46. Sialan!

383 75 23
                                    

Cemburu itu wajar karena rasa ini bener-bener ada.
***

"Nanas? Kok lo duduk di bangku gue sih?" tanya Sowon membuat Una mengangkat kepalanya.

"Lo duduk sama Jefan aja, gue mau duduk sama Reyhan. Tenang Pak Joko udah bolehin kok," ucap Una lesu kemudian membenamkan wajahnya kembali di meja.

Sowon langsung meletakkan tasnya di samping tas Jefan yang orangnya dia yakin ada di kelas sebelas IPS 5---kelas bos mereka berada. Ia melirik ke depan tepat di mana bangku Umey yang masih kosong penghuninya.

"Nas, mau cerita nih!" ucap Sowon yang sudah duduk tepat di depan Una. Ia menggoyangkan lengan Una membuat gadis itu sedikit terusik.

"Hm?"

"Lo tau, kan gue udah lama suka sama Kak Daffa. Nah semenjak kejadian gue kecelakaan bareng dia terus dia denger kabar gue enggak masuk sekolah, sikap Kak Daffa tadi pas ketemu di lorong jadi menghindar loh, Nas!" Sowon menekuk wajahnya mengingat kembali kejadian tadi pagi.

"Hm."

"Gue harus gimana? Padahal gue baru aja deket lagi sama dia."

"Hm."

"Mana kak Daffa aktif banget di OSIS nya lagi, pasti sekarang kak Daffa semakin terkenal lagi, pasti saingan gue banyak!" runtuk Sowon.

"Nanas! Ih lo denger gue lagi curhat enggak sih, Nas!" lanjut Sowon saat sadar bahwa Una hanya membalas perkataannya dengan deheman dan lebih parahnya dia tidak menatap muka Sowon yang tengah bercerita.

Dengan muka kusut Una mengangkat kepalanya, menatap bangku di sebelahnya sesaat kemudian menatap Sowon kembali.

"Jangan pikirin pacaran dulu Sowon. Waktu lo enggak berangkat banyak tugas tuh, salah satunya pelajaran Bahasa Spanyol buat tugas drama sama sebangku. Kata Pak Joko setor dramanya lebih cepat nilainya lebih tinggi, jadi lo hafalan sana sama Jefan, gue sama Reyhan mau setor."

Sowon berdecak sebal. "Bahas tugas aja rela bicara panjang."

"Haiii teman karib kuuuu... Selamat pagiii!" sapa Umey berjalan menghampiri kedua sahabatnya.

"Pagi juga. Tumben banget lo, Mey datangnya agak lamaan?" heran Sowon. Karena Umey ini tipe orang yang rajin.

"Iya tadi malam gue begadang hapalin ini dialog, si Alex ngebet banget mau setor dramanya sekarang jadi gue begadang demi ini. Mana dia ngajak Vc-an buat ngetes gue beneran bisa apa engga," runtuk Umey, sambil duduk di samping Sowon.

"Berarti lo begadang berduaan sama Alex dong?!" seru Sowon tidak percaya.

"Iya. Tapi dia kok ngeselin ya kalau udah tau sikap aslinya," pikir Umey.

"Wahh kalau Amel denger lo Vc-an sama Alex, apalagi begadang berduaan. Habis lo di tangan Amel."

"Ya gue sama dia begadang juga karena ada tugas bukan ada apa-apanya," jelas Umey. "Btw gimana kaki lo? Katanya lecet?"

Sowon menunjukkan kaki kanannya yang masih ada perban ke arah Umey. "Nih hadiah tambahan pas pulang ke toko buku bareng Kak Daffa. Tapi gue jalannya udah agak bisa lah, waktu pertama jatuh itu sakit banget sampe enggak bisa jalan."

A Lies || EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang