20. Rumus cinta ala Jefan

427 85 3
                                    

Aku yang bersembunyi dalam sunyi.
Yang memendam sendiri perasaan penuh arti, yang banyak menyimpan harapan tanpa sedikitpun berucap.
Yang bertahan diatas kebingbangan cinta, bimbang ingin berjuang atau berhenti melupakan segalanya.

***

"

Unaaaa! Selamat pagiii!" sapa Umey ketika Una sampai, dia menarik kedua sudut ujung bibirnya ke atas.

"Hm."

"Gimana Na, jadi guru les privat Jefan enak gak?" Umey kini menghadap ke arah Una yang tengah sibuk menaruh tasnya dan mempersiapkan alat tulisnya untuk belajar.

"Biasa aja."

"Tapi Na, gue denger-denger semua guru pada gak sanggup nanganin Jefan dan parah laginya waktu semester pertama Jefan peringkat hampiiir banget paling bawah dia sempet mau dikeluarin gara-gara itu tapi--"

"Oh gitu, oke."

"UNAAAAA!" kesal Umey.

Una menatap Umey sambil tersenyum terpaksa. "Apa?"

Umey yang sudah bersiap mengeluarkan suara untuk membalas perkataan Una terpotong karena suara melingking dari beribu-ribu cewek yang dia benci di SMA bakti.

"HAI MANTAN SAHABAT!" sapa Ines tak lupa menggebrak meja Una dan Umey yang membuat keduanya terkejut dan menatap nyalang kearah Ines.

"Waalaikumsalam, benalu," ujar Umey sopan tak lupa juga tersenyum.

Ines yang mendapat jawaban seperti itu langsung tertohok seolah-olah dia adalah orang yang jahat sekaligus orang yang paling musyrik. Islam di KTP nya aja.

"Sok agamis lo!" sinis Ines.

"Gak papa dong kan bisa caper sama Allah, lah situ gimana mau caper sama Allah kalau hidupnya selalu dikelilingi dengan kecurangan?" Umey tersenyum ketika Ines tak dapat menjawabnya. "Benalu cocok buat nama panggilan lo, eh tapi kayaknya benalu terlalu bagus buat dia yakan Na, kira-kira apa ya yang pas buat dia."

"Babi," ujar Una.

"APA LO BILANG?"

"Ternyata mantan sahabat kita budek ya Mey," ucap Una yang membuat Umey mengangguk setuju tak lupa juga dia tertawa mengejek. "Iya lo itu seperti BABI, bahkan mirip banget babi yang kotor dan yang kemaruk." Una menekankan kata-kata tepat ketika dia berucap kata babi.

Una berdiri di samping Umey yang sudah berdiri sejak tadi. "Babi kotor seperti cara main lo dan babi juga kemaruk seperti lo. Dia makan apa aja yang penting dia kenyang, sama halnya kaya lo. Lo rela putusin sahabat lo demi lo bahagia, tapi apa? Gue liat lo gak nyesel sedikit pun atas perbuatan lo, berarti lo 100% mirip babi."

Ines tersenyum hambar mendengar Una yang rela berkata banyak demi mendeskripsikan dirinya seperti apa, sejenak dia menoleh ke belakang tepat di mana Katrine dan Karin berada. "Emang gue seperti babi?"

Katrine dan Karin yang mendapat pertanyaan dari Ines dengan cepat menjawab, "enggak, merekanya aja yang berlebihan. Lo itu mirip berlian bukan mirip babi."

Una tersenyum sinis sejenak dia betepuk tangan mendengar pengakuan dari Katrine dan Karin yang mengumpamakan Ines bagaikan berlian. Cih!

"Nes lo secara tidak langsung ngaku kalau sikap lo mirip babi." Una menggelengkan kepalanya tak habis fikir. "Kalau yang gue sindir ke sindir atau bahkan merasa, berarti dia ngaku kalau dia berbuat suatu kesalahan, atau bahkan dia ngaku kau dia itu seperti orang yang kita ucap. Sampai sini paham?"

Sial.

Ines yang niatnya ingin memojokkan Una dan Umey selalu saja tidak berhasil, yang ada dirinya yang berbalik terpojok oleh kata-kata pedas gadis sombong dan angkuh.

A Lies || EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang