25.

8.7K 933 50
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkkk
.

.

.

❄❄❄

"Ngapain lo ngelamun?" tanya Grace pada Nathan yang hanya diam sejak tadi.

Keduanya sekarang sedang berada di rumah Grace.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu di sekolah, Grace memutuskan pulang dari Markas. Dan Nathan bersikeras menemaninya.

Mendengar pertanyaan Grace, pemuda itu menatapnya dengan wajah kusut. "Gue....mau cerita."

"Monggo," jawab Grace antusias.

"Emm tapi sebelum itu lo gak ada niatan cerita ke gue?"

Grace mengernyit. "Cerita? Cerita apa dah?" tanyanya heran.

"Ya cerita apa gitu kek. Gak ada?" desak Nathan terus menerus.

Grace hanya menggeleng. Karena memang tidak ada yang mau gadis itu ceritakan.

Sedangkan Nathan heran. Ia berfikir apakah Grace lupa atau memang tidak siap cerita.

"Ngomong apa gitu sama gue? Bener gak ada?" tanya Nathan lagi.

"Lo ngomong apasih? Kan lo udah tau semua tentang gue. Bahkan warna kesukaan daleman gue juga lo tau," jawab asal Grace.

Nathan melotot mendengarnya. "Heh mulutnya!"

Grace tertawa. "Salah lo juga. Maksa terus, padahal emang gak ada apa-apa."

Nathan diam. Pemuda itu berfikir lagi bahwa mungkin Grace belum siap berbicara dengannya.

"Malah diem. Lo mau cerita apa tadi?" tanya Grace lagi.

Nathan tersadar dan mengerjap. "Kemarin gue gak sengaja liat Vito Vita di pemakaman."

"Terus?"

"Lo tau kan kalo orang tuanya mereka udah gak ada?" tanya Nathan membuat Grace mengangguk.

"Ya gitu, kemarin mereka curhat-curhatan di samping makam orang tuanya," lanjut Nathan.

"Isi curhatannya apa?"

Nathan menghela nafas. "Mereka pengen ngerasain hangatnya keluarga lagi. Pengen bareng sama orang tuanya lagi. Iri liat keluarga orang lain yang harmonis."

Grace mengangguk, mengerti bagaimana rasanya. "Wajar sih. Mereka masih remaja kayak kita, pasti pengen dapet kasih sayang orang tuanya," ucapnya. "Gue aja yang masih punya orang tua lengkap udah kesiksa kayak gini liat orang tua gue berantem terus. Apalagi mereka yang ditinggalin selamanya."

Tak berselang lama, tiba-tiba gadis itu tersenyum. Membuat Nathan heran.

"Kok malah senyum?" tanya Nathan.

Grace menggeleng masih dengan senyumannya.

Nathan bergidik ngeri melihatnya. "Stres."

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang