4 Jam setelah Jefan di penjara.
Gadis itu mengambil nafas dalam, kala ia kembali menginjakkan kakinya di rumah. Angin menerpa wajahnya kini langsung di sambut dengan lengkungan manis yang tercetak jelas di muka kecil dia.
"Akhirnya gue bisa kembali ke Indonesia," gumam gadis itu.
Melepaskan topi yang di kenakan selama di perjalanan, perempuan itu kembali melangkahkan kakinya.
"Non, Ines?"
Ines tersenyum kepada sang pembantu. Dia adalah pembantu yang sudah bertahun-tahun tinggal di sini untuk merawat rumahnya.
"Biar Bibi yang bawa kopernya, Non," katanya ramah.
Pembantu itu mengambil koper silver milik Ines, dan memimpin jalan masuk ke rumah. Sebulan dia meninggalkan rumah ini tampak ada sedikit perubahan letak-letak benda.
"Nyonya pulang jam 5 sore, Non. Kalau Non, Ines butuh apa-apa bilang saja ke Bibi."
Ines kembali tersenyum. Gadis itu memilih masuk ke kamarnya untuk istirahat sejenak. Rasanya setelah pengumuman bahwa pertukaran pelajar di hentikan semua badannya benar-benar terasa capek.
Ting!
10 IPS 1 (25)
[4 pesan]Putri: woi masa iya Jefan bunuh Una?
Agam: gue gak percaya tapi yang gue yakin sekarang Jefan udah ada di Indonesia. Di kantor polisi.
Berlyn: emang udah di Indonesia. Nih gue ada vidionya.
Berlyn Send a vidio
Rasa penarasan Ines muncul kala Berlyn benar-benar mengirimkan vidio Jefan yang sudah sampai di Indonesia dan di kawal langsung oleh polisi Spanyol. Rasa penarasan itu pun bertambah ketika Agam membalas chat Berlyn.
Agam: anjir baru datang di Indonesia udah di sambut wartawan. Jefan berasa seleb banget.
"Bodo amat! Gue capek, ngantuk. Mau tidur!" gumam Ines.
Sebelum benar-benar gadis itu tidur ia mengambil headphone full size untuk mendengarkan musik tired Alan walker.
"JANGAN MASUK!"
"NON INES ENGGAK SALAH!"
Brakk!
Mata Ines menatap sengit segerombolan polisi yang menarik paksa headphone. Baru saja ia mendapatkan ketenangan, tetapi kini musnah dalam beberapa detik.
"Yoana Ines Zhamora?" tanya polisi itu.
Ines mengangguk, kemudian merebut paksa headphone. "Balikin punya gue!!"
"Borgol dia!" perintah sang polisi dari depan sontak bola mata Ines membulat sempurna, dan dari arah pintu kamar Ines, pembantu yang menyapa Ines pulang langsung menarik tangan Ines dan menyembunyikan di belakang.
"Non, Ines enggak salah, Pak. Saya bisa jamin itu!"
"Tolong kerja samanya ya, Bu. Jika anda tidak minggir kami bisa menyeret anda ke kantor polisi, dan menangkap anda."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lies || Eunkook
Fanfiction[Romantis-Komedi-sad] Kau tau hal apa yang palingku benci didunia ini? PERSAHABATAN. Ya persahabatan, persahabatan bisa sejahat iblis dan bisa sebaik malaikat. Namun, yang ku temui di dunia ini adalah sahabat yang sejahat iblis. Se...