terima. "Aku juga laki-laki normal yang terpesona akan kecantikannya."

Bugh!

Rara memekik terkejut saat tangan kekar Papanya memukul Wawan sehingga menyebabkan ia terjungkal

Gadis iru berteriak histeris, "Papa!"

Wawan bangkit, menatap sengit Rendro. "Sudahlah! Aku tidak mau berurusan lagi dengan kalian. Dan aku memutuskan kontrak bisnis kita."

Setelah mengatakan itu Wawan melenggang pergi, tapi sebelum sampai di ambang pintu, ia menoleh ke Rendro. "Beri kasih sayang yang cukup pada anakmu. Anakmu melakukan ini juga karenamu."

"Om jangan pergi. Aku mau ikut Om aja, nggak sama Papa." Rara mencegah Wawan dengan menahan lengannya.

Wawan menghempas kasar tangan Rara. "Dari awal Om hanya kagum sama kamu Rara. Jangan pernah ganggu Om lagi," ucapnya penuh penekanan.

"Tapi Om--"

Pria paruh baya itu mengabaikan Rara yang mulai terisak. "Sudahlah! Muak Om sama kamu."

Rendro membeku melihatnya. Pikirannya berkecamuk, antara merasa bersalah, kesal, marah, dan juga sedih. Entahlah.

Menatap Rara sebentar, kemudian Rendro pergi tanpa mengatakan apapun. Meninggalkan Rara yang berderai air mata.

Melihat Rendro pergi, Nathan dan Raka segera bangkit. Mereka mengernyit saat melihat Grace masih duduk.

"Lo nggak ikut?" tanya Raka.

Grace mendongak. "Hem? Duluan aja," jawabnya setenang mungkin.

Kali ini giliran Nathan yang bertanya, "Kenapa?"

"Gue mau liat dari sini gimana reaksinya dia pas tau Raka masih hidup."

Sepertinya Nathan tak puas dengan jawaban Grace. Ia ingin bertanya lagi, tapi Rara sudah bersiap-siap pergi. Dengan cepat mereka menghampiri Rara.

"Heh mau kemana lo?!" cegah Raka saat melihat Rara akan keluar.

Nathan pergi untuk menutup pintu.

Terlihat jelas raut terkejut dari Rara. Bahkan gadis itu sampai menjatuhkan tas yang ia pegang ketika melihat Raka yang berdiri tepat di hadapannya.

"L-lo masih hidup?" ujarnya gugup.

Raka tertawa sinis. Menyilangkan tangan di depan dada. "Menurut lo?

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang