59. Rencana

186 45 7
                                    

"Nyatanya yang jahat itu bukan hantu ataupun monster, tetapi manusialah yang jahat."

***

Kobaran asap dari gudang membumbung tinggi ke langit. Hutan di mana tempat gudang itu berada kini sebagian di selimuti asap. Puluhan remaja yang baru sampai di gudang menatap gudang tak percaya kemudian terbatuk-batuk. Si jago merah masih suka menggerami gudang yang setengahnya sudah di lahap habis.

"Shit! Ada Arkan di dalem!!!" seruan dari Galuh sontak membuat seluruh pemuda yang tadinya hanya diam memandang kobaran api di motor kini mulai turun dan membentuk rencana.

Alex menghidari mereka. Cowok itu kini tengah menelpon petugas kebakaran, sedangkan Galuh cowok itu kini sama dengan Alex sedang menelpon seseorang, bedanya yang di telpon Galuh bukan petugas kebakaran melainkan polisi.

Galuh serta Alex yang sudah selesai menelpon kini menyuruh Bryan untuk mencari jalan masuk ke dalam gudang itu.

"Gila, Bos! Ini apinya gede banget!!" teriak Yoga sambil menenteng ember yang baru saja ia guyurkan.

Hasbi berlari tergopoh-gopoh. Cowok itu dengan sekuat tenaga mengguyurkan air ke kobaran api di depannya, setelahnya laki-laki berbadan besar itu menghapus peluh yang membanjiri muka.

"Bar?! Bar?! BARAAAAA!!!" seru Hasbi ngos-ngosan. Terlanjur kesal karena orang yang di cari tak kunjung menemuinya Hasbi pun melemparkan ember ke tanah.

"Apa?" tanya Bara megantara yang datang bersama Baratya.

"Lo berdua, kan namanya Bara. Coba kendaliin itu api. Ajak kompromi dulu, sana biar padam," suruh Hasbi. Kini kedua tangan cowok itu bertumpuk menjadi satu, menompang ke pahanya yang sedikit menekuk.

"Biarin aja. Maklumin aja, Bar. Siapa tau lagi kambuh," ucap Baratya merangkul Bara megantara agar menjahui Hasbi.

Hasbi yang hendak protes kini ia urungkan kala Panji, Aldo, dan teman-teman yang lainnya meneriaki Alex. Karena penasaran cowok itu melirik ke samping kiri yang ternyata Alex nekat hendak masuk ke dalam gudang yang masih ada apinya.

Panik. Buru-buru Hasbi bergegas mendekati Alex untuk mencegah cowok nekat itu masuk, tapi usahanya sia-sia. Alex tetaplah Alex si cowok yang mempunyai tekad yang kuat.

"Alex masuk ke dalem?" tanya Hasbi pada Yoga.

"Enggak. Itu tuh orangnya lagi ngopi." Yoga membalas perkataan Hasbi yang bodoh dengan senyum sok manis. "Ya enggak lah bego! Udah tau masuk, masa iya ngopi!!!"

***

Harusnya Alex tidak menargetkan Arkan untuk percobaannya. Cowok itu sangat rentan dan tidaklah kuat dalam menghadapi situasi berbahaya seperti ini.

Mendengar suara orang yang batuk-batuk sambil berdebat, Alex memutuskan menoleh ke belakang, yang ternyata ada 8 orang laki-laki yang sangat-sangat Alex kenal.

"Woi! Alex!!" panggil seseorang menggema.

"Jangan teriak Hasbi bego! Nanti Reyhan sadar kita ada di sini!"

"Lo mah, Yog dari tadi sensi mulu sama gue, aneh!"

Kayu berapi dari atas jatuh tepat di depan ke 8 laki-laki tadi sontak membuat semuanya memekik keras sampai-sampai Alex pun menutup telinganya.

A Lies || EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang