38.

7.3K 781 34
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

Bugh!

Seorang pria dengan kepala botak tersungkur ke lantai membuat luka di tubuhnya makin parah. "M-maafin kami Bos."

"Bodoh kalian!" teriak si Bos emosi. "Ngelawan satu orang aja nggak bisa?! Memalukan!" Mereka yang mendengarnya hanya menundukkan kepala. Tak berani melihat.

"D-dia kuatnya sama kayak Na--"

Baru saja akan melakukan pembelaan, ucapannya terpotong, "Memang kalian saja yang lemah!"

Masih dengan amarah yang meluap, dia kembali berucap, "Kita bakal lakuin penyerangan lagi. Tunggu di jalan tadi. Kali ini harus berhasil, minimal lukain mereka. Kalau gagal ... gue yang bakal bunuh kalian."

Mereka mengangguk. Segera pergi dengan menghela nafas lega. Walau dalam hati mengumpati Bos mereka berkali-kali. Tapi nyali mereka tak cukup untuk melawannya.

Tak lama kemudian, ia menunjuk seseorang yang kumisnya melengkung ke atas. "Lo ke sini!"

Dengan nyali yang ciut, menghampiri si Bos yang sedang dilanda amarah. "K-kenapa Bos?"

"Udah lo videoin tadi?"

Ia mengangguk cepat. "Udah Bos. Pas cowonya nolongin juga udah, jelas banget malah."

Tersenyum miring, membuat pria berkumis melengkung tadi bergidik ngeri. "Kirim ke gue cepet!"

Tak ingin terkena imbas, pria itu segera mengirim video yang sempat ia rekam.

Beberapa saat setelah video terkirim, ia menyuruh pria berkumis itu pergi. Mengotak-atik ponselnya kemudian tersenyum penuh arti.

"Persahabatan kalian bakal hancur mulai sekarang."


❄❄❄

"Lo harus lebih waspada. Gue rasa ini berhubungan sama K3R," ucap Raka memperingati.

"Limbad juga bisa kan," asumsi Grace.

Pemuda itu berfikir sejenak. "Gue rasa nggak. Dia kan lagi ngurusin usahanya yang lagi diambang kebangkrutan."

Grace mengangguk. Ia pun berfikiran demikian.

"Kenapa nggak sama Nathan?" tanyanya heran. Bukankah biasanya dua orang itu selalu bersama?

Mengangkat bahu tak ambil pusing. "Lagi sama Vita," jawab gadis itu seadanya.

"Lo nggak ngerasa Vita udah ngambil Nathan dari lo?"

"Nggak," ucapnya sembari menggeleng. "Gue cuma nggak mau gara-gara gue Nathan nggak ada deket sama cewe."

Terjadi keheningan beberapa saat. Raka hanya menggumam sebagai jawaban. Grace juga seolah lupa akan kekesalannya karena tadi, Raka sempat menyebut dirinya sebagai pacar.

Tapi keheningan itu tak berlangsung lama ...

"Eh lo mau bawa gue ke mana? Nyulik gue lo ya?" tudingnya nyolot. Bagaimana tidak? Ini bukan jalan menuju rumahnya ataupun markas.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang