Chapter. 27

26.7K 2.8K 93
                                    


○●○

"Ini adalah benda yang sama dengan apa yang ada di kepala Nyonya Shen," gumam Pengawal yang memeriksa mulut Tuan Gu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ini adalah benda yang sama dengan apa yang ada di kepala Nyonya Shen," gumam Pengawal yang memeriksa mulut Tuan Gu.

"Benda itu juga ada di belakang kepala Pengawal ini!"

"Benda bisa menembus tulang." para Pengawal tercengang. Mereka terheran-heran dengan benda yang tertanam disebagian besar mayat disana.

"Suara debuman tadi pasti ada kaitannya dengan ini. Kita harus melaporkannya pada Tuan, sebelum itu kita harus menemukan pelakunya. Dia pasti belum jauh dari sini, ingat. Suara debuman tadi terdengar beberapa saat yang lalu."

Para Pengawal yang ada disana menganggukkan kepala, setuju dengan opini yang diucapkan pengawal tersebut.

"Diujung lorong sana adalah tempat penjara budak, mungkin pelaku itu bersembunyi disana."

"Ayo cepat pergi!" Seluruh pengawal itupun berlarian ke tempat yang disebutkan.

Li Yue menghembuskan napasnya lega. Kini ia hanya harus melompat ke jendela dekat dengan tempat sembunyinya.

"Lin Meng," bisik Li Yue.

"Kita akan melarikan diri, peluk aku dengan erat. Jangan sekalipun melepas atau melonggarkannya, karna kita akan melarikan diri dari sana." Li Yue menunjuk jendela itu.

"Kau mengerti?"

"Ya."

"Ingat, jangan melepaskannya." setelah mengatakan itu, dengan perlahan Li Yue membalikkan badannya agar Lin Meng mudah memeluknya, posisi ini juga memudahkan Li Yue nantinya saat ia berlari.

"Sudah?"

Merasakan anggukan dari belakangnya, Li Yue langsung bersiap, ia memperhatikan jendela yang merupakan jalan satu-satunya ia dan Lin Meng dengan seksama.

Jendela itu tidak memiliki memiliki kerangka yang terbuat dari kayu, tapi untung saja, kayu-kayu itu sudah lama dan melapuk.

Dengan sekali pukulan saja, kayu-kayu itupun bisa hancur dengan mudahnya.

Suara langkah kaki Pengawal itu kian menjauh, Li Yue kembali memperbaiki posisi tangan Lin Meng yang melingkar di lehernya.

Li Yue mengambil aba-aba, ia mundur dengan perlahan, memberi jarak antara ia dengan jendela agar nantinya mudah saat melompat.

Setelah merasa jarak yang ia buat cukup, Li Yue langsung berlari sekuat tenaga kearah jendela. Suara langkah kaki Li Yue terdengar keras karena menggunakan sepatu yang biasa ia pakai saat beraksi di zamannya, menarik perhatian para Pengawal balai Du Chang.

Kumpulan Pengawal itupun segera berlari kembali ke lorong yang tadi mereka lewati.

"Pelakunya disana!"

Teriakan Pengawal itu seakan menyuruh Li Yue untuk mempercepat langkahnya. Saat jarak antaran ia dan jendela lumayan dekat, Li Yue langsung melompat, dengan satu tangan yang berusaha menggapai jendela tua itu.

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang