Chapter.3

44.1K 3.6K 20
                                    

.
happy reading
.

Setelah arwah Zhang Li Yue pergi, Li Yue langsung mencari jasad Zhang Xiu Ran, adiknya Zhang Li Yue, dan jasadnya berada tidak jauh dari jasad Zhang Li Yue.

Dengan susah payah Li Yue membawa jasad Zhang Xiu Ran dan meletakkannya di dekat Zhang Li Yue, kemudian menggali tanah dan mengubur kedua kakak beradik itu.

"Semoga kalian tenang disana, aku akan membalas semua ketidakadilan yang kalian dapatkan, aku berjanji," ucap Li Yue setelah memberi penghormatan terakhir, lalu pergi mencari jalan ke danau tempat pelayan Zhang Li Yue menunggu.

Tidak mudah mencari jalan keluar di hutan yang lebat ini, terkadang Li Yue bertemu dengan anjing liar, tapi dengan satu tangan dan sebuah belati dia dengan mudah mengalahkannya, beruntung hanya anjing liar yang dia temui, bukan sang raja hutan.

Li Yue juga beruntung, selama perjalanan dia menemukan beberapa tanaman herbal yang sulit didapatkan tapi sangat bermanfaat.

Li Yue juga menemukan tanaman beracun hemlock, bunganya berwarna putih berukuran kecil, sering dianggap bunga liar, tapi sebenarnya mematikan, dapat mengganggu sistem pernapasan bahkan bisa menghilangkan nyawa.

Dulu pada zamannya, Li Yue selalu meminta tanaman tersebut dari para pekebun, karena para pekebun menganggapnya hanyalah tanaman liar.

Li Yue kira tanaman ini tidak ada pada zaman ini tapi ternyata dia salah, Li Yue mengambil secukupnya lalu meletakkannya di kotak kecil, bersama dengan tanaman beracun lainnya yang ia bawa.

Setelah lama berjalan, akhirnya Li Yue sampai di danau tempat tujuannya. Ternyata danaunya lebih luas dari perkiraannya, dan tugasnya sekarang adalah mencari Ye Lin, pelayan setia Zhang Li Yue.

Li Yue mulai mencari, berjalan di sekitar danau sambil berteriak, memanggil nama Ye Lin.

"Ye Liiin!,Ye Lin! Kau dimana, ini aku Permaisuri Zhang!" Li Yue berteriak berharap Ye Lin mendengar dan segera ke tempatnya.

Tak lama kemudian, terdengar sebuah suara lain yang menyahut.

"Permaisuri! Permaisuri!! Ini hamba, Ye Lin. Anda dimana Permaisuri," teriak suara itu.

Mendengar kata Permaisuri dari suara yang tidak jauh di depannya, Li Yue berlari mendekati suara itu, ternyata suara itu berasal dari gadis yang lebih kecil darinya.

"Ye Lin!" seru Li Yue, membuat Ye Lin menoleh ke belakang.

"Pe-Permaisuri? I-ini sungguh-sungguh anda kan?" tanya Ye Lin terbata-bata, saat sampai di depan Li Yue.

Sebelum Li yue berhasil menjawab pertanyaan Ye Lin, tanpa aba-aba Ye Lin langsung memeluk Li Yue erat.

"Akhhh!" seru Li Yue, membuat Ye Lin langsung melepaskan pelukannya.

"Astaga, anda terluka Permaisuri! Maafkan hamba, hamba tidak tahu," ucap Ye Lin tatkala melihat sebuah luka gores yang memanjang di lengan Li Yue.

"Aku tidak apa - apa Ye Lin," ucap Li Yue.

"Apa maksud anda dengan tidak apa - apa Permaisuri? Bagaimana jika luka anda membesar dan meninggalkan bekas?" ujar Ye Lin panik.

"Ini hanya luka kecil, dari pada kau terus mengoceh dengan tidak jelas, lebih baik kau ambilkan aku air bersih untuk membersihkan luka ini," kata Li Yue seraya meringis karena lukanya kembali mengeluarkan darah.

Ye Lin yang mendapat teguran dan perintah dari tuannya itu segera meminta maaf.

"Maaf karena hamba ,telah lancang Permaisuri," ucap Ye Lin, lalu pergi ke danau untuk mengambil air seperti perintah Li Yue.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang