Happy 800K🎉
Selamat membaca
.
.
.Pria dengan luka besar itu mengangkat tangan dan bertanya. "Anda adalah ketua kami?" Li Yue tersenyum menyeringai karena nada bertanya pria itu terkesan tidak percaya dan juga meremehkan.
"Menurutmu? Apa aku adalah ketua?" Pancing Li Yue, ia rindu dengan suasana seperti ini. Disaat ada orang meremehkan dia dan akhirnya dia menunjukkan kemampuannya pada orang itu, itu adalah salah satu moment yang paling Li Yue suka pada zamannya.
Pria itu menatap Li Yue dengan seksama, kulit seputih susu serta halus itu tidak menunjukkan ciri-ciri seorang ketua atau pemimpin penyamun. "Tidak," jawaban pria itu semakin membuat Li Yue bersemangat.
Ia berjalan mendekati pria yang berbaris di depan itu, "mau bertarung?"
Usai mengatakannya, Li Yue langsung melayangkan kepalan tangannya pada pria itu. Beruntungnya, si pria berhasil menghindar.
"Ternyata kau cukup gesit,"
"Kau curang? Aku belum siap!" Pria yang hampir terkena kepalan tangan Li Yue tersebut protes, baru beberapa detik mendengar ajakan bertarung ia sudah diserang.
"Apa petarung harus bertanya dulu pada lawan ia siapa atau tidak?" Ujarnya kemudian berbalik.
Pria itu terdiam, memang benar apa yang dikatakan wanita di depannya ini. Tapi ia masih tidak diterima jika diserang mendadak.
Ia pun berbalik menyerang Li Yue menggunakan kapak besar yang sedari tadi ia genggam.
Di layangkannya kapak besar itu ke arah Li Yue yang masih menghadap belakang, berharap jika Li Yue terluka terkena serangannya.
Namun, itu tidak terjadi. Insting Li Yue yang tajam berhasil mengetahuinya. saat kapak akan mengenai dirinya, ia langsung menangkisnya dengan satu kaki terangkat.
"Kau menyerang wanita diam-diam? Bahkan wanita itu tidak memegang senjata." tanya Li Yue. Li Yue menendang kapak tersebut lalu berlari ke arah Xing He dan mengambil pedang yang tersampir di pinggangnya.
Setelah mendapatkan pedang, "ini baru adil," usai mengatakannya, Li Yue langsung melayangkan serangan pada pria itu.
Pertempuran pun terjadi, suasana rumah yang berada di pinggiran kota Tian Wei seketika berubah. Yang dulunya suram serta sunyi, sekarang berubah menjadi bising karena nyaringnya suara besi yang bergesek.
Orang-orang yang di kumpulkan Xing He menatap takjub petarungan di depan mereka, pria yang menggunakan kapak sebagai senjatanya itu terkenal hebat dalam bertarung, pria itu juga adalah terkuat dari mereka.
Sedangkan wanita yang katanya adalah ketua mereka itu bertarung dengan gesitnya, wanita itu bahkan tidak terlihat seperti bertarung. Namun, terlihat seperti menari saking indahnya gerakan serangan yang ia buat.
"Wu Jin! Cukup, dia adalah pemimpin kita!" seru Xing He menegur pria yang menjadi lawan Li Yue.
Tapi, entah tidak mendengar karena saking fokusnya dengan pertarungan, Wu Jin tak menghentikan atau menurunkan serangannya sedikit pun.
Li Yue pun sama, sudah lama ia tak bertarung. Jadi, biarkan ia menikmati pertarungan ini.
Li Yue kembali mengayunkan pedangnya guna menghentikan laju kapak Wu Jin yang akan mengenai pundaknya. Di dorongnya pedang tersebut sampai membuat Wu Jin ikut mundur saking besarnya tenaga Li Yue.
Merasa jika Wu Jin mulai melemah, Li Yue tidak menyia-nyiakannya. Ia mengangkat kaki lalu menendang ulu hati Wu Jin. Wu Jin yang terkena serangan itu tersungkur dan memegang bagian tubuh yang terkena serangan.
"Aku menang," kata Li Yue seraya melemparkan senyuman pada Wu Jin. Ia mengulurkan tangannya guna membantu Wu Jin berdiri.
"Kau cukup hebat juga,"
Wu Jin menatap ragu uluran tangan Li Yue, bagaimana jika ia di jebak oleh wanita ini. Bagaimana jika ia di serang saat menerima uluran tangan itu.
"Aku tidak akan menyerangmu," bagaikan sudah tahu isi hati Wu Jin, Li Yue berujar demikian.
Wajah Wu Jin memerah malu, ia tak tahu jika selain bertarung, wanita ini juga bisa membaca pikirannya. Apa pemikirannya salah? Wanita ini tidak sama seperti wanita kebanyakan yang hanya bisa berias tanpa bisa bertarung.
Setelah cukup lama berfikir, Wu Jin pun menerima bantuan Li Yue. Iya, mungkin pemikirannya jika semua wanita lemah itu salah. "Maafkan saya," ujar Wu Jin seraya menundukkan kepalanya.
"Kenapa?"
"Karena saya sudah bersikap kurang ajar dan menantang anda untuk bertarung,"
Bibir Li Yue tertarik, pria yang bernama Wu Jin ini tidak hanya kuat tapi juga tahu diri, terbukti dari permintaan maafnya yang sebenarnya tidak Li Yue perlukan.
"Tidak apa-apa, kembali-lah ke barisanmu"
"Baik" kata Wu Jin seraya membungkukkan badannya dan kembali ke barisan.
"Apa ada dari kalian yang masih ragu?" Xing He menanyai orang-orang yang diajaknya, ia tak mau jika masih ada orang yang meragukan penolongnya.
Semuanya serentak mengatakan tidak, membuat Xing He menghela napas lega.
"Anda bisa memulainya kembali ketua."
Usai Xing He mengatakan itu, Li Yue pun kembali maju ke depan.
"Aku akan mengulangi pertanyaan Xing He. Setelah menyaksikan pertarungan tadi, apakah kalian masih ragu?" Tanya Li Yue lantang.
"Tidak Ketua,"
"Bagus. Langsung saja, aku mengumpulkan kalian semua di sini tidak untuk tujuan biasa."
Ekspresi semua orang berubah, mereka semua sudah tau pasti ada tujuan khusus dibalik mereka di kumpulkan seperti ini, jika yang memerintah adalah tuan besar atau seorang pria mereka pasti tahu. Tapi, ini seorang wanita.
"Tujuanku mengumpulkan kalian adalah membangun sebuah sekte yang nantinya akan menjadi sekte terkuat di benua ini!"
Ucapan Li Yue yang lantang serta tatapan mata penuh keyakinan menggentarkan orang-orang yang ada di rumah suram tersebut.
Apakah mereka bisa membangun sekte dengan seorang wanita sebagai pemimpin mereka?
To be continue
.
_o0o_
.Ini sambungan bab kemarin, makanya dikit, part selanjutnya bakalan normal kok, jadwalnya juga balik lagi ke awal, 3-4 minggu sekali. Soalnya kuliah udah aktif lagi.
Btw, terima kasih banyak atas bantuannya ngurus plagiat kemarin. Sekarang cerita itu susah ke hapus setelah dua kali laporan, laporan pertama di tolak karena kurang cukup bukti, jadi lapor lagi deh.
Mbaknya juga udah minta maaf sm saya dan pembaca sekalian, jadi masalah plagiat ini sudah selesai.
Sekali lagi terima kasih dan sampai jumpai di part selanjutnya🖐🏻
*yg langsung baca pas saya up, fiks lagi begadang🤭
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebirth of the Phoenix
Historical Fiction[Bukan Novel Terjemahan] #1-fantasi:22/05/2020 #1-clasic:17/05/2020 #1-politik:22/02/2020 #1-newlife:22/02/2020 #1-dinasti:22/06/2020 #1-time:28/072020 #1-timetravel:01/08/2020 #3-pembunuhbayaran:22/05/2020 #5-transmigration:21/05/2020 "SLOW UP untu...