33.

7.3K 887 7
                                    

Gw mo ngucapin makasih buat yg kmrn dh ninggalin jejak!! Apalagi yg awalnya siders🤣🤣
Mksih yg uda vote, apalagi komen! Loppyuuu buat kalian deh!!🤗

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

Nathan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka. Tapi tak dapat dipungkiri, ia juga menginginkan pembalasan yang lebih kejam terhadap Rara. Karena gadis itu telah berani mengusik kehidupan Achel--sahabatnya.

"Rak ..." Raka mendongak saat mndengar Grace memanggil. Tatapannya ia alihkan yang semula pada ponsel kini sepenuhnya pada Grace.

Grace menengok ke belakang, karena posisinya adalah gadis itu duduk di samping Nathan yang sedang mengemudi dan Raka di duduk di belakang.

"Roti sobek lo mantep juga."

"Tai!" umpat Nathan sambil melirik Grace. Kejahilan gadis itu rupanya masih saja ada.

"Nggak usah mulai Chel ..." Nathan memperingati, tapi sama sekali tak di gubris Grace.

"Kok udah kebentuk sih? Padahal kan lo baru beberapa bulan di Markas gue."

Raka mengerjap bingung. Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Kok masih bahas itu sih? Gue kan jadi malu batinnya

Selepas kejadian sobeknya baju Raka tadi, Grace dengan tidak tahu malunya malah menyuruh Raka membuka baju di hadapan mereka. Membuat Raka malu sedangkan Nathan kesal bukan main.

"Chel, lagi PMS pasti lo ya?" tanya Nathan karena tak ingat tanggal berapa sekarang.

Grace mendelik. "Kalo iya kenapa? Masalah hah?" sentaknya garang.

Benar dugaan Nathan, bahkan pemuda itu meringis mendengar sentakan Grace.

"Rak jawab napa. Punya mulut kan lo?" Tatapan kesal. Itu yang ia berikan pada Raka.

"Eh anu, sebelum sama kalian. Gue sempet ikut gym di deket rumah," jawabnya kelewat cepat. Grace mengangguk saja.

"Tetep aja bagusan punya gue," ketus Nathan menyela perbincangan dua orang itu. Kemudian melirik tajam Grace. "Lo bohong sama gue ya? Lo bilang tuh bocah punya delapan. Nyatanya cuma enam, itupun belum sepenuhnya kebentuk."

Mendengar ucapan Nathan, Raka mengernyit. "Gue bukan bocah! Dan lagi, Grace aja gak pernah liat gimana caranya dia bisa tau."

Grace yang merasa Nathan akan mengamuk pun segera mengalihkan pembicaraan. Kebetulan juga mereka telah sampai di sebuah restoran tempat Rara berada.

"Udah nggak usah ngomel. Yok turun." Tanpa menunggu jawaban dua pemuda itu, Grace segera turun membuat Nathan mendengus kesal. Batal sudah niatnya untuk mengomeli Achelnya.

"Dimana dia Rak?" tanya Grace ketika mereka telah memasuki pintu restoran.

"Di atas. Privat dia mesen."

Mereka mengangguk lantas menuju lantai atas. Baru saja akan memasuki ruangan khusus tersebut, seorang pelayan menegur mereka.

"Maaf Mas, Mbak. Ruangan ini sudah dipesan, kalian tidak bisa masuk sembarangan," ucapnya sopan.

"Penting ini Mbak. Boleh ya?" Raka membujuk dengan wajah memelas.

Pelayan itu mengerjap melihat Raka. Terlihat sekali dia sedang menahan senyum malu-malu.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang