^^Happy Readinggg^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
..
.
❄❄❄
Pagi ini, Nathan berada di markasnya. Ia baru saja selesai home schooling.
Pernah waktu itu Grace ingin home schooling juga, tapi Nathan dengan tegas melarangnya.
Nathan bilang, masa SMA adalah masa yang tidak boleh dilewatkan, seburuk apapun itu.
Nathan baru saja akan beranjak untuk berkeliling sekalin melihat perkembangan markas, namun telfonnya berbunyi menampilkan nama sang Bunda -Arletta Kanaya-
"Assalamualaikum Bun, kenapa?" tanya Nathan.
"Kenapa gundulmu!"
Nathan menjauhkan telfonnya saat sang Bunda berteriak dengan nyaring di seberang sana.
"Jawab salam hukumnya wajib loh Bun," peringat Nathan.
''Waalaikumsalam!"
Nathan berdecak, "Kenapa sih Bun teriak-teriak."
"Kamu udah gak pulang berapa lama heh?! Mau latian jadi Bang Toyib??"
"Baru sekitar sebulan Nathan gak pulang Bun," jawab Nathan santai.
"Kamu bilang sebulan itu baru?! Stress!"
"Gak boleh ngatain anak sendiri Bun. Dosa, awas makin tua," canda Nathan diiringi tawa jahilnya.
"Yang ada kamu tuh dosa. Bikin Bunda emosiiiii aja."
"Iya-iya Bun. Maap. Bentar lagi Nathan pulang deh. Mau jemput Achel dulu."
Ia berfikir untuk langsung menjemput Grace saja. Sekalian mengajak Grace ke rumah keluarganya.
Nathan beranjak dari duduknya. Mengambil jaket dan kunci, lalu menuju mobilnya.
Mobil yang berbeda dari mobil biasanya. Karena ia tak ingin Limbad tau informasi tentangnya, apalagi keluarganya.
Nathan melirik waspada sekitar. Hingga dirasa aman ia segera memasuki mobil dan melajukannya.
"Heh malah diem aja! Bunda lagi ngomong loh ya," kesal Arletta karena sedari tadi Putranya itu mengabaikannya.
"Iya Bun astagfirullah. Tadi Nathan masih ke mobil, sekarang lagi di jalan."
"Hmm. Gimana keadaan El?" tanya Arletta melunak.
Ya. Keluarga Nathan memang mengetahui tentang Grace, termasuk keluarganya.
Dan keluarga Nathan termasuk orang terdekatnya, sehingga dulu ia meminta untuk dipanggil El saja.
Terakhir Nathan memberi kabar tentang Grace yang berhasil ia temukan dalam kondisi yang bisa dibilang tidak baik.
"Udah baikan Bun. Dia juga udah mulai sekolah."
"Bagus deh. Sekalian ajak dia ke sini. Bunda kangen El."
"Gak kangen Nathan gitu?"
"Gak. Ngapain kangen sama orang ngeselin kayak kamu."
"Loh Bunda kok-"
"Udah fokus nyetir aja," potong Arletta cepat.
"Iya-iya Bun. Bunda mau sekalian nitip apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TheRealSadGirl! (SELESAI)
Teen FictionSaya akui, part" awal memang sgt membosankan. Maka dari itu, mari baca sampai akhir.. Atau coba saja baca sampai part 7, kalau ttp gasuka bisa d skip. BLURB : Hanya kisah tentang seorang gadis yang dulunya ceria, bawel, care, dan murah senyum menjad...