42.

7.5K 827 39
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄

"Ngapain lagi kamu ke sini?" Rey menatap putrinya tajam.

Gadis itu menghembuskan nafas pelan. Harus bisa mengontrol emosinya saat ini. "El ...." jawabnya menggantung. Sukses membuat Rey dan Jingga terkejut. Bukankah gadis itu bilang bahwa El tak akan pernah kembali? Kecuali ....

"El mau minta maaf." Menatap dalam kedua orang tuanya, kemudian melanjutkan, "Apa nggak bisa Pa, Ma, kita ulang semuanya dari awal?"

Tatapan sendunya mampu menggetarkan hati Rey begitupun Jingga. Mereka terdiam beberapa saat. Rey dengan wajah datarnya sedangkan Jingga dengan wajah muramnya.

"El tau, kalian juga pengen keluarga yang harmonis. Begitupun dengan El, terutama Gina. Jadi ... El mohon kalian untuk kembali ... kembali jadi seperti dulu."

Mereka bergeming, ntah apa yang dipikirkan hingga tak menanggapi ucapan Grace.

Bahu gadis itu melemas. Apakah orang tuanya menolak ucapan permohonon yang tadi ia berikan?

"Ya udah kalau nggak mau, El pergi du--"

"Kakak!"

Kalimat Grace terpotong oleh teriakan seorang gadis kecil yang baru saja datang.

"Yeyyy! Kak El udah pulang? Nggak pergi lagi kan?"

Grace tersenyum. Berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Gina. Mereka berpelukan sangat erat. Melepaskan rindu yang selama ini sama-sama mereka pendam.

Dengan senang Gina menatap Rey dan Jingga yang hanya diam sedari tadi. "Pa, Ma! Yuk kita jalan-jalan. Kak El kan udah dateng!"

Melihat mereka hanya diam, Grace memilih bersuara, "Gina ... Kakak masih sibuk. Kapan-kapan aja ya?" ucapannya mampu membuat mata Gina berkaca-kaca. Wajahnya seketika terlihat kecewa.

Gadis kecil itu melepas pelukan secara paksa. "Kakak sibuk apasih?! Sesibuk itu sampe nggak ada waktu buat Gina?!"

Grace bungkam. Tak bisa menjawab pertanyaan adiknya. Gadis itu hanya bisa menghela nafas. Entah sudah berapa kali hari ini dia menghela nafas gusar.

"Gina mau jalan-jalan kan? Yuk sama Kakak aj--"

"Nggak mau! Gina maunya bareng Papa, Mama, sama Kak El! Nggak mau pisah-pisah!" kekehnya tak ingin dibantah.

Merasa keadaan makin rumit, Grace memilih untuk berdiri dan bersiap-siap pergi. "Gina, Kakak pergi dulu ya. Kapan-kapan Kakak ke sini lagi."

Baru saja beberapa langkah, suara Rey membuatnya seketika berhenti. Detik itu juga setetes air mata jatuh membasahi pipinya.

"Baiklah kita akan mulai semua dari awal. Papa, Mama, Gina, dan ... El."

Jingga sama terkejutnya dengan El, dia menatap Rey tak percaya, yang dibalas senyuman kecil pria itu.

"Kamu ... serius Mas?" tanya wanita itu tak percaya.

"Ya. Kita bakal mulai semuanya dari awal. Membangun keluarga yang harmonis lagi. Papa ... kangen kalian."

Dengan cepat, Jingga memeluk Rey, dibalas pelukan erat oleh pria itu.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang