"Huh bos bos ... " Panggil seorang lelaki kepada bosnya dengan nafas ngos-ngosan."Kenapa kamu?!"
"It-ituu bos huh huh."
"Ck itu apa?! Kalo ngomong yang jelas. Atau saya bogem kamu."
Lelaki tadi mengatur nafasnya kemudian mengucapkan kalimat dengan satu tarikan nafas. "Anggota kita pada babak belur di gedung tua Jl.Melati bos."
Lelaki yang dipanggil bos itu nampak terkejut, "APA?!" Limbad adalah namanya.
"JANGAN BILANG KALIAN KALAH LAGI!" teriaknya murka.
"Nathan datang bawa 200 pasukan bos."
Limbad berdecak kesal, "Jadi dia ngroyok kita?!"
"Nggak bos, dia nyuruh anggotanya nyerang sesuai jumlah anggota kita," ucapnya pada Limbad.
"Dia, juga sempet bilang ...." jeda anak buahnya.
Limbad geram dengan tingkah laku anak buahnya. "APA?! Kamu ngomong jangan setengah-setengah!"
"D-dia bilang 'Bilang sama bos lo, langsung berhadapan sama gue kalo berani. Jangan jadi pengecut yang beraninya nyuruh anak buah buat lawan musuhnya.'"
"SIALAN! BERANI SEKALI DIA MENGATAIKU PENGECUT!" teriaknya lagi-lagi murka.
"Cari data tentang mereka berdua! Dari mulai keluarga sampai teman-temannya!" perintah Limbad.
"Kami sudah mencari dalam kurun waktu setaun belakangan ini. Tapi kami tetap tidak bisa menemukan informasi apa-apa ...." jeda anak buahnya.
"Bahkan Grace tinggal sendiri di rumahnya. Dulu kami sempat menyusup, tapi tak ada tanda-tanda tentang teman ataupun keluarganya."
Limbad tak habis fikir, bagaimana cara Grace menyembunyikan semuanya. "Cari informasi dari sekolahnya!"
"Sudah juga bos. Tapi pihak sekolah juga tidak tau tentang keberadaan orangtuanya. Bahkan di sekolah dia tidak mau punya teman."
"Sial! Bagaimana bisa dia menyembunyikan semuanya secara rapi," gumamnya kesal.
"Lalu bagaimana tentang Nathan?"
"Dia lebih parah bos. Dia melakukan home schooling tapi di markasnya."
"ARGHHH. SAYA TIDAK MAU TAU! KALIAN HARUS MENCARI TAU DATA TENTANG MEREKA!"
"T-tapi bos--"
"Atau nyawa kalian taruhannya," desisnya tajam.
Tubuh anak buahnya bergetar kala mendengar desisan Limbad. "B-baik bos."
"TUNGGU APALAGI! CEPAT PERGI!"
Setelah anak buahnya pergi, kini tinggalah ia sendiri. "Lihat saja ... Saya akan menghancurkan kalian karena telah berani menyaingi usaha saya dalam dunia persilatan."
❄❄❄
Kelas 11 IPS 3 sekarang sedang mengadakan konser dadakan karena guru-guru sedang rapat. Jadi di pagi yang indah itu, mereka tidak mau menyia-nyiakannya.
Saat ini, keadaan kelas begitu riuh bahkan melebihi pasar. Jono berada di atas meja membawa sapu lidi yang dijadikan gitar, Asep berdiri di depan kelas dengan membawa sapu ijuk sebagai mic, Rembo dan Ruli yang menjadikan meja sebagai kendang, dan masih banyak lagi.
Sedangkan para perempuan di kelas itu sibuk melakukan siaran langsung ala selebgram.
"TARIKK SIISSSS ...." Jono berteriak sambil mengarahkan sapunya pada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TheRealSadGirl! (SELESAI)
Teen FictionSaya akui, part" awal memang sgt membosankan. Maka dari itu, mari baca sampai akhir.. Atau coba saja baca sampai part 7, kalau ttp gasuka bisa d skip. BLURB : Hanya kisah tentang seorang gadis yang dulunya ceria, bawel, care, dan murah senyum menjad...