Chapter. 41

14.5K 1.7K 129
                                    

.
Happy Reading
.
*ini yg kemarin Istrinya Oh Sehun minta, udah dikabulin ya
Next, istrinya siapa lagi?

Suasana di gazebo taman Li Yue nampak hangat dipandang mata. Tidak ada tingkatan kasta dalam perbincangan mereka semua, perbincangan mengalir dengan lancar, antara keluarga kekaisaran dengan bawahan serta rakyatnya.

"Xing Bei"

Panggilan Lu Si membuat Huo Li sedikit terkejut, ia masih tidak biasa berbicara dengan orang-orang. Perbincangan sebelumnya pun, Huo Li dibantu oleh Xing He.

"Y-ya Putri?" jawab Huo Li sedikit terbata.

"Ishhh, kenapa suaramu kecil sekali? Kau itu pria, jadi kau harus menjawab dengan tegas!"

Jujur saja, Lu Si gemas dengan Pria di sampingnya. Jika Lu Si tidak bertanya, atau mengajaknya berbicara, maka pria ini akan diam saja.

Lu Si tidak bisa seperti itu, hanya duduk diam saat berkumpul. Ia terbiasa untuk berbincang, contohnya saat bersama kakak iparnya, ia akan terus bertanya tentang apapun yang penting mereka berbincang.

Namun, saat ini itu tidak bisa ia lakukan. Kakaknya sedang menyabotase kakak iparnya. Dan saat Lu Si hendak mengajak kakak iparnya untuk berbincang dengannya, kakaknya langsung memelototinya! Jahat, batin Lu Si.

Contoh yang lain sekaligus yang paling sering ia lakukan saat berkumpul adalah berdebat. Tapi, itu juga tidak bisa ia lakukan sekarang. Ingat, ia sedang mendiami saudara kandungnya itu.

Karna itu Lu Si memilih untuk mengajak paman dari Lin Jiang saja untuk berbincang dengannya. Pria ini satu-satunya kandidat yang cocok untuk ia ajak berbincang.

Kenapa seperti itu? Karna pertama, Lu Si tidak bisa mengajak kakak serta kakak iparnya. Kedua, Lu Si tidak bisa mengajak Huang Ji, Zian Lin dan Xing He untuk berbincang. Ia sedang mendiami Huang Ji, lagipula kakak keduanya itu sedang asik dengan makanannya.

Sedangkan Zian Lin dan Xing He.sedang asik dengan perbincangan mereka terkait senjata bagus yang dijual di pasar. Tidak mungkin Lu Si ikut dalam obrolan itu, ia mengetahui pasar, tapi tidak dengan senjata yang dijual disana.

Tersisa dua orang, Zhao Ling dan pria di sampingnya. Karena Lu Si lebih menyukai berbincang dengan orang baru, Lu si memutuskan untuk mengajak pria di sampingnya saja sebagai rekan mengobrol.

Lagipula, ia masih malu dengan insiden berkuda beberapa waktu silam. Dan ya, Lu Si juga ingin bermain dengan Lin Meng dan Lin Jiang, pasti sangat menyenangkan bermain bersama mereka.

Begitulah gambaran dimulainya percakapan antara Lu Si dan Huo Li. Lu Si tak pernah kehabisan topik untuk berbicara dengannya, ada saja pertanyaan yang terlontar dari bibir mungilnya.

"Xing Bei, kau harus banyak makan. Bukannya aku ingin menghinamu, tapi tubuhmu terlalu kurus saat ini." Ungkap Lu Si.

Huo Li tahu, ia memang sangat kurus sekarang. Tapi ini lebih baik daripada saat ia masih di penjara para budak, ia dan budak lainnya hanya diberi makan sekali sehari itupun dengan porsi makan yang sangat kecil, bahkan pernah sekali ia tidak makan dan minum selama sepuluh hari, beruntung saat itu adalah musim penghujan, ia bisa hidup dengan hanya mengandalkan air hujan yang mengalir ke sel penjaranya.

"Baik Putri, terimakasih atas perhatian anda."

"Kau tidak perlu berterima kasih, karena aku hanya akan menolong temanku saja, berarti sekarang kau juga termasuk temanku." saat ini Lu Si sangat senang, akhirnya ia mendapat teman baru selain dengan kakak-kakaknya.

Saking senangnya, ia sampai merangkul pundak Huo Li. "Oh ya, besok saat kita bermain di taman ini, aku akan membawa banyak manisan buah dan juga kue bulan. Kau tahu, kue bulan buatan koki istana ini sangat enak"

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang