30.

8.1K 961 32
                                    

^^Happy Reading!!!^^
Jan lupa tinggalin jejakkkkk
.

.

.
❄❄❄

"Lo gak liat mobil putih di belakang mobil kita?" Seketika Grace menoleh kebelakang. "Liat kok, emang kenapa?"

"Orang dalem mobil itu mantau kita dari tadi."

"Masa iya?" tanya Grace tak percaya.

"Makanya lain kali lebih teliti lagi. Karena orang itu gue nyuruh Raka sama Vita pergi. Bisa jadi mereka malah dijadiin inceran." Nathan menjelaskan. Fokusnya masih pada mobil putih di belakang.

Grace menatap Nathan masih tidak percaya. Nathan berdecak ketika menyadarinya.

Nathan mendengus kesal. "Apa susahnya sih Chel buat percaya?"

Gadis itu menyipitkan matanya. Menyentil pelan kening Nathan. "Gak boleh suudzon."

"Lo gak percaya? Ayo kita buktiin." Pemuda itu keluar dari mobil diikuti Grace.

Mereka berjalan ke gang kecil dekat sana. Dan benar saja, tak lama orang yang berpakaian serba hitam tadi mengikuti mereka.

Mereka hanya berjalan santai namun penuh waspada.

"Udah percaya hem?" sindir Nathan.

"Hehe udah. Ya maap, kan gue nggak tau."

"Makanya hati-hati. Berulang kali gue ingetin."

"Iya Nath iya," jawab Grace. "Jadi sekarang gimana?"

Nathan melirik sekilas ke belakang. "Ya kita lawan dia lah, siapa tau dia K3R yang selama ini kita cari."

Setelah mengatakan itu, Nathan menarik Grace bersembunyi di salah satu pohon yang lumayan besar.

Mereka sedang berada di tempat yang ramai akan tumbuhan. Banyak pepohonan di sekitar mereka, dan juga bunga-bunga kecil yang menyertainya.

Mungkin tempat ini memang terawat, dan gang kecil tadi adalah jalannya.

Ok back.

"Kemana mereka?" gumam orang tadi. "Ah sial, gue kehilangan jejak." Dia terus mengedarkan pandangannya ke sana ke mari namun tak mendapati keberadaan Nathan dan Grace.

"Mencari kami?" Akhirnya Nathan muncul diikuti Grace.

Orang tadi berbalik badan. Menatap tajam dua orang di depannya.

"Nggak ada kerjaan lain selain jadi penguntit?" Achelnya Nathan kini telah berubah menjadi Grace. Datar dan dingin. Dengan tangan terlipat di depan dada, ia bertanya tanpa ekspresi.

"Apa lo K3R?" Lagi, Grace bertanya. Mata tajam dan raut dinginnya membuat siapapun enggan untuk menatapnya.

Termasuk orang dengan pakaian serba hitam tadi. Ia mencoba mengalihkan pandangan ke arah lain.

"Kalo iya kenapa?" Seolah tak takut, sosok itu mengangkat dagu pongah, tapi tidak menatap tepat mata Grace.

Grace berdecih. "Pengecut."

TheRealSadGirl! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang