49.

7.5K 821 103
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkkk
.

.

.
❄❄❄

Sudah 3 haru sejak kejadian itu, tapi Grace masih berada di rumah sakit. Gadis itu menjadi pendiam dengan wajah datar dan tatapan mata kosong.

Nathan sudah berkali-kali mengajaknya bicara, namun Grace tak merespon sama sekali.

Seperti sekarang, Nathan sedang menemaninya yang asik melamun.

"Chel? Ke taman Rumah Sakit yuk. Siapa tau di sana ada cogan yakan? Mayan buat lo cuci mata," guraunya bermaksud menghibur Grace.

Helaan nafas gusar terdengar. Lagi dan lagi Nathan tak mendapat respon apa-apa.

"Jangan gini Chel ... gue sedih," lirih Nathan melihat ke arah Grace. Gadis itu menoleh, melihat raut murung sekaligus bersalah Nathan. Tapi tak lama, karena dirinya kembali menatap depan dengan kosong.

Beberapa saat berlalu dengan keheningan, pintu terbuka menampilkan seorang pemuda dengan balutan kaos berwarna hitam dan levis birunya.

"Gue mau bicara sama Grace." Raka menginterupsi, ditatap Nathan datar.

Nathan berdiri dari duduknya. Sedikit mendekat pada Grace dan mencium cukup lama pelipis gadis itu. Raka memalingkan wajah ke arah lain, tak saggup melihat.

Tanpa mengatakan apapun, Nathan beranjak keluar. Tapi sebelum itu ....

"Jangan lama-lama." Setelahnya berlalu dan menutup pintu.

Raka berjalan mendekati Grace. "Hai. Gimana kabar lo?"

Masih sama, tak ada jawaban. Raka tersenyum tipis duduk di pinggiran kasur tepat di samping Grace. Pemuda itu meneliti wajah gadis yang ia cintai dengan lekat.

"Ayo bangkit. Hidup nggak cuma dalam lingkaran kesedihan aja. Lo cewek kuat." Raka tersenyum manis walau Grace tak menatapnya. "Buktinya, gue makin cinta sama lo," lanjutnya. Kali ini Grace menoleh. Terkekeh miris mendengar kalimat Raka.

"Bilang aja kasian."

"Gue cinta, bukan kasian," tegas Raka dengan wajah serius. "Cinta gue dari hati, bukan dari rasa kasihan."

"Cari yang lain ...." jeda Grace dengan pandangan lurus ke depan. "Gue nggak mau sama lo."

Kini giliran Raka yang terkekeh. "Sebanyak apapun lo nolak gue, gue bakal tetep berusaha buat perjuangin lo. Cinta seorang Raka nggak pernah main-main."

Bibir gadis itu bergetar. "Gue kotor! Gue nggak pantes sama siapapun! Nggak usah sok peduli sama gue!"

"Keluar!" seru Grace datar.

"Tap--"

"Sekarang."

Raka menghela nafas pasrah. Baru selangkah maju, ia berbalik badan kembali menatap Grace. "Gue cinta sama lo. Kapanpun lo siap, kita bakal nikah.

Bahkan gue siap hadepin Nathan demi lo." Kemudian melanjutkan langkahnya untuk keluar. Di sana ia melihat Nathan duduk sembari memainkan ponsel.

"Gue rasa Rita terlibat." Atensi Nathan teralihkan mendengar penuturan Raka.

"Dimana dia?"

"Hilang setelah bantuin tuh cowok brengsek," jawabnya ikut duduk di samping Nathan.

"Hilang?" beo Nathan.

"Miko bilang dia bantuin tuh cowok buat jebak Grace." Terdapat amarah pada kalimat yang ia ucapkan.

Nathan terdiam dengan wajah datar. Berusaha mengontrol emosi yang kapan saja siap meledak.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang