Chapter. 38

15.7K 1.8K 121
                                    

Happy Reading all

_o0o_

"Woaaahhhh!!! Ini- Ini sangaaaatttt indah!!!" Teriak Lu Si saat sampai di tujuan.

Padang rumput yang hijau nan luas langsung menyambut kedatangan mereka. Beberapa pohon ditemani bunga pun ikut menghiasi pemandangan yang di depan mata mereka.

"Lihat bunga itu!" Ujarnya seraya menunjuk rumpunan bunga dandelion yang masih menguning. "Aku ingin kesana, ayo!"

Dengan sedikit paksaan dari Lu Si, Zhao Ling yang memegang alih kudanya mulai mengarahkan mereka ke tempat yang diinginkan Lu Si, di ikuti oleh Huang Ji di belakang.

Saat sampai, Lu Si yang tak sabar ingin melihat bunga dari dekat, memaksa untuk turun dari kuda tunggangannya yang membuatnya hampir terjatuh jika tidak ada Zhao Ling yang menahan pinggangnya.

"Pelan-pelan"

"A-aku ingin turun!" Ujar Lu Si seraya mengalihkan pipinya yang memerah.

"Sebentar"

Sebelum turun, Zhao Ling memperbaiki posisi duduk Lu Si guna memudahkannya untuk turun nanti.

Tak tahu jika orang yang diperbaiki duduknya itu sedang sibuk mengontrol detak jantungnya yang entah sebab apa tiba-tiba berdetak lebih cepat.

Terlebih tangan kekar yang terulur padanya semakin membuat jantungnya berdetak.

"A-apa?"

"Anda tidak jadi turun?"

"Ah iya. A-aku lupa" sudah kali ke berapa Lu Si berbicara gagap untuk hari ini? Rasanya Lu Si ingin bersembunyi di gua terdalam agar tidak ada yang mendengar detak jantungnya dan juga melihat wajah memerahnya.

Tanpa mengucapkan terima kasih, Lu Si langsung berlari ke kumpulan bunga setelah ia berhasil diturunkan oleh Zhao Ling.

Ia lebih mementingkan detak jantungnya yang menggila.

"Kau tidak ikut berkuda Lu Si?" tanya Huang Ji.

Lu Si menggeleng "tidak, aku ingin disini saja. Aku ingin melihat bunga" 'dan menjauhinya' lanjut Lu Si dalam hati setelah melirik Zhao Ling sekilas.

"Baiklah. Tapi jangan berkeliaran, kita belum mengenal padang rumput ini, jika nanti kau terluka atau menghilang ibu dan kakak pasti akan murka"

"Iya-iya aku tahu, tak perlu menasehatiku. Kau pergi saja,"

Setelah memastikan sang adik tidak berkeliaran nantinya, Huang Ji pun mulai memacu kudanya diikuti Zhao Ling meninggal Lu Si sendirian di padang bunga kecil yang ada disana.

_o0o_

Malamnya, Zhao Ling berbaring dengan satu tangan yang ditimpakan di kepalanya, dan tangan yang lainnya tengah memegangi dada kiri yang rasanya masih terpacu cepat.

Sudah lama sejak ia berhenti berkuda, tapi detak jantungnya masih belum melamban. Hal itu tentu saja membuat Zhao Ling bingung, ia bukan tabib ataupun orang dari balai kesehatan yang paham akan gangguan tubuh.

"Apa aku terkena penyakit saat berkuda?" tebak Zhao Ling.

"Tapi itu tidak mungkin terjadi" benar kata Zhao Ling, mustahil ia sakit hanya karna berkuda setengah hari tadi. Ia pernah berkuda tiga hari tiga malam tanpa berhenti saat mengejar musuh dan ia hanya kelaparan saja.

Zhao Ling memilih untuk memejamkan matanya, ingin mengistirahatkan diri siapa tahu saat beristirahat detak jantungnya memelan.

Baru beberapa detik ia memejamkan mata, kedua matanya tiba-tiba terbuka karna mengingat acara berkuda tadi, tak ada yang istimewa kecuali saat ia bersama sang Putri.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang