Chapter. 51

6.9K 870 86
                                    

Habis mimpi apa km la?
Tumben up belum sebulan?

Baca aja napa! Komennya jgn lupa!

_o0o_

Malam semakin larut, suara binatang bersahut-sahutan mengisi keheningan malam. Di malam itu juga terlihat dua orang berlari cukup cepat dengan salah satu diantara mereka menggendong seseorang yang tidak sadarkan diri.

Keduanya terus berlari dan berhenti di depan pintu belakang sebuah kediaman. Disana ada seorang Pelayan yang sudah berdiri menunggu keduanya datang.

"Menteri Xi sudah menunggu di dalam," ujar orang itu.

"Berikan dia upahnya," ucap pria yang sudah menjadi rekan Xia Yu malam ini lalu masuk ke dalam kediaman keluarga Xi dengan membawa Fei Ning.

"Ini upah anda, Menteri Xi meminta saya memberikan surat tanah ini, 30 ekor kuda dan 1000 keping emas ada dalam rumah itu." Pelayan itu menjelaskannya secaca rinci.

Xia Yu menerima selembar kertas itu, membacanya sekilas, lalu mengucapkan terima kasih dan pergi dari sana.

Di dalam kediaman keluarga Xi, Fei Ning di dudukkan kemudian diikat dengan tali serta rantai di kursinya dan Liu Ri menatap datar itu semua dari tempatnya berdiri.

"Selir Tang sudah diikat dengan kuat Selir Utama."

Liu Ri masuk kedalam ruangan yang ada di bagian paling sudut kediaman keluarga Xi.

"Chu Ming." Pelayan pribadi Liu Ri itu memberikan sebilah pisau pada tuannya.

"Kapan dia akan sadar?" Tanya Liu Ri sembari mendudukkan dirinya tepat di depan Fei Ning.

"Seharusnya sebentar lagi Selir Tang sudah sadar Selir Utama."

"Ck! Lama," gerutu Liu Ri. "Chu Ming."

"Baik Selir Utama," Chu Ming mengambil sebuah ember yang terisi dengan air hujan lalu menyiramkannya pada Fei Ning.

"Haahhh!!" Fei Ning langsung sadarkan diri, wanita itu menghirup napas sebanyak mungkin. Pandangannya berlari  ke segala arah dan berhenti saat menemukan Liu Ri dengan sebilah pisau tajam ditangan.

_o0o_

Di kediamannya, Li Yue berjalan kesana kemari tak tentu arah. Ia sangat khawatir bagaimana kondisi Lu Si sekarang. Apa Prajurit sudah menemukannya? Apa ia tidak terluka sedikitpun? Semua pertanyaan itu melayang di pikiran Li Yue.

"Permaisuri! Permaisuri!" Seorang Pelayan berlari tergesa-gesa ke arah Li Yue.

"Ada apa?"

"I-itu, Putri Lu Si sudah ditemukan oleh Jenderal Zhao, saya melihat Jenderal Zhao menggendong Putri Lu Si yang tidak sadarkan diri. Dan sepertinya Jenderal Zhao akan membawa Putri kemari Permaisuri."

"Syukurlah Lu Si selamat," ujar Li Yue.

"Cepat, minta Prajurit untuk menyampaikan berita pada Yang Mulia Kaisar, Pangeran Huang Ji dan juga Ibu Suri, mereka semua pasti sangat khawatir.

"Baik Permaisuri." Pelayan itu langsung berlari melaksanakan perintah dari Permaisurinya.

Tak lama dari kepergian Pelayan itu, Zhao Ling datang dengan Lu Si digendongannya.

"Permaisuri."

"Letakkan Lu Si di tempat tidurku," perintah Li Yue.

Zhao Ling masuk kemudia meletakkan Lu Si di tempat tidur Li Yue dengan perlahan agar tidak menggangu tidurnya.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang