46.

7.1K 804 88
                                    

Hello gengsssss🐤🐤✊

Eh btw, ad yg anak ML kga?:v
Yg udh pro sabi lah ajarin gw yg noob ini:v
Gw maen kalah mulu woi_-

Dhlh, mari bacaaa. Biar kga pnasaran kea kmrn"💃👍👍

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

Siang ini, Nathan menjemput Vita ke sekolahnya. Sekalian bertemu dengan sahabatnya, ya ... walau hanya sekilas.

Sudah terhitung seminggu sejak perdebatan itu terjadi, dan Nathan sama sekali belum bertemu dengan Grace.

Sebenarnya pemuda itu tidak sanggup bila harus berjauhan dengan Grace. Hanya saja, dirinya juga lama-lama kesal karena sikap gadis itu yang seolah tak peduli lagi padanya.

"Nath, jangan bengong, awas ntar kesambet." Lamunannya seketika buyar saat Vita datang dan menepuk pelan pundaknya.

Nathan terkekeh kecil. "Mana ada setan siang-siang kek gini."

"Heh! Ada loh, elonya aja yang nggak tau," balasnya ketus. "Yaudah yok, Bang Vito udah duluan tadi."

Melihat Vita yang siap-siap memasuki mobil, Nathan kembali bersuara, "Emm ... Grace nggak masuk?" tanyanya hati-hati.

Gadis itu menoleh pada Nathan. Sedikit menghela nafas kesal. "Jadi lo ke sini cuma mau liat Grace?"

"Nggak kok." Nathan terkesiap dengan pertanyaan yang gadis di depannya lontarkan. "Kan mau jemput elo."

"Grace dari kemarin nggak masuk. Sakit katanya," jawabnya malas dan langsung memasuki mobil.

Jawaban itu membuat Nathan terkejut. Rasa khawatir mulai mengisi hatinya. Grace termasuk orang yang jarang sakit.
Tapi sekalinya sakit, tubuh gadis itu akan benar-benar lemah tak bertenaga. Walaupun hanya demam biasa saja.

Melihat Nathan kembali melamun, kepala Vita muncul dari jendela. "Elah bengong lagi."

Nathan tersadar dan segera memasuki mobil, mengantarkan Vita sampai rumahnya dengan selamat.

Setelah itu, dirinya menuju rumah orangtua Grace. Hanya untuk memastikan keadaan sahabatnya itu.

Baru saja dirinya memarkirkan mobil agak jauh dari rumah orangtua Grace, dia melihat Gina sedang bermain bersama teman-temannya, dijaga oleh beberapa satpam yang khusus untuk menjaga anak-anak ketika sedang bermain di sekitar rumah.

Gina yang melihat Nathan berjalan ke arahnya pun melambaikan tangan. Menyuruhnya agar mendekat.

"Kak Nath tumben ke sini?" sapa gadis kecil itu saat Nathan ikut duduk di bangku depannya. 'Kak Nath' adalah panggilan khususnya untuk Nathan.

"Haha iya." Pemuda itu tersenyum seraya mengacak gemas poni Gina. "Eum ... Kakak kamu ada?"

"Kak El?" Gina mengernyit bingung. "Kak El katanya lagi nginep di rumah temennya. Kan Kak El kan udah kelas 12. Bentar lagi lulus," lanjutnya dengan muka polos.

Sekarang giliran Nathan yang mengernyit binging. "Nginep?" beonya yang masih bisa didengar Gina.

Gina mengangguk-anggukkan kepalanya beberapa kali. "Iya. Waktu kita ketemu di taman beberapa hari yang lalu, Kak El izin ke Papa Mama buat nginep di rumah temennya."

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang