"Sana turun, mau sampe kapan lo diem di mobil?" kesal Nathan karena sedari tadi mereka tidak beranjak dari mobil.
"Gue ... takut," cicit Grace.
Nathan menghela nafas. "Nggak bakal terjadi apa-apa Chel," ucapnya meyakinkan Grace.
Grace menatap Nathan. "Lo ikut gue ya?"
Nathan terkekeh, "Apa kata bonyok lo?" jawabnya menirukan Grace.
Grace mengerucutkan bibirnya sebal. "Ya udah gue nggak mau turun."
"Dih ngancem."
"Bodo."
"Iya-iya yok gue ikut."
Nathan melepas seat beltnya kemudian mengitari mobil dan membukakan pintu untuk Grace.
"Yok, kok diem aja sih," kesalnya.
Grace memilin-milin tangannya. Entah kenapa perasaannya tidak enak. Ia takut terjadi apa-apa di dalam sana.
Ia menatap Nathan sendu. "Gue takut Nath ...."
Nathan tersenyum menenangkan. "Ada gue. Jadi nggak usah takut."
Akhirnya Grace memutuskan untuk turun dari mobil, menggandeng erat tangan Nathan sebelum mememcet bel.
Ting Tong!
Selang beberapa detik, muncullah Gina dengan senyuman lebar.
"Kak el!" serunya bersemangat kemudian berhambur ke pelukan Grace.
"Kakak lama pulangnya ih," rajuknya.
Grace membelai lembut rambut adiknya. "Iyaa maaf ya. Kakak masih sibuk."
"Ya udah yuk masuk, udah di tunggu mama papa," jawabnya semangat.
Gina menarik tangan Grace untuk masuk, namun ia berhenti karena baru menyadari keberadaan Nathan.
Gina menunjuk Nathan. "Dia siapa kak?"
Baru saja Grace ingin menjawab, ucapan Gina selanjutnya berhasil membuatnya menahan tawa.
"Oohh, supir kakak ya?" lanjutnya dengan muka polos.
Nathan yang mendengarnya hanya tersenyum kecut. Muka polosnya ituloh bikin orang mau nenggelemin aja rasanya.
"Tapi ganteng sih kak hehe."
Mendengar ucapan Gina selanjutnya, Nathan kembali mengembangkan senyumnya.
"Heh! Masih kecil udah tau ganteng aja," tegur Grace membuat Gina cengengesan.
Grace kemudian melirik Nathan. "Dia sahabat kakak. Namanya Nathan."
Iyaa ... mereka memang sahabat. Memang kalian pikir apa?
"Halo kak Nathan," sapa Gina.
"Halo juga. Kamu gemesin ih ...."
"Jadi pengen gue kunyah terus telen," lanjut Nathan dalam hati.
Yakali Nathan ngomong kayak gitu depan Grace. Bisa berakhir di rumah sakit nanti.
Gina kemudian juga menggandeng tangan Nathan. "Yaudah yuk ikut masuk kak Nath."
Nathan mengangguk. Sesampainya mereka di dalam, mereka melihat Mamanya -Jingga- dan Papanya -Rey- duduk diam dalam keadaan canggung.
Hal itu membuat Grace menghela nafas. Segitu renggangnya kah hubungan mereka??
"Eh El, kamu sudah datang? Sini duduk," ucap Jingga ketika menyadari kedatangan Grace.
KAMU SEDANG MEMBACA
TheRealSadGirl! (SELESAI)
Teen FictionSaya akui, part" awal memang sgt membosankan. Maka dari itu, mari baca sampai akhir.. Atau coba saja baca sampai part 7, kalau ttp gasuka bisa d skip. BLURB : Hanya kisah tentang seorang gadis yang dulunya ceria, bawel, care, dan murah senyum menjad...