45.

7.3K 793 61
                                    

Masih stay d cerita ini kannn?:v

Moga klian kga bosen ama ni cerita,-

And ... mogaaa tugas" onlinennya cpt kelarrr:v

Kalian blom kelar? Lh sama:v
Gw mah misal hari ini d ksih tugas, beberapa hari kmudian baru nyetor. Gmn? Teladan kn gw? Gw gtu loh😎🤣

Yodahh, skuyy baca ....

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

"Kelihatannya, dia bener-bener ngincer lo deh Bos," ujar Rita yakin setelah membereskan kegiatan mereka.

Mareka kini sedang berada di Markas, lebih tepatnya di dalam ruang CCTV. Selama ini, Grace menyuruh Rita untuk selalu memantau K3R.

Dengan pandangan fokus pada layar komputer di depannya yang hanya menampilkan gambar hitam, gadis itu menyahut, "Ya ... gue tau itu."

"Emm ... gue punya rencana Bos." Rita berucap pelan, seperti ragu-ragu.

Grace menaikkan sebelah alisnya sembari menatap Rita. "Apa?"

"Gimana, kalo gue mantau dia dari jarak dekat?" Rita memberi saran. Tapi matanya tak berani manatap Grace. "Biar lebih jelas gitu," lanjutnya membuat Grace sedikit bingung. Kenapa gadis di depannya ketika mengatakan itu tak mau menatap dirinya?

"Bahaya."

"Nggak papa Bos. Demi lo juga kan?" Terdapat sedikit sentakan dalam kalimatnya. Membuat Grace tambah bingung.

Namun ia segera membuang jauh-jauh kebingungannya. Rita mengkhawatirkan dirinya. Jadi untuk apa dia merasa bingung?

Rita menatap Grace dengan pandangan meyakinkan. "Gue ... juga udah muak Bos ama si K3R ini. Gaje banget ya kan?"

Grace diam, berfikir sejenak sebelum akhirnya mengangguk. "Hati-hati tapi," peringat gadis itu.

Setelah mengatakan hal tersebut, Grace beranjak hendak pergi dari sana.

Namun, langkahnya terhenti. Tepat saat dirinya akan menarik knop pintu, Nathan lebih dulu mendorong knopnya. Membuat kedua remaja itu saling terdiam untuk beberapa saat.

Grace mendongak, menatap Nathan yang juga menatapnya. Terlihat Nathan akan membuka suara, tapi ia urungkan. Menghela nafas sejenak kemudian melewati Grace begitu saja dengan wajah datar. Dibalas Grace tak kalah datarnya.

Rita diam memperhatikan Nathan dan Grace. Gadis itu seperti tengah memikirkan sesuatu, dan seruan Nathan menghentikan lamunannya. Ternyata ... Nathan ada perlu dengannya, bukan dengan Grace.

Sedangkan di tempat Grace, dia akan memasuki mobil. Tapi tiba-tiba seseorang mencekal tangannya. Dengan menaikkan sebelah alis, ia menoleh ke belakang. Mendapati Raka yang menatapnya intens.

"Bisa bicara sebentar?"

"Gue sibuk." Raka tak menanggapi jawaban Grace. Dirinya menarik Grace kembali masuk, menuju ruang tamu.

Setelah mereka sama-sama duduk, Raka memperhatikan Grace yang hanya menatapnya datar, seperti tak memiliki minat sama sekali.

"Jujur sama gue, lo kenapa?"

"Lo siapa sampe gue harus jujur?"

"Gue ... temen lo."

"Cuma temen, jadi nggak berhak."

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang