31.

7.8K 795 36
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

Pagi ini Nathan dan Raka sedang berada di kediaman Grace. Mereka sedang berbicara hal yang sangat serius.

Jam menunjukkan pukul 06.25 tapi sepertinya pembicaraan serius mereka belum juga selesai.

"Gue rasa udah cukup kebebasan buat Rara," ucap Grace yang pagi itu duduk di sofa dengan badan menyandar dan tangan terlipat di depan dada.

Kedua pemuda di depannya mengangguk membenarkan ucapan Grace barusan.

Selepas Subuh tadi, Nathan datang ingin mengantar Grace ke sekolah. Kemudian tak lama Raka juga datang dengan alasan yang sama.

Melihat mereka yang kebetulan berkumpul, dan dirinya yang sudah sangat geram dengan Rara, Grace memutuskan untuk sekalian bicara saja.

"Besok malem dia ketemuan lagi." Raka memberitahu karena ia ditugaskan oleh Nathan untuk selalu memantau Rara.

Nathan menatap Grace dan Raka bergantian. "Yaudah kalo gitu besok malem aja. Gue juga udah gerah sama tuh cewe," lanjutnya menimpali.

"Yapp! Tinggal tunggu kehancurannya aja." Grace menyeringai. Matanya seolah menerawang tentang apa yang akan terjadi pada Rara selanjutnya.

"Udah lo siapin semua kan?" tanya Nathan pada Raka. Misi ini tergantung pada Raka, karena Grace telah menyerahkan semua padanya.

"Udah Bos. Udah siap dari lama malah," jawab Raka yakin.

"Yaudah yok Grace gue anter sekolah." Baru saja Nathan akan menggapai tangan Grace, Raka lebih dulu menahannya.

"Eh dia biar sama gue aja Bos. Mending lo nganterin Vita, itung-itung PeDeKaTe iya kan." Nathan mendelik mendengarnya.

Bisa modus juga nih bocah batinnya kesal.

"Vita udah sama Vito. Grace sama gue," kekeh Nathan.

Raka tetap tak mau mengalah. "Nggak usah Bos, mending Grace sama gue aja."

Grace jadi kesal sendiri melihat kelakuan kedua pemuda di depannya itu. Sangat membuang waktu.

"Gue sendiri aj--"

"Jangan!" Kompak keduanya menatap tajam Grace saat ia ingin bangkit berdiri. Membuat Grace mengehela nafas kesal.

Di tengah perdebatan mereka, ponsel Nathan berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

Melihat siapa yang menelfon, Nathan mendengus. Sedangkan Raka tersenyum kemenangan.

"Lo nganterin Vita aja nggak papa Nath," ucap Grace saat tau kembimbangan Nathan. Yang menelfon barusan adalah Vita. Baru saja Nathan akan mengangkat, panggilan sudah mati digantikan sebuah pesan masuk yang berisi bahwa Vita tidak berangkat bersama Vito karena Vito ada urusan mendadak.

Mau tak mau Nathan mengangguk lalu menatap tajam Raka. "Sampe Grace lecet gue penggal tuh kepala."

❄❄❄

Tok!


Tok!


Tok!

"Woi Nath, pinjem laptop dong buat tugas sekolah. Laptop gue lagu error." Suara Grace memenuhi Markas sore itu. Setelah pulang dari sekolah, Grace bermain ke Markasnya bersama Vita dan Vito.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang