Chapter. 43

12.2K 1.6K 84
                                    

Seminggu kemudian, seluruh penghuni kota Tian Wei terkejut akan kemunculan sekte baru. Bagaimana tidak, dalam seminggu kemunculannya, sekte ini sudah mengungkapkan kasus korupsi yang dilakukan oleh lima orang pejabat.

Semua ini berawal dari tulisan yang ada di selembaran dinding-dinding toko pasar. Lembaran tersebut bertuliskan nama salah satu pejabat dan dana apa saja yang ia selewengkan.

Rakyat tentu saja terkejut, mereka pikir jika orang yang menyebarkan ini semua adalah musuh dari pejabat tersebut. Tapi, penjabaran tentang kasus yang dikorupsikan sangat detail.

Sampai lembaran ini sampai diistana kekaisaran. Rapat pun langsung diadakan, pejabat yang tertulis di lembaran itu langsung dipanggil dan diintrogasi.

Beberapa rakyat datang menjadi saksi dan terungkap jika pejabat tersebut memang melakukan korupsi secara besar-besaran.

Seratus orang Prajurit di utus ke rumah pejabat untuk mengambil harta hasil korupsinya. Namun, saat Prajurit itu tiba. Seluruh harta yang berada di rumah pejabat sudah habis di curi, bahkan di tempat rahasia penyimpanan harta pejabat itu pun juga habis di bawa lari.

Tidak ada satupun jejak dari pencuri itu tertinggal, kecuali selembar kertas bergambarkan burung Phoenix dan dipojok gambar kata Fenghuang tertulis rapi disana.

Salah satu Prajurit membawa lembaran itu dan mencocokkannya pada lembaran yang tersebar pagi tadi. Dan ternyata, lambang yang ditemukan di rumah pejabat itu sama dengan lambang yang ada di pojok kiri bawah lembaran yang tersebar.

Berita ini langsung disampaikan sekembalinya mereka di rapat. Pejabat yang korupsi langsung dihukum mati oleh Feng Wu Lan, tidak ada toleransi jika kejahatan yang dilakukan mengorbankan rakyatnya.

Keesokan harinya, lagi-lagi lembaran mengenai penyelewengan dana kembali tersebar, dan kali ini Prajurit langsung bergerak gesit ke rumah pejabat yang namanya tertuliskan di lembaran yang tersebar.

Namun, lagi-lagi mereka terlambat karena harta sekaligus pemilik rumah sama-sama menghilang. Pencarian langsung diadakan dan pejabat tersebut di temukan mati mengenaskan di dalam sumur kering di sudut kediamannya.

Begitulah yang terjadi seminggu terakhir di kota Tian Wei. Kini, Pejabat istana yang pernah melakukan korupsi sangat takut jika namanya-lah yang akan tertulis besok, lain dengan para rakyat yang sangat senang akan adanya sekte baru ini.

Mereka yang dulu takut untuk melapor ke istana, kini beralih untuk melapor pada sekte baru ini. Para rakyat diam-diam menuliskan nama pejabat yang melakukan korupsi di balik lembaran yang tersebar.

Dan paginya, nama yang tertulis pun ditemukan meninggal atau terikat di pilar kota oleh sekte itu.

Di sisi lain, para pejabat tinggi istana tak henti-hentinya meminta pencarian atas pelaku pembunuhan pejabat-pejabat yang korupsi.

Mereka meminta agar sekte yang menjadi dalang pencurian serta pembunuhan harus dihukum, alasannya sangat tidak masuk akal, mereka berkata jika sekte itu terlalu kejam. Tentu saja Feng Wu Lan sebagai pemimpin Kekaisaran menolaknya dengan keras.

Ia berteriak pada para pejabat "kau berkata jika sekte itu kejam?! Bagaimana dengan rakyatku yang sudah lama menderita karena mereka?!" Murkanya membela sekte itu.

Pejabat yang memprotes langsung terdiam, tapi entah karena mereka sangat takut jika mereka yang akan menjadi korban selanjutnya kembali bersuara.

"Yang Mulia, jika kita tetap membiarkan sekte itu. Bisa saja nanti sekte itu akan melukai para rakyat, minggu ini saja sekte itu sudah membunuh 5 orang pejabat."

"Kau berkata seperti itu karena kau takut akan menjadi korban selanjutnya Menteri Tang?" Ujar Li Yue yang kali ini mengikuti rapat istana.

"Bagaimana bisa Permaisuri menuduh saya seperti itu?!"

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang