Chapter. 47

9.9K 1.2K 171
                                    

🚏🐎          🚏              🚏                🚏        🏃‍♀️🚏🧍
Numpang lewat yak! Mau nangkep kuda dulu!!! Upnya entaran aja!!!

_o0o_

"Akhhhh!! Sakit bodoh! Kau mau mengobatiku atau membunuhku hah?!" Fei Ning membentak pelayan yang tidak sengaja menekan terlalu kencang saat  mengobatinya.

Pelayan tersebut langsung bersimpuh dan segera meminta ampunan dari Fei Ning yang merupakan Selir Kaisar yang emosinya paling sensitif. "Ampun Selir Tang! Ampun, hamba tidak bermaksud melukai anda."

"Tidak bermaksud katamu?" Fei Ning berdecih. "Lalu kau menekan pipiku karena apa hah?! Ooohh, jangan-jangan kau adalah suruhan Selir Utama untuk membunuhku?!"

"Tidak Selir Tang! Tidak! Hamba  bukan orang suruhan Selir Utama. Hamba adalah Pelayan kediaman anda dan sudah bekerja bertahun-tahun dikediaman anda Selir Tang."

Seperti tidak mendengar pembelaan apapun dari si Pelayan, Fei Ning memerintahkan Prajurit kediamannya untuk menghukum Pelayan itu.

"Kau pikir aku peduli? Tidak, Prajurit! Seret Pelayan ini dan potong kedua tangannya yang sudah mencoba menyakitiku!"

"Baik Selir Tang!"

"J-jangan Selir Tang, hamba mohon jangan hukum hamba seperti itu! Jika kedua tangan saya dipotong bagaimana cara saya menafkahi kedua anak saya," ujar Pelayan itu pilu.

Prajurit yang diperintahkan Fei Ning mulai menyeret kasar Pelayan itu.

"Tidak! Hamba mohon ampuni hamba, hamba mohon!" Jerit si Pelayan.  Sekuat tenaga ia memberontak dan saat terlepas dari cengkraman Prajurit, dia langsung berlari ke arah Fei Ning dan bersimpuh lagi di bawah kaki Putri dari Menteri Tang itu.

"Hamba mohon ampuni hamba Selir Tang, hamba mohon~ hamba salah, hamba bersalah. Hamba berjanji tidak akan melakukannya lagi." Tampilan Pelayan itu terlihat naas dengan air mata menderu serta rambutnya yang berantakan akibat melawan tadi.

"Apa yang kau lakukan bodoh! Kau mengotori hanfu dan sepatuku!" Ucap Fei Ning sarkas seraya menendang kepala si Pelayan yang ada di kakinya.

"Ishhh! Hanfu ku jadi kotor karenamu." Fei Ning mengibas-ngibas bawahan hanfunya.

"Kenapa diam saja?! Cepat seret Pelayan ini!" Fei Ning meneriaki Prajurit kediamannya.

Prajurit itu langsung gelagapan dan segera meminta maaf pada tuannya. "Maafkan hamba Selir Tang." Si Prajurit langsung menyeret Pelayan dengan lebih kasar.

Jeritan serta pemberontakan Pelayan itu lakukan agar terlepas dari cengkraman Prajurit. Tapi semua yang dilakukannya sia-sia saja karena perbedaan tenaga diantara ia dan Prajurit itu sangat jauh.

Di sisi lain, Fei Ning mengibaskan rambutnya lalu melihat pantulan dirinya di cermin., diusapnya pelan bekas tamparan Liu Ri.

"Hamba akan memanggilkan tabib terbaik untuk mengobati luka anda Selir Tang," ujar Pelayan pribadinya.

"Kau pijat kakiku saja, tidak perlu memanggil tabib."

"Tapi Selir Tang, bagaimana dengan luka anda?" Tanya Pelayan pribadinya kebingungan, aneh sekali jika tuannya itu bersikap santai saat ada luka di  wajahnya, tidak seperti yang dulu saat menemukan satu bintik kecil  di wajahnya akibat gigitan nyamuk. Saat itu terjadi, tuannya ini sangat panik dan langsung meminta ayahnya mengirimkan tabib serta obat paling mahal agar bintik kecil itu menghilang.

"Biarkan saja," balas Fei Ning singkat.

"Tapi Selir Tang, bagaimana jika Selir lainnya mengejek anda karena bekas tamparan itu?"

Rebirth of the PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang