Malam semakin larut, dan kota Tian wei terlihat sepi, Li yue berjalan menyusuri jalanan pasar yang pagi harinya selalu ramai akan penjual dan pembeli.
Li yue berusaha untuk mengingat dimana letak Balai Du chang, nama tempat pelelangan yang dulunya ia lewati saat mengantar Lin meng, anak perempuan yang ia tolong.
Li yue terus berjalan tak tentu arah sampai dimana sebuah suara menghentikan langkah kakinya.
"Berhenti" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul didepannya seraya mengacungkan pedang tipis nan panjang padanya. Suaranya yang berat menandakan jika ia adalah pria.
"Serahkan semua hartamu, jika tidak pedang ini akan mengiris lehermu"
"Siapa kau?" Tanya Li yue seakan acuh dengan pedang yang ada dilehernya. Bisa dilihat jika penyamun yang ada didepannya ini adalah penyamun amatir, pengangan pedangnya tidak kuat, dan nada suaranya saat mengancan sedikit lemah.
"Kau tidak perlu mengetahuinya, cepat serahkan hartamu!"
Penyamun itu semakin mengedepankan pedang tipisnya, mengakibatkan leher Li yue sedikit tergores.
Bukannya meringis kesakitan, Li yue malah terkekeh geli. Penyamun ini ingin bermain dengannya, dan Li yue dengan senang hati menerimanya.
"Kau penyamun baru?" tanya Li yue basa-basi "aku tidak pernah melihatmu sebelumnya" tentu saja Li yue tidak pernah melihatnya, Li yue hanya keluar istana saat ia pergi ke pasar waktu itu, dan ini adalah kali kedua Li yue meninggalkan istana.
"Kalau itu benar memangnya kenapa?!"
"Kau terlihat lemah" sahut Li yue enteng.
"Kau wanita, dan kau lebih lemah dariku" ucap penyamun itu membela diri.
"Kita buktikan" usai mengucapkan itu, Li yue langsung menendang alat vital sang penyamun lalu beralih menendang dadanya.
Serangan Li yue cukup efektif, terbukti dengan penyamun itu yang langsung terjatuh saat serangan kedua Li yue, namun penyamun itu langsung berdiri.
Dan seakan tidak ingin membuang banyak waktu, Li yue kembali melayangkan kakinya, kini tangan kanan yang sejak tadi menggenggam pedang-lah yang menjadi sasaran Li yue.
'Prangg'
Bunyi nyaring dari pedang sang penyamun yang terjatuh terdengar, mengisi sunyinya malam di kota Tian wei. Pedang itu terlempar jauh dari pemiliknya.
Li yue melangkahkan kaki dengan santai kearah pedang yang berada tidak jauh darinya lalu memungut sebilah besi itu "Pedangmu tajam juga"
"Tapi sayang, pedang setajam ini dimiliki olehmu" Li yue menatap sang penyamun yang kini sudah bangkit, tapi penyamun itu bertingkah aneh, ia beberapa kali melarikan tatapannya kekanan kearah gerobak tua yang ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth of the Phoenix
Historical Fiction[Bukan Novel Terjemahan] #1-fantasi:22/05/2020 #1-clasic:17/05/2020 #1-politik:22/02/2020 #1-newlife:22/02/2020 #1-dinasti:22/06/2020 #1-time:28/072020 #1-timetravel:01/08/2020 #3-pembunuhbayaran:22/05/2020 #5-transmigration:21/05/2020 "SLOW UP untu...