^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
..
.
❄❄❄
"Kejutan dari gue lebih seru," balasnya sambil ... menodongkan sebuah pistol.
Nathan dan Raka membelalakkan matanya terkejut. Mereka ingin maju, berada di depan Grace untuk menghalangi jika sewaktu-waktu peluru itu keluar dari tempat persembunyiannya. Tapi, Grace menahan, masih dengan wajah tenang.
Sebelah alisnya terangkat dengan satu sudut bibir tertarik ke atas. "Gunain pisau kecil aja nggak bisa, mau sok gunain postol."
Rara semakin menggeram di tempatnya. Jari telunjuk gadis itu semakin menekan pelatuk membuat Nathan dan Raka mengumpat.
Tapi, ia menghentikan tekanan saat melihat Grace juga mengarahkan pistol tepat ke arah kepalanya. "Gue mati? Lo juga bakal mati."
Nathan membelalak. Kaget sekaligus bingung kapan sahabatnya itu mengambil pistol. Sedangkan Raka terdiam dengan ekspresi cengo.
"Chel--"
"Bos! Limbad ke sini bawa semua pasukannya." Miko datang dengan tergesa.
Atensi mereka semua beralih pada Miko. Nathan, Grace, dan Raka mengerutkan kening heran. Rara, ia sedikit tersentak. Seperti tak asing dengan nama yang barusan ia dengar.
Melihat kerutan di dahi ketiga orang itu, membuat Miko berdecak. "Anak Markas lagi otw ke sini, sedangkan Limbad udah deket. Lebih baik kita mundur dulu."
"Kita hadepin aja."
"Kita hadepin aja."
Kedua jawaban yang sama itu terlontar dari mulut Nathan dan Grace. Mereka saling pandang kemudian tersenyum tipis.
Lebih baik melawan tapi kalah daripada mundur dengan alasan takut.
"Tapi Bos--"
"Wahh rame ya?" Seorang pria berumur dengan sedikit kumis dan jenggot putihnya datang disertai banyak orang di belakangnya.
"Kakek?"
Merasa ada yang memanggil, Limbad menoleh. Terkejut melihat Rara yang berada di sana sembari menggenggam pistol di tangan kanannya.
Ya. Limbad adalah Ayah dari Rendro, otomatis Rara adalah cucunya.
"Kamu ngapain di sini Ra?"
Nathan, Grace dan Raka sedikit melongo. Jadi ... mereka adalah keluarga?
Grace berdecak. Benar-benar keluarga yang tai.
"Drama!" cibir gadis itu menatap datar Limbad dan Rara yang masih dilanda rasa terkejut.
Mereka kemudian memandang Grace tajam. Saling melirik kemudian tersenyum miring.
Bertepatan dengan itu, anak Markas datang. Langsung mengambil posisi dibelakang Nathan.
Vita datang menghampiri Nathan. "Nath? Lo nggak papa kan?" Grace sedikit terdorong ke arah Raka karena Vita menyerobot di samping Nathan.
Tak ingin memperdulikannya, Grace membalikkan badan, sedikit berjalan mundur kemudian mengedarkan pandangannya mencari seseorang. "Chiko?"
Dengan sigap Chiko berada di hadapan Grace. "Gue udah kumpulin bukti kalau lo nggak bersalah Bos. Dan ... perusahaan Papa lo udah aman," jelasnya tanpa diminta.
Mendengar itu, Grace sedikit tersenyum. Memang dirinya menyuruh Chiko untuk membuktikan bahwa ia tak bersalah. Kemudian bukti itu akan ia tunjukkan pada Rey dan Jingga.
KAMU SEDANG MEMBACA
TheRealSadGirl! (SELESAI)
Teen FictionSaya akui, part" awal memang sgt membosankan. Maka dari itu, mari baca sampai akhir.. Atau coba saja baca sampai part 7, kalau ttp gasuka bisa d skip. BLURB : Hanya kisah tentang seorang gadis yang dulunya ceria, bawel, care, dan murah senyum menjad...