13. Hari pertama jadi osis

500 85 32
                                    

Cintailah dirimu sendiri dengan begitu kau akan tau seberapa banyak orang yang mencintai kamu tanpa perlu menjadi orang lain.

Cintailah dirimu sendiri dengan begitu kau akan tau seberapa banyak orang yang mencintai kamu tanpa perlu menjadi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kasih foto Una biar tambah semangat bacanya:b

~~~^^~~~

"Mey, gue pergi dulu ya sekarang bagian gue jaga," pamit Una lalu meletakkan tasnya.

Umey mengangkat kepalanya lalu menatap Una malas, sejenak dia menghapus ilernya dan membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan. "Bagian apa? Jaga kuburan?"

Una menatap sinis Umey lalu pergi. Sebelum dia keliling sekolah Una pergi ke ruang OSIS terlebih dahulu.

"Nah dateng juga," pekik Kak Shasa ketika melihat Una baru sampai. "Karena lo datang ke sini nya lambat tugas lo hukum orang-orang yang telat, sama keliling sekolah karena denger-denger sekolah ini mau tawuran."

Una menangguk lalu mengambil buku dan pulpen setelah itu dia pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Ck ... Untung kaya, kalau gak udah gue tendang lo ke luar angkasa," dumel Shasa sambil menendang-nendang ke arah Una yang sudah jauh.

Ketika Una sampai di lapangan utama, tempat upacara dan tempat menghukum orang yang bandel-bandel dia menatap semua murid yang berjejer di lapangan dengan tatapan tak percaya. Banyak banget.

Dia kira di SMA bakti yang terkenal SMA terketat, SMA yang famous di kalangan masyarakat ini murid-muridnya tertib dan pandai-pandai namun opininya salah besar ketika melihat segerombolan orang-orang yang tengah berbaris mengantri di catatan namanya dan dihukum.

"Una! Sini cepet," teriak Viqi ketika mengetahui Una malah bengong. "Lo catat sebelah barat ya, di situ orangnya gak sabaran banget aneh, padahal laki-laki semua loh."

Una pun menuruti perintah Kak Viqi dan mulai mencatati nama-nama orang yang telat. Ketika Una tengah mencatat nama-nama orang yang telat, ternyata banyak yang mengenali namanya padahal Una sendiri tidak tau dia siapa, kelas berapa, lalu mengapa mereka tau Una. Sebegitu famous nya kah Una?

Una di dampingi Kak Setyo menghela nafas panjang ketika tugasnya sudah selesai untuk mencatati semua nama-nama siswa bandel. Sejenak Una bersama Kak Setyo berbisik terlebih dahulu tentang hukuman apa yang pantas dengan mereka.

Setelah sudah setuju menghukum mereka dengan membersihkan loteng, Una berbicara pada Kak Setyo bahwa dia tidak bisa ikut mengawasi mereka karena dia juga tadi sempat disuruh oleh Kak Shasa untuk keliling sekolah takut ada yang bolos.

Setalah di perbolehkan oleh Kak Setyo, Una pun pergi keliling sekolah. Melihat pelajaran pertama sudah di mulai sekolah tampak sepi dan itu membuat Una merasakan damai.

A Lies || EunkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang