36.

7.6K 859 27
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkk
.

.

.
❄❄❄


"Lo ngap--"

Chup!

"Anjir!"

Pertanyaan Grace terpotong saat merasakan sesuatu kenyal sekilas menyentuh pipi sebelah kanannya. Refleks, gadis itu memegangi serta mengusapnya.

Nathan menahan tawa melihat Grace terdiam. Dengan tampang tak berdosa, pemuda itu berlalu dengan santai.

"Anjing lo Nath. Pipi gue udah nggak perawan anjir," histerisnya masih memegangi pipi.

Tawa menggelegar terdengar dari mulut Nathan, membuat Grace menggeram menahan kesal.

"TAI LO! TAI ANJING, TAI MONYET, TAI--"

"Ngumpat lagi gue cium sampe bengkak." Setelah mengatakan itu, ia hilang ditelan pintu.

"Nathan kok jadi mesum sih?!" tanyanya pada diri sendiri. "Keknya bener, otaknya udah geser. Anjir bener!"

Grace kembali merengek. "Aaaahhh kan! Pipi gue udah ternodai. Awas aja, gue ambekin tuh orang."

Di tengah gerutuan Grace, Sam dan Letta memperhatikan tak jauh dari sana. Mereka memperhatikan dari awal sampai akhir interaksi dua remaja itu.

"Bunda lihat sendiri kan." Sam menatap Letta. "Apa masih tega memberitahukan kebenarannya sekarang?"

Menyetujui dirinya terlalu gegabah, Letta menunduk. "Tapi Bunda rasa El sudah dewasa untuk mengetahui itu Yah."

Helaan nafas terdengar dari Sam. "Iya Ayah tau," jedanya. "Tapi biarkan Rey dan Jingga yang ngasih tau dia. Jangan sampai mereka melarang kita, apalagi Nathan untuk bertemu kembali dengan El."

Mau tak mau, Letta mengangguk. Tak lama setelah itu, Grace datang menghampiri mereka.

"Kenapa Yah? Bun? Serius amat tuh muka."

"Nggak papa. Kamu mau kemana udah pake jaket aja?" tanya Sam melihat Grace menggunakan jaket serta tudungnya.

"Mau ke Supermarket depan Yah," jawabnya. "Ayah Bunda mau nitip?"

Letta menggeleng kemudian berucap, "Naik apa? Bukannya Nathan lagi keluar?"

"Jalan Bun. Deket kan cuman depan jalan sana aja."

"Itu lumayan jauh El. Kalau di depan rumah baru namanya dekat," seru Sam menimpali.

Grace nyengir, menggaruk kepala belakangnya yang tak gatal sama sekali. "Sekalian olah raga Yah."

"Udah ayo Ayah antar aja." Melihat Sam sudah berancang-ancang ingin keluar, Grace menahannya.

"Nggak usah Yah. Mending Ayah lanjutin bikin Adek. Bikin yang lucu ya Yah. Buat Nathan sama El." Setelah mengatakan hal tersebut, El segera berlari ke arah pintu. Menghindari amukan orang tua Nathan.

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang